Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Berdasarkan hasil tabulasi kuisioner, kelompok umur yang dominan di Dusun Sei Minyak adalah responden berusia antara 41-50 tahun sebanyak 7 orang 35. Selanjutnya kelompok yang berusia antara 31-40 tahun sebanyak 6 orang 30, diikuti yang berusia antara 20-30 tahun sebanyak 5 orang 25, diikuti yang berusia antara 51-60 tahun sebanyak 2 orang 10. Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa usia produktif mendominasi berdasarkan umur. Petani pada umur produktif dengan kemampuan fisik yang dimilikinya akan cenderung lebih aktif dalam bertani, sehingga memungkinkan untuk memperluas areal lahan pertaniannya. Sebagian besar responden memiliki jumlah anggota keluarga 4-7 orang. Semakin banyak jumlah anggota keluarga, kebutuhan konsumsi akan semakin besar sehingga kebutuhan terhadap lahan semakin besar. Banyaknya anggota keluarga akan menjadi tanggungan kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

2. Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini belum sepenuhnya memadai. Secara umum, tingkat pendidikan di pedesaan adalah rendah, hal ini tidak terlepas dari kebudayaan yang mempengaruhinya. Mereka kurang termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Masyarakat pedesaan masih terpengaruh akan pandangan hidup yang pasif dan ikatan dengan alam masih kuat. Keadaan ini dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan Dusun Damar Hitam dan Dusun Sei Minyak No. Desa Damar Hitam Desa Sei Minyak Pendidikan Jumlah Persen Pendidikan Jumlah Persen 1. 2. 3. 4. Tidak Pernah SekolahTidak Tamat SD SDsederajat SLTPsederajat SMUsederajat D1-S1 10 4 2 3 1 50 20 10 15 5 Tidak Pernah SekolahTidak Tamat SD SDsederajat SLTPsederajat SMUsederajat D1-S1 9 6 3 2 - 45 30 15 10 - Total 20 100 Total 20 100 Sumber: Data Primer Penelitian 2010 Pendidikan masyarakat di setiap desa memiliki perbedaan. Pendidikan Diploma satu D1 dan Strata satu S1 ada pada Dusun Damar Hitam sebanyak 1 orang 5 sementara pendidikan tersebut tidak ada di Dusun Sei Minyak. Sedangkan masyarakat yang tidak pernah sekolahtidak tamat SD terbanyak di Dusun Damar Hitam, 10 orang 50 dan pada Dusun Sei Minyak 9 orang 45. Berdasarkan penghitungan skala likert, diperoleh skor 79 sebanyak 39,5 , dimana ini menunjukkan bahwa pendidikan di lokasi penelitian masih tergolong lemah dengan interpretasi skor lemah berkisar antara 21-40 . Keadaan ini disebabkan karena responden sebagian besar tidak mempunyai dana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Masalah pendidikan ini menyebabkan terbatasnya pengetahuan dan pemikiran sehingga usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengalami banyak hambatan dan kesulitan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Soeroto 1983, yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang paling penting, terlebih lagi untuk daerah pedesaan. Orang-orang yang kurang memperoleh pendidikan tidak dapat untuk ikut serta secara penuh dalam kegiatan sosial, politik, dan ekonomi. Seiring berkembangnya zaman, mereka termotivasi untuk membiayai pendidikan anak- anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi, hingga ke perguruan tinggi.

3. Komposisi responden berdasarkan pendapatan