Pendidikan Ibu Pekerjaan Ibu

5.2.2. Pendidikan Ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh ibu yang menjadi responden terdapat 6,67 yang berpendidikan SD, 33,33 yang berpendidikan SLTP, 46,67 yang berpendidikan SLTA, 13,33 yang berpendidikan DiplomaS1 pada kelompok peserta BKB. Sedangkan pada kelompok bukan peserta BKB terdapat 13,33 yang berpendidikan SD, 50 berpendidikan SLTP, 30 berpendidikan SLTA, dan 6,67 berpendidikan Diploma S1. Dari tabulasi silang antara pertumbuhan anak dengan pendidikan ibu diperoleh hasil bahwa pertumbuhan dengan kategori baik paling banyak adalah oleh ibu yang berpendidikan DiplomaS1 sebanyak 100 pada kelompok peserta BKB dan kelompok bukan peserta BKB. Sedangkan pertumbuhan dengan kategori kurang adalah ibu yang berpendidikan SD 100 pada kelompok peserta BKB dan 66,67 pada kelompok bukan peserta BKB. Dari tabulasi silang antara perkembangan anak dengan pendidikan ibu diperoleh hasil bahwa perkembangan dengan kategori normal paling banyak adalah oleh ibu yang berpendidikan DiplomaS1 sebanyak 100 dan kategori meragukan paling banyak adalah oleh ibu yang berpendidikan SD sebanyak 100 pada kelompok peserta BKB. Sedangkan perkembangan dengan kategori normal paling banyak adalah oleh ibu yang berpendidikan DiplomaS1 sebanyak 100, kategori meragukan paling banyak adalah oleh ibu yang berpendidikan SLTP 25, dan kategori tidak normal paling banyak adalah oleh ibu yang berpendidikan SD sebanyak orang ibu 100 pada kelompok bukan peserta BKB. Universitas Sumatera Utara Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dengan tingginya pendidikan ibu, maka pertumbuhan dan perkembangan balita akan semakin baik. Pendidikan yang lebih tinggi memberikan kemungkinan peningkatan pengetahuan, infomasi, kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam arti dengan tingginya pendidikan ibu, lebih cepat mengerti dan menyerap informasi serta lebih cepat dan mudah menerapkannya dalam kehidupan keluarga.

5.2.3. Pekerjaan Ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh ibu yang menjadi responden terdapat 23,33 yang bekerja dan 76,67 yang tidak bekerja pada kelompok peserta BKB. Sedangkan pada kelompok bukan peserta BKB terdapat 13,33 yang bekerja dan 86,67 yang tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada responden yang bekerja adalah pegawai negri sipil, pegawai honor daerah, buruh perkebunan, berjualan di warungtoko, dan penjahit. Dari hasil tabulasi silang antara pertumbuhan anak dengan pekerjaan ibu diperoleh hasil bahwa pertumbuhan dengan kategori baik paling banyak adalah oleh ibu yang tidak bekerja sebanyak 86,96 pada kelompok peserta BKB dan 76,92 pada kelompok bukan peserta BKB. Sedangkan pertumbuhan dengan kategori kurang adalah ibu yang bekerja sebanyak 28,57 pada kelompok peserta BKB dan 25 pada kelompok bukan peserta BKB. Dari tabulasi silang antara perkembangan anak dengan pekerjaan ibu diperoleh hasil bahwa perkembangan dengan kategori normal paling banyak adalah oleh ibu yang tidak bekerja sebanyak 78,26, dan kategori meragukan paling banyak Universitas Sumatera Utara adalah oleh ibu yang bekerja sebanyak 28,57 pada kelompok peserta BKB. Sedangkan kategori perkembangan normal paling banyak adalah oleh ibu yang bekerja sebanyak 75, kategori meragukan paling banyak adalah oleh ibu yang bekerja seanyak 25, dan kategori tidak normal paling banyak adalah oleh ibu yang tidak bekerja sebanyak 38,47 pada kelompok bukan peserta BKB. Dalam kegiatan BKB, ibu balita terlibat langsung dalam memberikan stimulasi dan pemantauan perkembangan balita pada saat kegiatan pembinaan sedang berlangsung maupun di rumah. Kader BKB memberikan tugas perkembangan kepada ibu dan balitanya untuk di evaluasi pada pertemuan yang berikutnya. Sehingga ibu harus melatih balitanya di rumah. Ibu yang tidak bekerja tentu mempunyai lebih banyak waktu untuk melatih balitanya di rumah. Namun, sebagian ibu yang bekerja tidak menuntut mereka untuk meninggalkan anaknya dalam jangka waktu yang lama dan bahkan ada yang tidak perlu meninggalkan anaknya karena pekerjaannya dapat dilakukan di rumah, seperti berjualan di warungtoko di depan rumah sehingga mereka masih dapat memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Jumlah Anak