Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

(1)

Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Cholida Fitria AB

071101065

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan, 2009


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul :Pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang Peneliti : Cholida Fitria AB

NIM : 071101065

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun : 2007 / 2008

Pembimbing Penguji

... ...Penguji I (Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS) (Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS) NIP. 13 296 510 NIP. 132 296 510

...Penguji II (Evi karota Bukit, S. Kp, MNS)

(NIP. 132 258 271)

... Penguji III (M. Sukri Tanjung S. Kep Ners)

Program Studi Ilmu Keperawatan telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Keperawatan.

... ... (Erniyati, SKp, MNS) (Prof. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(k)) NIP. 132 238 510 NIP. 140 105 363 Ketua PSIK Pembantu Dekan I FK USU


(3)

Judul : Pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Peneliti : Cholida Fitria AB NIM : 071101065

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun : 2007 / 2008

ABSTRAK

Tercapainya tumbuh kembang Balita yang optimal merupakan hal yang diinginkan. Banyak yang mempengaruhi proses tumbuh kembang Balita, salah satunya adalah pengetahuan orang tua atau peran serta keluarga yang sangat diperlukan dalam menjaga, mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi terhadap proses tumbuh kembang Balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriftif. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 120 kepala keluarga yang memiliki anak Balita, sehingga jumlah sampel adalah 30 orang, tehnik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling.Pengumpulan data dilakukan pada Juni 2009 dengan menggunakan instrument penelitian. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang”

sebagaimana lazimnya untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan pada Progam Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran USU, Prof. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran USU, Ibu Erniyati, SKp, MNS selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Siti Zahara SKp MNS selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa menyediakan waktu, memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, Ibu Evi karota Bukit SKp MNS selaku Dosen Penguji II dosen penasehat akademik, bapak M.Sukri Tanjung S.Kep, Ns selaku Dosen Penguji III, serta seluruh staf pengajar dan administrasi di Program Studi Ilmu Keperawatan FK USU. Terima kasih juga kepada Kepala Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang serta seluruh responden yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini.

Teristimewa ucapan terima kasih kepada ayahanda Abdullah Yusuf dan Ibunda tersayang Misiem yang menjadi motivasi dalam hidupku, yang selalu berdoa, memberi kasih sayang, semangat dan memberikan dorongan baik moril dan materil, abang Harrysyah Putra


(5)

AB AMD, abang Oni Indra, abang Azrun, kakak Afrina Maiza SPd dan adikku tersayang Maulana Husni yang telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis.

Terimakasih kepada kakanda tercinta yang selalu memberiku doa, dorongan, semangat dan selalu menghiburku dalam suka dan duka, kepada sahabat-sahabatku tercinta yang ikut membantu, memberikan doa dan semangat kepada penulis, serta teman-teman satu angkatan di PSIK Jalur B 2007 yang ikut memberikan motivasi dan perhatian dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat, ridho dan karunia-Nya kepada kita semua dan terima kasih kepada semua pihak yang banyak membantu penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2009

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Skema ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pertanyaan Penelitian ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan ... 6

2.1.1 Defenisi Pengetahuan ... 6

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ... 6

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 8

2.1.4 Defenisi Pengetahuan Keluarga ... 10

2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan ... 11

2.2.1 Defenisi Pertumbuhan dan Perkembangan ... 11

2.2.2 Klasifikasi Pertumbuhan dan Perkembangan ... 11

2.2.3 Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan... 15

2.2.4 Prinsip-Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan ... 17 2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi


(7)

2.3 Balita ... 22

2.3.1 Defenisi Balita ... 22

2.3.2 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Balita ... 22

2.3.3 Kebutuhan Dasar Seorang Balita ... 23

2.4 Keluarga ... 25

2.4.1 Defenisi Keluarga ... 25

2.4.2 Peranan Keluarga dalam Tumbuh Kembang Balita... 25

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian ... 28

3.2 Defenisi Konseptual dan Defenisi Operasional... 29

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 31

4.2 Populasi dan Sampel ... 31

4.2.1 Populasi ... 31

4.2.2 Sampel ... 31

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

4.3.1 Lokasi Penelitian ... 32

4.3.2 Waktu Penelitian... 32

4.4 Pertimbangan Etik ... 32

4.5 Instrumen Penelitian... 33

4.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 33

4.7 Pengumpulan Data ... 34


(8)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1

Hasil Penelitian ... 38

5.2

Pembahasan ... 44

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan ... 53 6.2 Rekomendasi... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Instrumen Penelitian 2. Uji Reabilitas Kuisioner

3. Tabel Hasil Distribusi Frekwensi

4. Surat Izin Pengambilan Data Awal dari PSIK FK USU 5. Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Kuala Simpang 6. Jadwal Konsul


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 5.1 Tabel distribusi frekwensi gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009

(n=30) 39 ...

Tabel 5.2 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang pertumbuhan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30) ... 41

Tabel 5.3 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009 (n=30) ... 42

Tabel 5.4 Tabel distribusi frekwensi gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009 (n=30) 43


(10)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka penelitian pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita ... 28


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia seutuhnya, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembinaan kesehatan anak sejak dini. Upaya pembinaan kesehatan anak diarahkan pada pembinaan kelangsungan hidup, perkembangan, perlindungan dan partisipasi anak, dengan penekanan pada upaya pembinaan perkembangan anak. Pembinaan tumbuh kembang Balita dan anak prasekolah merupakan serangkaian kegiatan Balita yang sifatnya berkelanjutan (Depkes, 2005)

Balita merupakan salah satu

Rentang usia Balita dimulai dari

keseluruhan siklus hidup manusia, masa di bawah usia lima tahun (Balita) adalah priode paling kritis yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada masa Balita proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat dan dikatakan masa tersebut sebagai masa emas yang apabila tidak dibina dengan baik akan mengalami gangguan dalam perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan. Karena pada masa ini merupakan tahap awal pembentukan dasar kemampuan, mental, intelektual dan moral yang sangat menentukan sikap, nilai dan pola perilaku seseorang di kemudian hari. Kunci keberhasilan dalam pembinaan anak Balita berada di tangan orang tua atau keluarga karena hampir seluruh waktu anak berada dekat dengan orang tuanya. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam


