4. Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah
Kabupaten
provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Selain kabupaten, pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara umum, baik
kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah bawahan dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung
jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang diberi wewenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahannya sendiri. 5.
Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif di bawah wilayah nasional. Kata ini merupakan kata pungutan dari
Provinsi
bahasa Belanda provincie yang berasal dari bahasa Latin dan pertama kalinya digunakan
di Kekaisaran Romawi. Kemungkinan kata ini berasal dari kata provincia, yang berarti daerah kekuasaan.
2.2 Persepsi
2.2.1 Defenisi
Persepsi berasal dari bahasa latin yaitu persipere : menerima, perceptio : pengumpulan, penerimaan, pandangan dan pengertian. Persepsi
adalah kesadaran intuitif berdasarkan firasat terhadap kebenaran atau kepercayaan langsung terhadap sesuatu Komaruddin, 2000.
Persepsi adalah proses menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus
Universitas Sumatera Utara
mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium Slameto, 2003
Persepsi bersifat individual, karena persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam individu, maka apa yang ada dalam diri individu
akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka persepsi dapat dikemukakan karena perasaan dan kemampuan berfikir. Pengalaman
individu tidak sama, maka dalam mempersepsi suatu struktur, hasil persepsi mungkin dapat berbeda satu dengan yang lain karena sifatnya
sangat subjektif Roger, 1965 dikutip dari walgito 2004.
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang
Secara umum ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang Siagian, 1995 yaitu : pertama, dari diri orang yang bersangkutan sendiri.
Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia pasti dipengaruhi oleh karakteristik
individual yang turut berpengaruh seperti sikap, pengalaman, dan harapannya. Kedua, sasaran persepsi tersebut berupa orang, benda atau
peristiwa. Sifat- sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi seseorang yang melihatnya, misalnya kehadiran orang yang sangat cantik
atau sebaliknya yang penampilannya sangat ‘ mecolok” akan lebih menarik perhatian daripada dengan orang yang “biasa saja”. Dengan kata lain
gerakan suara, ukuran, tindak-tanduk, dan ciri-ciri lain dari persepsi turut menentukan cara pandang orang yang melihatnya. Ketiga adalah faktor
situasi. Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi
Universitas Sumatera Utara
yang mana persepsi timbul perlu pula mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut berperan dalam penumbuhan persepsi
seseorang. Misalnya seorang anak akan menunjukkan suatu pola perilaku tertentu bila berhadapan dengan orangtua seperti sopan, tertib, dan
sejenisnya, berbeda dengan perilakunya apabila berada diantara teman- temannya.
Sedangkan menurut Notoatmodjo 2005, ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang antara lain :
1. Kontras : cara termudah untuk menarik perhatian adalah membuat
kontras baik pada warna, ukuran, bentuk atau gerakan. 2.
Perubahan intensitas : Suara yang berubah dari pelan menjadi keras atau cahaya yang berubah dengan intensitas tinggi akan menarik
perhatian kita 3.
Pengulangan repetition : iklan yang ditayangkan berulang-ulang akan lebih menarik perhatian seseorang, walaupun seringkali
membuat kesal. Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus tidak termasuk dalam rentang perhatian seseorang tetapi
pada akhirnya akan dapat perhatian. 4.
Sesuatu yang baru : Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian seseorang daripada sesuatu yang telah diketahui
sebelumnya. 5.
Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak : Suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik perhatian seseorang.
Universitas Sumatera Utara
6. Kebutuhan : Kebutuhan akan membuat stimulus itu dapat masuk
dalam rentang perhatian seseorang dan kebutuhan ini akan menyebabkan seseorang menginterpretasikan stimulus secara
berbeda. 7.
Motivasi : Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang. Jika seseorang yang ingin lulus cum laude maka angka B akan
diinterpretasikan sebagai nilai yang buruk, sebaliknya jika seseorang yang ingin lulus cepat angka B diinterpretasikan sebagai nilai yang
sudah baik. 8.
Emosi : Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada. Sebagai contoh seorang pasien yang akan
dioperasi tapi merasa takut akan lebih merasa sakit setelah operasi dibandingkan dengan pasien yang menghadapi operasi tanpa rasa
takut. 9.
Budaya : seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara
berbeda, namun akam mempersepsikan orang-orang diluar kelompoknya secara sama saja.
Untuk mengukur atau menilai persepsi digunakan skala Likert Nursalam, 2008. Bentuk jawaban pertanyaan atau pertanyaan yang masuk
dalam kategori skala likert adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan Positif Nilai
Pernyataan Negatif Nilai
Sangat Setuju : SS
Setuju : S
Tidak Setuju : TS
Sangat tidak Setuju : STS Tidak Tahu : TT
4 3
2 1
Tidak Tahu : TT Sangat Setuju
: SS Setuju
: S Tidak Setuju
: TS Sangat tidak Setuju :
STS O
1 2
3 4
2.3 Kontrasepsi