yang terkait. Akuntan memainkan peranan penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian yang
efektif, dan mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa sistem tersebut berjalan dengan efektif.
d. Informasi dan komunikasi Disekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan komunikasi.
Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapatkan dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola,
dan mengendalikan operasinya. Akuntan harus memahami bagaimana 1 transaksi diawali, 2 data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh
mesin, 3 file komputer diakses dan diperbaharui, 4 data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi, dan 5 informasi dilaporkan ke para
pemakai internal dan pihak eksternal.
e. Pengawasan Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan. Melalui cara ini sistem dapat bereaksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan. Metode untuk mengawasi kinerja dapat mencakup
supervisi yang efektif, pelaporan yang bertanggung jawab dan audit internal.
3. Unsur Sistem Pengendalian Internal
Adapun unsur pokok pengendalian internal adalah : 1.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan
pada prinsip-prinsip berikut ini : a.
Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat
peristiwa keuangan perusahaan b.
Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencacatan yang memeberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat system yang
mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya transaksi dalam organisasi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam
pelaksanaanya. 4.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang
paling penting. Jika perusahaan memliki karyawan yang kompenten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas
minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.
Universitas Sumatera Utara
5. Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Internal