(12)

posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat (Mahmud, 2008)

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak. (Soetjningsih, 1998)

Tercapainya tumbuh kembang Balita yang optimal merupakan hal yang diinginkan. Banyak yang mempengaruhi proses tumbuh kembang Balita, salah satunya adalah pengetahuan orang tua atau Peran serta keluarga yang sangat diperlukan dalam menjaga, mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi terhadap proses tumbuh kembang Balita.(Amren, 2008)

Menurut Departemen Kesehatan RI (2000) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Secara prinsip keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas dua orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga, berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam. Masing-masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh


(13)

kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aceh, Aceh memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Kebudayaan Aceh ini banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya melayu, karena letak Aceh yang strategis karena merupakan jalur perdagangan maka masuklah kebudayaan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang adalah hasil dari akulturasi antara budaya melayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri.(Istimewa, 2008).

Pada masyarakat Tamiang dikenal penggolongan masyarakat atas tiga lapisan sosial, yakni ughang bangsawan, ughang patoot, dan ughang bepake. Golongan pertama terdiri atas raja beserta keturunannya. yang menggunakan gelar Tengku untuk laki-laki dan Wan untuk perempuan, golongan kedua adalah orang-orang yang memperoleh hak dan kekuasaan tertentu dari raja, yang memperoleh gelar Orang dan golongan ketiga merupakan golongan orang kebanyakan. Namun, Dalam sistem kekerabatan bentuk kekerabatan yang terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip keturunan bilateral. Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.

Menurut hasil survei yang dilakukan peneliti terhadap beberapa keluarga dengan anak Balita dimana sebagian keluarga menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak baik bila anak mendapat asupan nutrisi yang seimbang. Dan ini juga merupakan suatu kondisi yang harus diperhatikan oleh keluarga bahwa tumbuh kembang anak bukan hanya dari asupan nutrisi saja melainkan suatu perhatian sepenuhnya baik secara perkembangan sikap atau prilaku anak yang menjadi tanggung jawab dari keluarga yang tinggal serumah dengan anak Balita.


(14)

Hal ini juga tentunya suatu hal yang harus dicermati oleh setiap petugas kesehatan di kabupaten aceh tamiang. Untuk itu peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang bagaimana pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

1.2. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah “bagaimana pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang”

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Praktek Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perawat komunitas dan perawat keluarga tentang pengetahuan keluarga terhadap pertumbuhan dan perkembangan Balita sekaligus sebagai masukan bagi perawat dalam memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah yang timbul di tengah-tengah keluarga atau masyarakat.


(15)

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam pembelajaran keperawatan komunitas untuk mendukung tentang pentingnya dukungan pelayanan kesehatan yang digunakan dalam meminimalkan masalah pertumbuhan dan perkembangan Balita di kehidupan keluarga atau masyarakat

1.4.3 Bagi Penelitian Keperawatan

Dapat dijadikan sebagai data tambahan bagi penelitian selanjutnya terkait dengan pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita.

1.4.4 Bagi Keluarga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi keluarga ataupun masyarakat, khususnya keluarga yang mempunyai Balita usia lahir sampai usia 60 bulan di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.


(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebahagian besar pengetahuan manusia/seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), indera penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2005).

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda beda .secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkatan pengetahuan, yaitu:


(17)

1. Tahu (know) artinya sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya .termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu adalah tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata untuk mengukut bahwa orang itu tahu adalah menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan menyatakan.

2. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (aplication) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari atau situasi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

4. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen. Tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (synthesis) menunjuk kepada di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.


(18)

6. Evaluasi (evaluation) adalah berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan

2.2.1. Defenisi Pertumbuhan dan Perkembangan

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

2.2.2. Klasifikasi Pertumbuhan dan Perkembangan

Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan anak terbagi dalam beberapa hal yakni :

A. Masa Prenatal Atau Masa Intra Uterin (Masa Janin Dalam Kandungan)

Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :


(19)

2. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.

3. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:

M tu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.

M kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan

berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi aasam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina.

Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.

Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:


(20)

1. Menjaga kesehatannya dengan baik.

2. Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan. 3. Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya. 4. Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan. 5. Memberi stimulasi dini terhadap janin.

6. Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya. 7. Menghindari stres baik fisik maupun psikis.

8. Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya. B. Masa Bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan

Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu : 1. Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.

Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode yakni Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari dan masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari. Adapun hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat adalah: • Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan yang

memadai.

• Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.

• Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan ibu.


(21)

• Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya. • Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena

berhubungan dengan masalah pemberian ASI.

2. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.

Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak. Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai. Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.

C. Masa Anak Dibawah Lima Tahun (Anak Balita)

Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa Balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa Balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa Balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,


(22)

kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.

2.2.3 Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

Proses tumbuh kembang anak mempunyai cirri-ciri adalah sebagai berikut : a. Perkembangan menimbulkan perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan

selanjutnya.

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.


(23)

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.

e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:

a.. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

2.2.4 Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan yaitu :

A. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.


(24)

B. Pola perkembangan dapat diramalkan.

Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu :

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan ”bio-fisiko-psiko-sosial” yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.


(25)

Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :

A. Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor

pranatal)

Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :

1. Gizi ibu pada waktu hamil

Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.

2. Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.

3. Toksin/zat kimia

Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya

4. Endokrin

Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas mirip insulin. Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan dan lain-lain.


(26)

5. Radiasi

Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.

6. Infeksi

Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan lain-lain. 7. Stres

Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.

8. Imunitas

Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.

9. Anoksia embrio

Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan BBLR.

B. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir

Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang tergantung pada kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Lingkungan


(27)

postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi :

1. Lingkungan biologis

Lingkungan biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, dan hormon.

