terpencar sampai ke anak benua India hingga Ryukyu di Jepang. Labih jauh ke selatan, hutan mangrove terdapat di New Zealand dan membentuk kawasan Indo-Malaysia. Di
Indonesia perkembangan hutan mangrove terjadi di daerah pantai yang terlindung dan di muara-muara sungai. Hutan mangrove tumbuh hampir di seluruh provinsi di
Indonesia, dengan luas kawasan yang berbeda secara spesifik Arief, 2003. Berdasarkan data tahun 1999, luas hutan mangrove di Indonesia diperkirakan
mencapai 8,60 juta hektar dan 5,30 juta hektar diantaranya dalam kondisi rusak. Kerusakan tersebut disebabkan oleh konservasi mangrove yang sangat intensif pada
tahun 1990 yang berubah fungsi menjadi pertambakan dan pemukiman penduduk Gunarto, 2004.
2.4. Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove
Mangrove berada di daerah muara sungai atau estuarin yang merupakan daerah tujuan akhir dari partikel-partikel organik maupun endapan-endapan lumpur yang
terbawa dari daerah hulu sungai. Hutan mangrove juga merupakan tempat transportasi nutrien akibat adanya pasang surut sehingga hutan mangrove merupakan daerah yang
sangat subur Gunarto, 2004. Arief 2003 menyatakan keterkaitan hutan mangrove dalam pemenuhan
kebutuhan sandang, pangan, papan dan kesehatan terhadap manusia maka fungsi dan manfaat hutan mangrove dibedakan menjadi lima yaitu fungsi kimia, fungsi biologi,
fungsi ekonomi, fungsi fisik dan fungsi wisata. Fungsi kimia kawasan mangrove adalah sebagai berikut:
a. sebagai penghasil oksigen karena merupakan tempat terjadinya proses daur
ulang b.
sebagai penetralisir limbah dan bahan-bahan berbahaya dari pabrik-pabrik maupun kapal-kapal di lautan.
c. sebagai penyerap karbondioksida melalui proses fotosintesis.
Fungsi biologi kawasan mangrove adalah sebagai berikut: a.
sebagai sumber bahan makanan bagi invertebrata kecil melalui proses pelapukan dan kemudian invertebrata kecil tersebut sebagai makanan bagi
hewan-hewan yang lebih besar. b.
sebagai tempat memijah atau asuhan bagi udang, ikan, kepiting maupun kerang, dimana hewan-hewan tersebut akan kembali ke lepas pantai pada saat
dewasa. c.
sebagai habitat alami berbagai jenis biota. d.
sebagai sumber plasma nutfah. e.
sebagai tempat berlindung serta berkembang biak burung dan satwa lain. Arief 2003 menambahkan, secara ekonomi hutan mangrove merupakan
sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar, industri maupun negara. Adapun fungsi ekonomi kawasan mangrove adalah sebagai berikut:
a. sebagai penghasil kayu, misalnya kayu bahan bangunan, bahan perkakas rumah
tangga, arang serta kayu bakar b.
sebagai penghasil bahan baku industri, misalnya bahan obat-obatan, pewarna, kosmetik
c. sebagai penghasil bibit, misalnya ikan, udang, kepiting dan kerang
Fungsi wisata kawasan mangrove adalah sebagai berikut: a.
sebagai tempat penelitian b.
sebagai tempat konservasi dan pendidikan c.
sebagai tempat kunjungan wisata atau sebagai kawasan wisata Fungsi fisik kawasan mangrove adalah sebagai berikut:
a. sebagai pelindung garis pantai agar tetap stabil
b. sebagai penahan sedimen
c. mencegah terjadinya abrasi pantai, erosi serta menahan hembusan angin
kencang dari laut ke darat Menurut Saparinto 2007 tempat hidup mangrove di daerah diantara level
pasang naik tertinggi maximum spring tide sampai level di sekitar atau diatas permukaan laut rata-rata mean sea level. Komunitas hutan mangrove hidup di daerah
pantai terlindung di daerah tropis dan sub tropis. Layaknya hutan mangrove berada pada kawasan pinggir pantai, muara dan sungai yang mengalami rembesan air laut.
Hutan mangrove mempunyai tiga fungsi utama bagi kelestarian sumberdaya, yakni: a.
fungsi fisik, hutan mangrove secara fisik menjaga dan menstabilkan garis pantai serta tepian sungai, pelindung terhadap hempasan glombang dan arus,
mempercepat pembentukan lahan baru. b.
fungsi biologi adalah sebagai tempat asuhan nursery graound tempat mencari makan feeding ground, tempat berkembang biak spawning ground berbagai
jenis crustaceae, ikan, burung, biawak dan ular. Sebagai tempat tumbuh-
tumbuhan epifit dan parasit seperti angrek, pakis dan tumbuhan lainnya dan berbagai kehidupan. Hutan mangrove juga sebagai penghasil serasah zat hara
yang cukup tinggi produktifitasnya jika dibanding dengan hutan darat tropika. Unsur hara yang terkandung didalamnya adalah nitrogen, magnesium, natrium,
kalsium, fosfor, dan sulfur. c.
fungsi ekonomi yakni kawasan hutan mangrove berpotensi sebagai tempat rekreasi, lahan pertambakan dan penghasil devisa dengan produk bahan baku
industri.
2.5. Hutan Sebagai Penyerap Karbon