Pernyataan Positif Nilai
Pernyataan Negatif Nilai
Sangat Setuju : SS
Setuju : S
Tidak Setuju : TS
Sangat tidak Setuju : STS Tidak Tahu : TT
4 3
2 1
Tidak Tahu : TT Sangat Setuju
: SS Setuju
: S Tidak Setuju
: TS Sangat tidak Setuju :
STS O
1 2
3 4
2.3 Kontrasepsi
2.3.1 Defenisi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti “ mencegah” atau “ melawan” dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi, kontrasepsi adalah menghindari terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur matang
dengan sperma BKKBN, 2005. Kontrasepsi secara harfiah diartikan sebagai suatu metode yang
digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan BKKBN, 2007. Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan
usaha-usaha itu bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen Winkjosastro.2005.
Program keluarga berencana yaitu usaha langsung untuk mengurangi angka kematian mengatur jarak kelahiran yang bertujuan untuk memenuhi
perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat angka kematian bayi, ibu dan anak serta
penangulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas Arum Sujiyatini, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi
Dorongan untuk menggunakan KB memerlukan dorongan baik dari pihak suami maupun istri. Dalam memilih KB masyarakat umumnya
dipengaruhi oleh pandangan tentang dirinya sendiri dan atau pergaulannya, serta susila dan agama. Selain itu, masyarakat dipengaruhi pula oleh prilaku
pribadi dan prilaku masyarakat yang baku yang berlaku di lingkungannya, pendapat, tentang peran wanita dan pria yang dianut dan kaidah sosial
budaya lainnya Sugito, 1991. Ada beberapa faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih
kontrasepsi yaitu faktor pasangan, Faktor kesehatan, dan metode kontrasepsi. Dalam faktor pasangan, harus mempertimbangkan dari segi
umur, gaya hidup, frekuensi senggama, dan jumlah anak yang diinginkan. Dalam faktor kesehatan, mempertimbangkan status kesehatan, riwayat
keluarga, dan pemeriksaan fisik. Sedangkan dalam faktor alat kontrasepsi, harus mempertimbangkan efektifitas, dapat dipakai untuk jangka yang
panjang, komplikasi atau tidak menambah kelainan yang ada dan biaya Saroha, 2009.
Sedangkan menurut Bertrand 1980 yang dikutip dalam Fiona 2006, menyatakan ada tiga hal yang mempengaruhi pemakaian kontrasepsi
yaitu faktor sosio demografi, sosio psikologi, serta pemberi pelayanan KB. Yang termasuk dalam sosio demografi adalah umur, tingkat pendidikan,
jenis kelamin, agama, pekerjaan, tempat tinggal dan jumlah anak. Faktor sosio psikologi adalah kepercayaan dan kepuasaan terhadap pelayanan KB.
Universitas Sumatera Utara
Pemberi pelayanan KB termasuk didalamnya keterampilan petugas pelayanan KB.
Rezky 2009 dalam penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sosial di masyarakat mengatakan sosial demografi
ikut mempengaruhi persepsi seseorang. Seperti halnya suku, saat seseorang akan bertemu dengan orang lain yang berbeda suku dengannya, biasanya
sebelum bertemu seseorang akan membayangkan seperti apa sifatkarakter orang yang akan dijumpainya. Dalam persepsi kita ada perbedaan sifat
antara orang yang berbeda suku, contoh lainnya adalah jenis kelamin dan usia seseorang, perempuan dinilai lebih kemampuannya dibanding laki-laki
dalam pekerjaan tertentu. Seseorang akan lebih mudah percaya kepada orang yang umurnya lebih tua atau setara dengannya daripada orang yang umurnya
jauh lebih muda.
2.3.3 Jenis Alat Kontrasepsi pada Laki-laki