2. Faktor fisik

Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah baik dari struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian, serta radiasi.

3. Faktor psikososial

Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak orangtua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.


(28)

Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder, pendidikan ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula, jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis kelamin dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita yang mengalami malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi meningkat, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang banyak menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahannya, serta kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain. ( Soettjiningsih, 1998 )

2.3 Balita

2.3.1 Defensi Balita

Balita adalah salah satu

Rentang usia Balita dimulai dari

2.2.2 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Balita

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :

1. Tumbuh kembang adalah proses yang berkelanjutan sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.


(29)

3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.

4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf. 5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.

6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.

7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

2.3.3 Kebutuhan Dasar Seorang Balita

1. Kebutuhan Biomedis

Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman , perawatan kesehatan dini berupa imunisasi dan deteksi dan intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit.

2. Kebutuhan Emosional

Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, ,pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. Tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan, tetapi lebih banyak memberikan contoh – contoh penuh kasih sayang adalah salah satunya.

3. Kebutuhan akan stimulasi mental dini

Proses pembelajaran , pendidikan , dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama (golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, arif, dengan kecerdasan, kemandirian ,ketrampilan dan produktivitas yang baik.


(30)

Beberapa tingkat perkembangan yang harus dicapai pada anak Balita yakni

1. Usia 4-6 minggu : tersenyum spontan , dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian 2. Usia 12-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri , menoleh ke arah suara ,

memegang benda yang ditaruh ditanggannya , bermain cilukba. 3. Usia 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya

4. Usia 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya , duduk dengan bantuan kedua tangannya ke depan , makan biskuit sendiri.

5. Usia 9 – 10 bulan : menunjuk dengan jari , memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk, merangkak , bersuara da.. da..

6. Usia 13 - 15 bulan : berjalan tanpa bantuan , mengucapkan kata – kata tungggal , memasukkan mainan ke dalam cangkir , bermain dengan orang lain , minum dari gelas , dan mencoret – coret.

7. usia 18 – 3 tahun : belajar makan sendiri, menunjuk mata dengan hidungnya, naik turun tangga, mulai blajar mengontrol buang air besar/buang air kecil, memperlihatkan minat dengan anak lain dan bermain-main dengan mereka.

8. usia 2 -3 tahun : belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki, mampui menyusun kalimat, mengerti dengan kata-kata yang ditujukan kepadanya, bermain dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar keluarganya

9. usia 3 – 4 tahun : belajar berpakaian dan membuka sendiri, mengambar garis silang, mengenal berberapa warna, bicara dengan baik, mengenal sisi atas, bawah, sisi muka dan sisi belakang, bermain dengan orang lain dan menunjukkan kasih saying kepada saudara-saudaranya serta dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

2.4 Keluarga


(31)

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh

bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.

2.4.2 Keluarga dan Peranannya Dalam Pengasuhan Anak.

Keluarga merupakan tempat paling awal bagi Balita dalam menerima pendidikan aling awal. Karena lingkungan keluarga ini Balita menghabiskan waktunya. Anak seusia ini komunikasinya masih dominan dengan keluarga. Pertumbuhan anak dimasa Balita meupakan pondasi bagi perkembanganya dimasa mendatang, maka disinilah peran keluarga dalam membangun dan menumbuh kembangkan kepribadian dan perkembangan jiwa anak. Lingkungan social yang pertama dikenal anak ialah dalam keluarga. Dalam hal ini orangtua adalah orang terpenting bagi anak di samping saudara, kakek, nenek pembantu seerta temen – teman sepermainan. Itu sebabnya segala sesuatu yang dialami dan diajarkan kepada keluarga menjadi dasar bagi pembentukan anak.

Secara naluriah setiap orang tua pasti akan melindungi anaknya, terlebih apabila anak masih dalam usia Balita dan dianggap masih belum mandiri dan belum memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga dirinya dari penyakit. Dalam konteks ini akan terasa aneh jika seorang anak Balita yang seharusnya masih sangat tergantung dengan pengasuhan orang tuanya justru malah banyak yang mengalami gangguan gizi seiring dengan bertambahnya usia. Dengan logika sederhana seharusnya dengan bertambah usia, anak akan tumbuh semakin kuat dan mandiri serta semakin jauh dari masalah gizi dan kesehatan pada umumnya. ( Kusnandi,2008 )

Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Secara


(32)

prinsip keluarga adalah unit terkecil masyarakat,terdiri atas dua orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga, berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Menurut Kusnandi, 2008 adapun suatu peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut:

1. Peranan Ayah.

Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

2. Peranan Ibu.

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dani pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebaai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Peran Ibu dalam mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia dan pembangunan sangat penting, karena besarnya peran ibu dalam melahirkan kehidupan dan memelihara kehidupan yang dilahirkannya. Pengaruh Ibu terhadap kehidupan seorang anak telah dimulai selama dia hamil, selama masa bayi, dan berlanjut terus sampai anak itu memasuki usia


(33)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Berikut kerangka penelitian dalam mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita :

Pengetahuan Keluarga tentang Balita

Pertumbuhan

1. Defenisi Pertumbuhan Balita

2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

3. Ciri-ciri pertumbuhan B lit

Pengetahuan: 1. Baik 2. Cukup 3 K Perkembangan

1. Defenisi Perkembangan Balita

2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan

3. Ciri-ciri perkembangan B lit


(34)

Skema 3.1 Kerangka penelitian pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita

3.2. Defenisi Konseptual dan Defenisi Operasional

1. Pengetahuan

• Defenisi konseptual : Merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. (Notoatmojo, 1999)

• Defenisi operasional : Segala sesuatu yang diketahui keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Keluarga

• Defenisi konseptual : Sekumpulan orang yang tinggal serumah yang hidup saling ketergantungan satu sama lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000)

• Defenisi operasional : sekumpulan orang yang menetap yang tinggal serumah di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Pertumbuhan Balita

• Defenisi konseptual : pertumbuhan yang berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik Balita (Azis, 2005)

• Defenisi operasional : segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.


