e. Indeks Keanekaragaman dari Shannon-Wiener
H
1
= -
Σpi ln pi dengan pi =
H
1
adalah indeks keanekaragaman Shannon yang digunakan untuk mengetahui keanekaragaman jenis disetiap tingkat pertumbuhan, ni adalah jumlah individu suatu
jenis ke-i dalam petak ukur PU, dan n adalah total jumlah individu dalam PU. Barbour et al. 1987 menyatakan bahwa nilai H
1
berkisar antara 0-7 dengan kriteria a 0-2 tergolong rendah, b 2-3 tergolong sedang dan c 3-7 tergolong tinggi.
3.5.2. Analisis Potensi Karbon Tersimpan Carbon Sink
Potensi karbon tersimpan ditentukan berdasarkan kandungan biomassa vegetasi dilakukan secara non-destruktif dengan menggunakan model Allometri.
Jumlah karbon tersimpan = 45 total biomassa Hairiah dan Rahayu, 2007. Biomassa
vegetasi dihitung dengan persamaan W = 0,319 D
2,32
untuk pohon bercabang, W = πρH D
2
40 untuk pohon tidak bercabang, dimana W = biomassa, D = diameter pohon H = tinggi pohon,
ρ = berat jenis kayu, π = 3,14 dan 2,31 konstanta. Berat jenis rata- rata kayu tropis sebesar 0,56.
3.5.3. Tingkat Kerusakan Mangrove
Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat kerusakan mangrove berpedoman kepada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun
2004 tanggal 13 Oktober 2004 tenteng Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove, dengan kriteria sebagai berikut:
ni N
Tabel 1. Kriteria Baku dan Pedoman Kerusakan Mangrove No
Kriteria Penutupan
Kerapatan Pohon Ha
1 Baik padat
75 1500 Pohon Ha
2 Sedang
50 - 75 1000 - 1500 Pohon Ha
3 Rusak
50 1000 Pohon Ha
Untuk memperoleh nilai penutupan dan kerapatan pohonHa berdasarkan kriteria baku tersebut, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Penutupan adalah perbandingan antara luas areal penutupan jenis I Ci dan
luas total area penutupan seluruh jenis ∑C, atau :
RCi = Ci
∑C X 100 Ci =
∑BAA BA
= µ DBH
2
4
Keterangan : RCi
= Penutupan A
= Luas Total Area Pengambilan Sampel contoh BA
= Basal Area µ
= 3,1416 konstanta DBH
2
= CBHµ lingkar pohon setinggi dada
2. Kerapatan Pohon adalah perbandingan antara jumlah tegakan jenis I ni dan
jumlah total seluruh tegakan jenis ∑n, atau :
Rdi = ni
∑n X100
Keterangan :
Rdi = Kerapatan pohonHa
ni = Jumlah tegakan jenis I
∑n = Jumlah total seluruh jenis tegakan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keragaman Vegetasi Mangrove di Hutan Mangrove Kuala Indah
Kabupaten Batu Bara
Hasil analisis vegetasi mangrove di Hutan Mangrove Kuala Indah, Kabupaten Batu Bara didapat 6 jenis tumbuhan mangrove yaitu Heritiera littolaris,
Excoecaria agallocha, Calophyllum sp, Xylocarpus granatum, Scyphipora hydrophyllaceae dan Avicennia alba. Data Keanekaragaman vegetasi mangrove yang
ditemui pada lokasi plot penelitian di Hutan Mangrove Kuala Indah, Kabupaten Batu Bara dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Keanekaragaman Vegetasi Mangrove yang Ditemukan pada Lokasi Plot Penelitian di Hutan Mangrove Kuala Indah, Kabupaten Batu
Bara
Jenis Tingkat
Pertumbuhan No
Family Nama Lokal
Nama Ilmiah Pohon
Pancang
1 Sterculiaceae
Dungun Heritiera littolaris
Dryand. +
+ 2
Euphorbiaceae Buta-buta
Excoecaria agallocha L. +
+ 3
Guttiferae -
Calophyllum sp. +
+ 4
Meliaceae Bakau, Jangkah Xylocarpus granatum
Koning. +
+ 5
Rubiaceae Duduk-rambat
Scyphipora hydrophyllaceae Gaertn.
- +
6 Avicenniaceae
Api-api Avicennia alba Blume.
+ +
Jumlah 5
6
Keterangan : -
: Tidak ditemukan + :
Ditemukan Secara umum Hutan Mangrove Kuala Indah, Kabupaten Batu Bara termasuk ke
dalam hutan mangrove tipe dataran pantai yang merupakan jalur sempit memanjang
26