Peran Obesitas pada Nyeri Punggung Bawah NPB

2.3. Peran Obesitas pada Nyeri Punggung Bawah NPB

Menurut Warih Widodo 2009 dan Vismara.L. 2010, terjadi peningkatan insidensi NPB seiring dengan peningkatan BMI. Peningkatan ini terjadi disebabkan terjadinya peningkatan beban pada mereka yang obesitas yang menghasilkan kurva abnormal pada daerah lumbosakralis. Area ini merupakan penyokong utama berat badan tubuh kita. Akibat pembentukan kurva abnormal yang disebut kurva lordotic ini maka akan terjadi kerusakan pada otot pada sekitar area yang menghasilkan lesi kronik.. Lesi kronik tersebut lama kelamaan akan merusak pembungkus saraf pada regio ini akan mengalami kerusakan pada selubungnya. Selain itu, lesi kronik tersebut juga akan menghasilkan peningkatan kepadatan akhiran saraf bebas. Kerusakan pada selubung dan peningkatan kepadatan akhiran saraf pada area lesi kronik ini mengakibatkan rangsangan rendah, yang tidak mengaktifkan reseptor nyeri, akan menghasilkan respon nyeri pada area lumbosakralis. Kerusakan selubung mielin berkaitan dengan beban berlebih bukan merupakan nyeri yang tajam, melainkan nyeri dengan intensitas rendah. Nyeri dengan intensitas rendah tetapi dengan waktu yang terus menerus akan menghasilkan reaksi berlebihan pada saraf yang disebut hipersensitivitas.. Hipersensitivitas pada daerah lumbosakralis inilah yang biasa dikeluhkan pasien sebagai Nyeri Punggung Bawah PERDOSSI,2002. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini kerangka konsep tentang gambaran umun obesitas pada penderita Nyeri Punggung Bawah NPB. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Obesitas pada penderita NPB

3.2 Definisi Operasional

3.2.1. Obesitas

Obesitas diartikan sebagai akumulasi lemak berlebih dan abnormal yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan WHO,2006. Dalam penelitian ini, pasien akan digolongkan dalam 4 kategori yaitu normal, pre-obes, obes I, dan obes II. Pengkategorian pasien ditentukan berdasarkan perhitungan BMI menurut Asia. Cara Ukur : observasional. Alat Ukur : kriteria diagnosa berdasarkan BMI. Hasil Ukur : Normal, pre-obes, obes I, dan obes II. Skala Pengukuran : ordinal

3.2.2. BMI

Body Mass Index BMI adalah perhitungan mudah menggunakan berat badan BB dan tinggi badan TB yang sering digunakan dan telah diakui sebagai Nyeri Punggung Bawah -Tinggi badan Obesitas -Berat badan Universitas Sumatera Utara