(35)

3. Perkembangan Balita

• Defenisi konseptual : perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan fungsi organ atau individu (Azis, 2005)

• Defenisi operasional : segala sesuatu yang berhubungan dengan pematangan dan penambahan kemampuan fungsi organ atau individu pada Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

BAB 4

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan


(36)

perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, jumlah populasi pada tahun 2006 sampai 2007 adalah 120 kepala keluarga yang memiliki Balita. Data tersebut diperoleh dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ke Kantor Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

4.2.2 Sampel

Menurut Arikunto (2002) jika populasi lebih dari seratus dapat diambil jumlah sampel sebanyak 15% atau lebih sesuai kemampuan peneliti. Maka peneliti mengambil 25% dari jumlah populasi sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan. Adapun kriteria sampel yang dijadikan subjek penelitian adalah sebagai berikut : keluarga yang memiliki Balita yakni ayah atau ibu, dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa Indonesia, tidak mengalami gangguan psikologis dan bersedia menjadi responden

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang

Kabupaten Aceh Tamiang, pemilihan lokasi penelitian karena lokasi penelitian dekat

dengan tempat tinggal peneliti dan dapat memperingan biaya penelitian.


(37)

4.3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2009.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini, pertimbangan etik penelitian bertujuan untuk

melindungi hak-hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas responden dan

kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden. Sebelum pelaksanaan

penelitian, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu serta menjelaskan maksud

dan tujuan penelitian kepada responden. Responden membaca serta memahami isi dan

surat persetujuan yang telah dibuat oleh peneliti, lalu diminta untuk menandatangani

surat persetujuan (

informed consent

) sebagai bukti kesediaan menjadi responden.

Responden berhak menolak ataupun mengundurkan diri selama proses penelitian.

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden

pada lembar pengumpulan data (kuesioner). Lembar tersebut diberikan kode berupa

penomoran

(Nursalam, 2003).

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu data demografi responden dan kuesioner pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita.

Data demografi mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, usis Balita dan jenis kelamin Balita.

Kuesioner pengetahuan terdiri dari 20 pernyataan dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), Setuju (S ), Tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Untuk pilihan jawaban


(38)

Sangat Tidak setuju (STS) diberi nilai 1 (satu), Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2 (dua), Setuju (S) diberi nilai 3 (tiga), dan Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4 (empat).

4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti, untuk instrumen baru perlu dilakukan

uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui seberapa besar derajat kemampuan alat

ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur.

Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas instrumen dilakukan oleh ahli Keperawatan Keluarga dan Keperawatan Komunitas di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Hasil uji validitas terhadap instrumen dinyatakan sudah valid karena kuesioner gambaran pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita telah relevan dengan isi instrumen penelitian yakni mampu menggambarkan gambaran pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2007). Uji reliabilitas dilakukan terhadap 10 orang responden. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan cronbach alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai alpha untuk kuisioner gambaran pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 0,74 .Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas >0,70 (Polit & Hunger, 1995) Dengan demikian maka instrumen tentang gambaran pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan dan


(39)

perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. telah reliabel.

4.7 Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala

Simpang Kabupaten Aceh Tamiang pada Juni 2009. Prosedur pengumpulan data

dilakukan dengan cara mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada

Institusi Pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara kemudian mengajukan surat izin penelitian dari fakultas

ke tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Lingkungan Amaliah

Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, peneliti melakukan wawancara

kepada calon responden yang memenuhi kriteria sampel kemudian peneliti

menjelaskan tentang topik, manfaat penelitian dan tujuan penelitian kepaca calon

responden dan juga peneliti menanyakan apakah calon responden bersedia

berpartisipasi dalam penelitian. Tidak semua calon responden bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini, terutama ibu yang sedang sibuk mengerjakan

pekerjaan rumahnya seperti memasak dan mencuci dan dengan berbagai alasan

mereka menolak untuk diwawancarai. Kemudian peneliti melakukan pendekatan

terhadap calon responden yang lain. Calon responden yang bersedia diminta untuk

menandatangani formulir persetujuan (

informed consent).

Setelah itu peneliti

melakukan wawancara terstruktur selama 10 menit menggunakan kuesioner terhadap

responden, dan menjelaskan kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu pertama data

demografi yang berisi identitas keluarga dan Balita meliput i pendidikan, pekerjaan,

penghasilan keluarga, jumlah anggota keluarga, Usia Balita dan Jenis kelamin Balita..

Yang kedua kuisioner tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita yang terdiri

dari 20 pernyataan yang memiliki 4 jawaban yaitu pilihan jawaban sangat setuju (SS),


(40)

Setuju (S ), Tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) kemudian peneliti

memberikan penjelasan sebelum menanyakan tentang kuisioner kedua yakni peneliti

mengingatkan responden untuk menjawab pertanyaan kuesioner sesuai dengan apa

yang diketahui oleh responden kemudian kuesioner dikumpulkan, dan diperiksa

kelengkapannya untuk dianalisa

4.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka peneliti mengadakan analisa data

melalui beberapa tahap, dimulai dengan

editing

untuk memeriksa kelengkapan data,

kemudian memberikan kode (

coding

) untuk memudahkan dalam tabulasi, selanjutnya

memasukkan data (

entry

) ke dalam komputer dan diolah dengan bantuan program

SPSS.

