5. Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Internal
Struktur pengendalian internal yang efektif memiliki empat tujuan pokok yaitu :
1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi. 2. Mengecek ketelitian dan catatan organisasi.
3. Mendorong efisiensi. 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut tujuannya, pengendalian internal dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, pengendalian akuntansi internal accounting control dan pengendalian
administrasi internal administrative control. Pengendalian akuntansi yang merupakan bagian dari struktur pengendalian internal meliputi kebijakan dan
prosedur terutama untuk menjaga kekayaan dan catatan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian administrasi meliputi
kebijakan dan prosedur,terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
Adapun beberapa kendala yang mempengaruhi struktur pengendalian internal yaitu :
1. Lingkungan eksternal yang seringkali berubah dengan cepat, misalnya perkembangan teknologi, tindakan pesaing dan peraturan perusahaan yang
semuanya ini mempengaruhi pelaksanaan struktur pengendalian internal. 2. Berbagai kemungkinan kegiatan yang mendorong struktur pengendalian
internal, misalnya ada orang yang tidak berhak menganalisis data sehingga rusak dan hilang.
Universitas Sumatera Utara
3. Kesulitan mengikuti perkembangan komputer yang sangat pesat, terutama melatih karyawan menggunakan sistem baru.
4. Faktor manusia yang dalam beberapa hal tidak patuh mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan. 5.
Rumitnya biaya yang terjadi didalam perusahaan, belum lagi dalam hal mengalokasikan biaya.
6. Hubungan Sistem Akuntansi dengan Pengawasan Internal Perusahaan
Suatu sistem akuntansi harus menjamin ketersediaan data-data yang dibutuhkan oleh manajemen dalam mengarahkan kejadian-kejadian dari suatu perusahaan
dalam memberikan laporan kepada para pemilik, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian maka sistem akuntansi yang direncanakan
secara tetap harus menetapkan: 1.
Pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data-data secara efisien. 2.
Pengukuran semua tahap dari operasi-operasi suatu perusahaan. 3.
Memberikan wewenang dan pembebanan tanggungjawab. 4.
Pencegahan kesalahan-kesalahan dan kecurangan. Disamping ketentuan-ketentuan utama ini, masih ada sejumlah besar variasi
dalam perincian akuntansi. Tiap-tiap sistem harus direncanakan sesuai dengan sifat dari suatu perusahaan tertentu., volume transaksi dari berbagai jenis dan
jumlah serta kapasitas personalia. Prosedur-prosedur terperinci yang digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan operasi-operasi secara keseluruhan disebut
sebagai sistem pengawasan internal. Bagan organisasi dan metode-metode serta prosedur-prosedur yang menyertai dari suatu sistem tersebut direncanakan untuk:
Universitas Sumatera Utara
1. Mangamankan aktiva-aktiva safeguard assets
2. Menghasilkan data-data akuntansi yang teliti
3. Meningkatkan efisiensi seluruh bagian perusahaan
4. Menjamin ketaatan terhadap kebijaksanaan manajemen
Sistem akuntansi yang direncanakan dan disusun harus mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan internal. Menurut tujuannya, pengawasan internal
terbagi dua yaitu, 1.
Pengendalian akuntansi yang mancakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terutama menyangkut dan berhubungan dengan
penjagaan terhadap harta kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian data keuangan.
2. Pengendalian administrasi yang mencakup struktur organisasi dan seluruh
metode dan prosedur yang terutama menyangkut usaha untuk mengefisienkan operasi perusahaan dan mendorong ditaatinya
kebijaksanaan pimpinan dan biasanya tidak langsung menyangkut catatan keuangan.
Pembentukan dan pembinaan suatu sistem pengawasan internal adalah merupakan tanggung jawab manajemen. Suatu pengawasan internal harus diawasi secara
terus menerus oleh manajemen untuk mengetahui apakah sistem tersebut telah berjalan dengan semestinya dan dirubah seperlunya sesuai dengan perubahan
keadaan. Suatu pengawasan internal yang memuaskan harus meliputi hal-hal berikut:
1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tepat.
Universitas Sumatera Utara
2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna
untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik. 3.
Praktik-praktik yang sehat harus dijalankan dalam melakukan tugas-tugas dan fungsi setiap bagian dalam organisasi.
4. Suatu tingkat kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawab.
C. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara