memiliki hubungan secara signifikan dengan persepsi laki-laki tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki karena nilai p 0.029 0,05.
Tabel 6 Hubungan Agama Responden dengan dengan persepsi suami
tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki
Agama Persepsi Responden
Total p value
Persepsi Positif 1
Persepsi Negatif 2
f F
F
Islam 68
59,1 47
40,9 115
100
0.029 Kristen
4 33,3
8 66,7
12 100
Hindu 6
54,5 5
45,5 11
100 Katolik
5 100
5 100
Protestan Budha
Total 83
58,0 60
42.0 143
100
Hasil analisis dari tabel 7 didapatkan bahwa sebanyak 7 responden yang tidak tamat SD dan sebesar 14,3 responden yang memiliki persepsi positif
terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 7 responden yang berpendidikan SD dan sebesar 100 responden yang memiliki persepsi positif
terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 9 responden berpendidikan SMP dan sebesar 66,7 responden yang memiliki persepsi positif
terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 61 berpendidikan SMA dan sebesar 31,1 responden yang memiliki persepsi positif terhadap
penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 59 berpendidikan Perguruan Tinggi dan sebesar 84,7 responden yang memiliki persepsi positif terhadap
penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki. Hasil uji chi square menunjukkan variabel pendidikan memiliki hubungan secara signifikan dengan persepsi laki-
Universitas Sumatera Utara
laki tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki karena nilai p 0.000 0,05.
Tabel 7 Hubungan Pendidikan dengan persepsi suami tentang penggunaan
alat kontrasepsi pada laki-laki
Pendidikan Persepsi Responden
Total p value
Persepsi Positif 1
Persepsi Negatif 2
f f
Tidak Tamat SD 1
14,3 6
85,7 7
100
0,000 SD
7 100
7 100
SMP 6
66,7 3
33,3 9
100 SMA
19 31,1
42 68,9
61 100
Perguruan Tinggi 50
84,7 9
15,3 59
Total 83
58,0 60
42.0 143 100
Hasil analisis dari tabel 8 didapatkan bahwa 52 responden tidak
menggunakan kontrasepsi dan sebesar 65,4 responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 48
orang menggunakan metode kontrasepsi senggama terputus dan sebesar 54,2 responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi
pada laki-laki, sebanyak 4 responden memakai metode kontrasepsi pantang berkala dan sebesar 25,0 responden yang memiliki persepsi positif terhadap
penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 34 responden memakai metode kontrasepsi kondom dan sebesar 55, responden yang memiliki
persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 5 responden menggunakan metode kontrasepsi vasektomi dan sebesar 58,0
responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki. Hasil uji chi square menunjukkan variabel metode KB tidak
Universitas Sumatera Utara
memiliki hubungan secara signifikan dengan persepsi laki-laki tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki karena nilai p 0.507 0,05.
Tabel 8 Hubungan Metode KB dengan persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki
Metode KB Persepsi Responden
Total p value
Persepsi Positif 1
Persepsi Negatif 2
f f
f
Tidak Menggunakan KB
Apapun 34
65,4 18
34,6 52
100
0,507 Senggama
Terputus 26
54,2 22
45,8 48
100 Pantang Berkala
1 25,0
3 75,0
4 100
Kondom 19
55,9 15
44,1 34
100 Vasektomi
3 58,0
2 40,0
5 100
Total 83
58,0 60
42,0 143
100
Berdasarkan hasil analis dari tabel 9 didapatkan bahwa sebanyak 33 responden yang bekerja sebagai PNS dan sebesar 87,9 responden yang memiliki
persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 18 responden mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta dan sebesar 83,3
responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 28 responden bekerja sebagai petani dan sebesar 50,0
responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, sebanyak 27 responden yang bekerja sebagai wiraswasta dan
sebesar 29,6 responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, serta sebanyak 37 responden yang mempunyai
pekerjaan lainnya dan sebesar 45,9 responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki. Hasil uji chi square
menunjukkan variabel pekerjaan memiliki hubungan secara signifikan dengan
Universitas Sumatera Utara
persepsi laki-laki tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki karena nilai p 0.000 0,05.
Tabel 9 Hubungan Pekerjaan Responden dengan persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki
Pekerjaan Persepsi Responden
Total p value
Persepsi Positif 1
Persepsi Negatif 2
f f
f
PNS 29
87,9 4
16,7 33
100
0,000 Swasta
15 83,3
3 16,7
18 100
Petani 14
50,0 14
50,0 28
100 Wiraswasta
8 29,6
19 70,4
27 100
Lainnya 317
45,9 20
54,1 37
100
Total 83
58,0 60
42,0 143
100
Hasil analisis dari tabel 10 didapatkan bahwa sebanyak 58 responden memiliki pendapatan Rp 850.000 dan sebesar 50.0 responden yang memiliki
persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki, serta sebanyak 85 responden memiliki pendapatan Rp 850.000 dan sebesar 63,5
responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki. Hasil uji chi square menunjukkan variabel pendapatan tidak
memiliki hubungan secara signifikan dengan persepsi laki-laki tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki karena nilai p 0.107 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10 Hubungan Pendapatan Responden dengan persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki
Pendapatan Persepsi Responden
Total p value
Persepsi Positif 1
Persepsi Negatif 2
f f
f
Rp 850.000 29
50,0 29
50,0 58
100 0,107
Rp 850.000 54
63,5 31
36,5 85
100
Total 83
58.0 60