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang digunakan metode statistik deskriptif yaitu suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Polit& Hungler, 2002). Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

Untuk mengkategorikan hasil variabel penelitian digunakan Rumus Sudjana (2002). Dimana nilai tertinggi dari kuesioner adalah 80 dan nilai terendah 20, untuk menentukan panjang kelas maka :

Kelas

Banyak

g

n

P

=

Re

tan


(41)

Dengan rentang sebesar 60 (nilai tertinggi-nilai terendah) dan banyak kelas ada 3 (baik, cukup dan buruk) maka didapat panjang kelas (P) sebesar 20. Menggunakan P = 20 dan nilai pegetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita dapat dikategorikan atas interval sebagai berikut:

Skor 20-40 : Pengetahuan kurang Skor 41-60 : Pengetahuan cukup Skor 61-80 : Pengetahuan baik

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita yang telah dilaksanakan pada Juli 2009 di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki Balita yang bertempat tinggal di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang dengan jumlah responden adalah 30 orang. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, usis Balita dan jenis kelamin Balita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden adalah

pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%),

pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%),


(42)

penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang

(57%), jumlah anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang

sebanyak 11 orang (37%), Usia Balita responden mayoritas berada pada usia

>2tahun-3 tahun sebanyak 13 orang (53%), dan jenis kelamin Balita mayoritas

perempuan sebanyak 16 orang (53%). Berikut tabel distribusi frekwensi dan

persentase karakteristik responden :

Tabel 5.1 Distribusi Frekwensi dan Persentase Karakteristik Responden tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)


(43)

5.1.2

Gambaran

Pengetahuan

Keluarga

Tentang Pertumbuhan Dan

Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang

Kabupaten Aceh Tamiang

Pendidikan Terakhir SD SMP SMU/sederajat Perguruan Tinggi Pekerjaan PNS Pegawai Swasta Wiraswata Petani/Buruh Penghasilan per bulan

< Rp. 1.000.000;

> Rp. 1.000.000-3.000.000 > Rp. 3.000.000

Jumlah Anggota Keluarga 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang 7 orang 8 orang Usia Balita >11 bulan-2thn >2thn-3thn >3thn-4thn >4thn-5thn Jenis Kelamin Balita

Perempuan Laki-Laki 2 12 8 8 5 12 11 2 4 17 9 2 3 9 11 4 1 15 13 8 4 16 14 6% 40% 27% 27% 16% 40% 37% 7% 13% 57% 30% 6% 10% 30% 37% 13% 4% 17% 43% 27% 13% 53% 47%


(44)

Dari tabel 5.2 pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi pertumbuhan adapada soal instrumen No. 7, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 2,3,4,5,6 dan10 dan factor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 1,8 dan 9.

Dari tabel 5.3 pengetahuan keluarga tentang perkembangan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi perkembangan adapada soal instrumen No. 17, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 19 dan 20.


(45)

Tabel 5.2 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang pertumbuhan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

NO

PERNYATAAN

Sangat

Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Frek

%

Frek

%

Frek

%

Frek

%

1

ASI merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Balita

7

23%

14

47%

9

30%

2

Kenaikan berat badan ideal adalah 2kg per tahunnya.

7

23%

13

44%

9

30%

1

3%

3

Balita pada usia 3 tahun, sudah memiliki gigi yang lengkap.

6

20%

15

50%

7

23%

2

7%

4

Lingkar lengan atas pada Balita dapat dipakai untuk menilai gizi Balita

5

17%

11

36%

9

30%

5

17%

5

Ukuran Lingkar Lengan Atas pada Balita umur 1 tahun adalah 16 cm.

16

53%

13

44%

1

3%

6

Ukuran Lingkar Lengan Atas Balita akan tetap selama umur >1-3 tahun.

2

7%

16

53%

11

37%

1

3%

7

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur

1

3%

19

63%

8

27%

2

7%

8

Pertumbuhan yang baik pada Balita adalah sesuai dengan KMS yakni berada diatas garis merah

1

3%

5

17%

11

37%

13

43%

9

Pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan anak.


(46)

10

Tinggi Balita pada anak akan sesuai dengan pertambahan BB anak.

1

3%

11

37%

17

57%

1

3%

Tabel 5.3 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

NO

PERNYATAAN

Sangat

Setuju

Setuju

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Frek %

Frek %

Frek %

Frek %

1

Balita pada usia 13 - 15 bulan sudah dapat

berjalan tanpa bantuan , mengucapkan kata – kata tungggal, minum dari gelas, dan mencoret – coret.

1

3%

10

34%

15

50%

4

13%

2

Balita pada usia 1 ½ tahun – 3 tahun sudah dapat belajar makan sendiri dan bermain-main dengan teman sebayanya.

2

7%

11

37%

12

40%

5

16%

3

Balita pada usia 2 -3 tahun sudah dapat belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki, mampu menyusun kalimat, dan mengerti dengan kata-kata yang ditujukan kepadanya,

2

7%

14

47%

11

37%

3

10%

4

Balita pada usia 3 – 4 tahun sudah dapat belajar berpakaian dan membuka sendiri, mengambar garis silang, mengenal beberapa warna, dan melaksanakan tugas-tugas sederhana

18

60%

11

37%

1

3%

5

Alat permainan Balita pada usia 2-3 tahun seperti : bola, puzzle, alat-alat untuk menggambar dan lilin yang dapat dibentuk.

5

17%

11

37%

13

43%

1

3%

6

Permainan Balita pada usia Balita pada usia 4-5 thaun seperi papan jungkit-jungkit, ayunan dan sepeda roda tiga.

3

10%

12

40%

11

37%

4

13%

7

Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh

3

10%

4

13%

13

43%

10

34%

8

Aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun adalah melompat/menari, menggambar segi 4


(47)

menghitung jarinya.

9

Keluarga merupakan tempat yang tepat bagi Balita dalam menerima pendidikan paling awal.

5

17% 12

40% 12

40% 1

3%

10

Pendidikan orang tua dapat menjadi faktor dalam perkembangan.

2

7%

7

23% 14

47% 7

23%

5.1.3

Gambaran

Pengetahuan

Keluarga

Tentang Pertumbuhan Dan

Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang

Kabupaten Aceh Tamiang

Tabel 5.4 Tabel distribusi frekwensi gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009 (n=30)

NO. Pengetahuan Jumlah Persentase

1 Baik 2 7 %

2 Cukup 24 80 %

3 Kurang 4 13 %

TOTAL 30 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan

perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten

Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24

orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).


(48)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Balita Di Lingkungan

Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Dari tabel 5.2 pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 7, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 2,3,4,5,6 dan 10 dan factor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 1,8 dan 9.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai defenisi pertumbuhan yakni pada soal instrument nomor 7 yaitu pertumbuhan (growth) berkaitan dengan bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur paling banyak responden menjawab setuju sebanyak 16 (53%). Hal ini sesuai dengan pernytaan Kusnandi (2008) pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak. Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet.


(49)

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai cirri-ciri pertumbuhan yakni pada soal instrument nomor 2,3,4,5,6 dan 10. Dari keenam cirri yang ada pada instrument tentang ciri-ciri pertumbuhan paling banyak responden menjawab tidak setuju dalam pernyataan 10 yakni tinggi Balita akan sesuai dengan pertambahan BB sebanyak 17 responden (57%). Hal tersebut dilatarbelakangi kurangnya informasi mengenai tumbuh kembang Balita. Hal ini dinyatakan oleh Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (2008) anak merupakan investasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memerlukan perhatian khusus apalagi diusia 5 tahun pertama, baik dari kecukupan gizinya sejak masih dalam kandungan hingga setelah lahir. Gizi dari makanan merupakan sumber utama bagi anak dalam memenuhi kebutuhan perkembangannya, sehingga kesehatan fisik, mental dan sosialnya dapat optimal. "Sewaktu merencanakan punya anak, orangtua sebaiknya telah mempersiapkan segala sesuatunya hingga dewasa". Dimana orangtua harus mengetahui 10 tanda dan ciri pertumbuhan yang baik pada anak yakni bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi; postur tubuh tegap dan otot padat,; kulit dan kuku bersih serta tidak pucat; wajah ceria; mata bening dan bibir segar; gigi bersih dan gusi merah muda, bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.; penuh perhatian dan bereaksi aktif. dan tidur yang nyenyak.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai faktor-faktor yang mempengatuhi pertumbuhan yakni pada soal instrumen No. 1,8 dan 9. Dari ktiga soal instrument tentang factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Balita diperoleh jawaban responden paling banyak menjawab setuju sebanyak 15 responden (50%) yakni pada soal instumen Nomor 9 yaitu pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan Balita. Hal berkaitan dengan karakteristik responden yakni dari hasil penelitian diperoleh pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang


(50)

(57%), Sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih (2000) Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak antara lain: ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetik kelainan kromosom.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai factor-factor yang mempengaruhi pertumbuhan pada pernyataan 1 paling banyak responden menjawab setuju sebanyak 14 responden (47%) yaitu ASI merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Balita. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Roesli (2005) menyusui adalah seni yang harus dipelajari, untuk keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal, yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, sedikit pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari lingkungan terutama keluarga. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat pula, karena menyusui tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosi yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik (Roesli, 2005). Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI (Depkes RI, 2005).

5.2.2 Pengetahuan Keluarga Tentang Perkembangan Balita Di Lingkungan

Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Dari tabel 5.3 penegtahuan keluarga tentang perkembangan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi perkembangan adapada soal instrumen


(51)

No. 17, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 19 dan 20.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai defenisi perkembangan yakni pada soal instrument nomor 17 hasil jawaban responden paling banyak responden menjawab setuju 13 responden (43%) yaitu perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Rachdian (2009) perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. dimana anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai cirri-ciri pertumbuhan yakni pada soal instrument nomor No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18. Dari ketujuh ciri yang ada pada instrument tentang ciri-ciri pertumbuhan paling banyak responden menjawab setuju sebanyak 18 responden (60%) yaitu aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun adalah melompat/menari, menggambar segi 4 dan segi 3, menggambar orang dan dapat menghitung jarinya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih (2000) pada Balita


(52)

4 - 5 tahun anak akan masuk ke sekolah TK, umumnya belum muncul masalah. Adapun cirri-ciri perkembangan pada usia 4-5 tahun yaitu : belajar membaca dan berhitung sendiri, mempunyai motorik halus yang sangat baik. seperti melompat/menari, menggambar segi 4 dan segi 3, menggambar orang dan dapat menghitung jarinya, lebih menyukai bermain dengan anak-anak lain, mempunyai konsentrasi dan ketahanan kerja yang tingi, dan dapat melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan, senang belajar., sangat enerjik dan tidur hanya sedikit, mempunyai daya ingat kuat., perilakunya menunjukkan bahwa ia perfeksionis., mudah belajar (sering kali justru hanya ingin menuruti kemauannya sendiri, dan menyimpang dari metoda yang umum), penggunaan bahasa yang sangat baik, mandiri dalam melakukan pekerjaan (membutuhkan sedikit petunjuk saja), mampu mengerjakan tugas yang kompleks.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai faktor-faktor yang mempengatuhi perkembangan yakni pada soal instrumen nomor 19 dan 20 . Dari kedua soal instrument tentang factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Balita diperoleh paling banyak menjawab setuju sebanyak 15 responden (50%) yaitu pendidikan orang tua dapat menjadi faktor dalam perkembangan. Hal ini berhubungan dengan hasil penelitian mengenai factor yang mempengaruh pertumbuhan sebanyak 15 responden (50%) yaitu pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Rachdian (2008) pada umumnya anak Balita memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tersebut yaitu : faktor dalam (internal); Faktor luar (eksternal) dan Faktor Prenatal.


(53)

5.2.1 Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Perkembangan

Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten

Aceh Tamiang

Berdasarkan tabel 5.3 pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%). Banyaknya jumlah pengetahuan responden pengetahuan cukup disebabkan karena kurangnya kesadaran para orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita. Hali ini disampaikan oleh Sukresni (2009) anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan menemukan jalannya. Saat anak tumbuh dan berkembang, anak begitu lincah dan memikat. Orangtua akan mencintai dan bangga kepada anaknya. Namun banyak dari para orangtua yang belum menyadari bahwa sesungguhnya dalam diri anak terjadi perkembangan potensi yang kelak akan berharga sebagai sumber daya manusia. Dimana pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting dalam diri seorang anak berda dalam lima tahun pertama yang disebut The Golden Years, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk. Karena itu, di masa-masa inilah anak-anak harus mulai diarahkan. Karena saat-saat keemasan ini tidak akan terjadi dua kali, sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan dan pertumbuhan sang buah hati.

Dilihat dari berbagai hasil penelitian diperoleh gambaran tentang waktu

terbaik dalam memulai mendidik anak yaitu sedini mungkin sejak usia lima tahun

pertama. Orangtua juga harus tehu bagaimana seharusnya bersikap dalam menghadapi

anak agar otaknya tidak mengalami trauma, serta orang tua harus terus menerus


(54)

menambah ilmu pengetahuan anak baik dirumah dan diluar rumah agar dapat

membantu anak mengembangkan potensi dirinya secara maksimal terutam dalam usia

lima tahun pertama. Dalam Seminar Sehari Anak Nasional (2000) ada satu pesan

sederhana dalam mendidik anak, yang mungkin belum kita sadari sepenuhnya. Betapa

banyak yang dapat kita ajarkan kepada anak kita tiap hari, hanya dengan berada di

dekatnya. Dengan mengasuh, bermain dan bercakap-cakap dengan bayi kita yang

mungil, kita bisa menjadi guru pertama bagi si kecil terutama pada masa Balita.

Dari hasil penelitian yang memiliki pengetahuan baik sebanyak sebanyak 2

responden (7%). Hal tersebut berkaitan dengan data karakteristik responden yaitu

responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan responden

mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden

mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang (57%), jumlah

anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang sebanyak 11 orang

(37%), Usia Balita responden mayoritas berada pada usia >2tahun-3 tahun sebanyak

13 orang (53%) dan jenis kelamin Balita mayoritas perempuan sebanyak 16 orang

(53%). Dimana karakteristik responden tersebut sangat perpengaruh dalam

memperoleh informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan Balita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Menurut Roger (2002) sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga berhubungan dengan faktor

internal dan eksternal. Adapun faktor internal yakni karakteristik orang yang

bersangkutan seperti pendidikan, motivasi, persepsi dan pengalaman, yang bersifat

given atau bawaan. Faktor eksternal yakni lingkungan, ekonomi, kebudayaan,

informasi. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang

mewarnai perilaku seseorang..


(55)

BAB 6


(56)

6.1. Kesimpulan

Penelitian mengenai pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita yang telah dilaksanakan pada Juli 2009 di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang menghasilkan kesimpulan pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang (57%), jumlah anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang sebanyak 11 orang (37%), Usia Balita responden mayoritas berada pada usia >2tahun-3 tahun sebanyak 13 orang (53%), dan jenis kelamin Balita mayoritas perempuan sebanyak 16 orang (53%). Adapun dari hasil penelitian diperoleh pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).

6.2. Rekomendasi

6.2.1 Pendidikan Keperawatan

Dengan diketahuinya gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan diharapkan bagi Keperawatan Keluarga, Keperawatan Anak dan Keperawatan Komunitas meningkatkan bahan ajar mengenai pertumbuhan dan perkembangan Balita sehingga pemberian asuhan keperawatan khususnya pada keluarga lebih terlaksana dengan baik.

6.2.2 Mahasiswa Keperawatan


(57)

asuhan keperawatan di dalam keluarga, lingkungan dan masyarkat lebih ditingkatkan sehingga pengetahuan masyarakat lebih baik

6.2.3 Penelitian Selanjutnya

Peneliti merasa perlu untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang bagiamana pengetahuan keluarga tentang factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA

Alkatiri, S. (1996)

Penuntun Hidup Sehat Menurut Ilmu Kesehatan Modern.

Surabaya: Airlangga University Pers

Arikunto (2006).

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka

Cipta.

Astutik. (2003).

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Sikap Ibu Dalam Pemberian

ASI di Keluruhan Juwet-Kenongo-Kecamatan Porong Kabupaten Siadoarjo

.

Diakses pada 3 Agustus 2009 dari

Azwar, S. (2007).

Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.

Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Danuatmadja.(2003).

40 hari Pasca persalinan Masalah dan Solusi

. Jakarta: Puspa

Swara.


(58)

Depkes RI. (2005).

Manajemen Laktasi Buku Panduan bagi Bidan dan Petugas

Kesehatan di Puskesmas

. Jakarta

Hidayat A.H (2007).

Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data

. Ed 1.

Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A (2006).

Pengantar Ilmu Keperwatan Anak

. Jakarta : Salemba Medika

Hurlock. (2004).

Perkembangan Anak

Jakarta: Erlangga

Istimewa (2008).

Sejarah Kebudayaan Aceh

. Diakses pada 20 Juli 2008 dari

www.NAD.go.id

Junaidi, (2008).

Kesadaran Wanita Aceh tentang Balita Masih Rendah.

Diakses pada

3 Agustus 2008 dari

Mahmud (2008). Pengasuhan Anak dalam Keluarga. Diakses pada 20 Juli 2008 dari

www.dunia kedokteran.co.id

Manuaba (1998).

Ilmu Kebidanan Penyalkit Kandungan dan Keluarga Berencana

Untiuk Pendidikan Bidan.

Jakarta: EGC.

Marasco, dkk (2004).

Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui

. Diakses 16

September 2008 dari

Muller, J. (1996).

Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi

.

Jakarta, Bumi Aksara.

Musbikin. (2005).

Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan

. Yogyakarta: Mitra

Pustaka.

Notoatmodjo. (2002).

Penerapan dan Prosedur Penelitian

. Jakarta: Hipokrates.

Nurhayati (2002).

Pengetahuan Ibu Tentang Balita

. Diakses 8 Agustus 2008 dari

http//www.digilid.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptum-gdl-si-2002-nurhayati-5600-200&q=kualitas.

Nursalam (2003).

Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

.

Jakarta: Salemba Medika : Jakarta.

Purwanto, H. (1999).

Pengantar Prilaku Manusia Untuk Keperawatan.

Jakarta: EGC.

Purwanti. (2004).

Buku saku Untuk Bidan : Konsep Penerapan ASI Eksklusif.

Jakarta:

EGC.

Ranuh (2000). Pertumbuhan dan perkembangan Anak. Jakarta : EGC

Roesli. (2000).

Mengenal ASI Ekslusif

. Jakarta: EGC


(1)

Saifuddin, dkk, (2004) Buku Panduan Praktis Pelayan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Shelov, T. (2005). Panduan Lengkap Perawatan Untuk Bayi dan Balita. Jakarta: Arcan .

Soetjiningsih. (1995) Tumbuh Kembang Anak Jakarta: EGC. Sudjana. (2002) Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Stoppad, M. (1999) Minggu-Mingggu Pertama Kehidupan. Jakarta: Arcan. Sunaryo. (2004) Psikologi Untuk Perawat. Jakarta: EGC

Suherman (2004). Buku Ajar Konsep Keperawatan anak. Jakarta : EGC --- (2006). Profil Kesehatan Propinsi NAD

--- (2003). Pendidikan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

--- (2005). Pedoman pelaksanaan Stimulasi Deteksi Dini Tumbang Anak ditingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Kode: (diisi peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Cholida Fitria dengan NIM : 071101065 adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang” Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk dapat menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon kesediaan saudara untuk mengisi lembar kuisioner dengan jujur tanpa ada pengaruh dari orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban saudara. Informasi yang saudara berikan hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian ini.


(2)

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, saudara bebas menerima dan bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Jika saudara bersedia menjadi responden, silahkan tandatangani lembar persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan di bawah ini sebagai bukti kesukarelaan saudara.

Terimakasih atas banyak atas partisipasi saudara dalam penelitian ini.

Medan, Juni 2009

Peneliti Responden


(3)

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI LINGKUNGAN AMALIAH KELURAHAN

KUALA SIMPANG KABUPATEN ACEH TAMIANG Petunjuk :

1. Isilah pernyataan berikut dengan memberi tanda cheklist (√) pada pada kolom yang tersedia

2. Bila ada yang kurang dimengerti dapat dipertanyakan pada peneliti DATA DEMOGRAFI

A. Data Keluarga

1. Pendidikan

Tidak Sekolah SMA/Sederajat

SD Perguruan Tinggi

SMP/Sederajat 2. Pekerjaan

Pegawai Negeri wiraswasta

Pegawai Swasta Petani / Buruh Ibu Rumah Tangga

3. Penghasilan keluarga < Rp. 1.000.000,-

> Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 3.000.000,- > Rp. 3.000.000,-

4. Jumlah anggota keluarga :...

B. Data Balita

1.Usia : ...Tahun

2. Jenis kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan


(4)

KUISIONER PENGETAHUAN KELUARGA 1. PERTUMBUHAN PADA BALITA

No. PERNYATAAN SS S TS STS

1. ASI merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan Balita

2. Kenaikan berat badan ideal adalah 2kg per tahunnya. 3. Balita pada usia 3 tahun, sudah memiliki gigi yang

lengkap.

4. Lingkar lengan atas pada Balita dapat dipakai untuk menilai gizi Balita

5. Ukuran Lingkar Lengan Atas pada Balita umur 1 tahun adalah 16 cm.

6. Ukuran Lingkar Lengan Atas Balita akan tetap selama umur >1-3 tahun.

7. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur

8. Pertumbuhan yang baik pada Balita adalah sesuai dengan KMS yakni berada diatas garis merah

9. Pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan anak.

10 Tinggi Balita pada anak akan sesuai dengan pertambahan BB anak.

Keterangan

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju


(5)

2. PERKEMBANGAN BALITA

No. PERNYATAAN SS S TS STS

11 Balita pada usia 13 - 15 bulan sudah dapat berjalan tanpa bantuan , mengucapkan kata – kata tungggal , minum dari gelas , dan mencoret – coret.

12 Balita pada usia 1 ½ tahun – 3 tahun sudah dapat belajar makan sendiri dan bermain-main dengan teman sebayanya.

13 Balita pada usia 2 -3 tahun sudah dapat belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki, mampui menyusun kalimat, dan mengerti dengan kata-kata yang ditujukan kepadanya,

14 Balita pada usia 3 – 4 tahun sudah dapat belajar berpakaian dan membuka sendiri, mengambar garis silang, mengenal berberapa warna, dan melaksanakan tugas-tugas sederhana

15 Alat permainan Balita pada usia 2-3 tahun seperti : bola, puzle, alat-alat untuk menggambar dan lilin yang dapat dibentuk.

16 Permainan Balita pada usia Balita pada usia 4-5 thaun seperi papan jungkit-jungkit, ayunan dan sepeda roda tiga.

17 Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh

18 Aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun adalah melomdat/menari, menggambar segi 4 dan segi 3, menggambar orang dan dapat menghitung jarinya.

19 Keluarga merupakan tempat yang tepat bagi Balita dalam menerima pendidikan paling awal.

20 Pendidikan orang tua dapat menjadi faktor dalam perkembangan.

Keterangan

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju


(6)

CURRICULUM VITAE

Nama : Cholida Fitria AB

Tempat/Tanggal Lahir : Kuala Simpang, 4 Juni 1984

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Mayjen Sutoyo No.36

Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Pendidikan :

1. SD Negeri Ade Irma Suryani Kuala Simpang Tahun 1991-1997

2. SLTP Negeri 1 Kuala Simpang Tahun 1997-2000

3. SMU Negeri 1 Kejuruan Muda Kuala Simpang Tahun 2000-2003

4. Akedemi Keperawatan DEPKES LangsaTahun 2003-2006 5. S1 Keperawatan Jalur Ekstensi FK USU Tahun 2007