BAB V
ANALISIS DATA
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan bahwa dari 544 PUS di Kelurahan Paluh Kemiri, ditetapkan sebanyak 54 orang sebagai responden sampel penelitian.
Dalam hal ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang meliputi penyajian data dalam bentuk distribusi tunggal. Melalui distribusi tunggal inilah akan diketahui dengan
jelas data-data yang telah terkumpul melalui angket kuesioner yang telah diedarkan.
A. Data Identitas Responden
Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
No. Umur tahun
Jumlah Persen
1 2
3 20-29
30-39 40-49
18 21
15 33,3
38,9 27,8
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Tabel 7 menunjukkan kelompok umur responden. Dari tabel di atas terlihat
kelompok umur 20-29 tahun berjumlah 18 orang 33,3. Kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 21 orang 38,9. Kemudian kelompok umur 40-49 tahun berjumlah
15 orang 27,8.
Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah Persen
1 2
Perempuan Laki-laki
53 1
98,2 1,8
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 8 di atas terlihat bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin
perempuan berjumlah 53 orang atau sebesar 98,2. Begitupun, hanya ada 1 responden 1,8 yang berjenis kelamin laki-laki yang mengikuti program KB, yaitu
dengan vasektomi.
Tabel 9 Distribusi Responden Berdasarkan Agama
No. Agama
Jumlah Persen
1 2
3 4
Islam Katholik
Protestan Budha
50 1
2 1
92,6 1,8
3,8 1,8
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 9 di atas terlihat bahwa agama responden yang paling dominan
adalah agama Islam, yaitu sebanyak 50 orang 92,6. Selanjutnya kelompok responden yang beragama Protestan berjumlah 2 orang 3,8, sedangkan kelompok
responden yang beragama Katholik dan Budha masing-masing hanya berjumlah 1 orang dengan persentase 1,8.
Tabel 10 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 SD
SMP SMA
Diploma Sarjana
2 7
40 2
3 3,8
12,8 74,1
3,8 5,5
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 10 terlihat jelas bahwa responden yang paling banyak adalah yang
pendidikan terakhirnya adalah SMA dengan jumlah 40 orang 74,1. Sedangkan responden yang tingkat pendidikannya SMP berjumlah 7 orang 12,8. Pendidikan
sarjana berjumlah 3 orang 5,5. Sementara responden yang jumlahnya paling sedikit adalah dengan tingkat pendidikan SD dan Diploma, dimana masing-masing
hanya berjumlah 2 orang responden dengan persentase sebesar 3,8. Bila dianalisis, terlihat bahwa tingkat pendidikan sangat mempengaruhi
seseorang dalam memahami maksud dari kesejahteraan keluarga. Contohnya dapat dilihat pada tabel di atas bahwa dari tingkat pendidikan SD yang mengikuti program
KB hanya 2 orang. Itu menunjukkan bahwa tingkat pendidikan juga mempengaruhi kesejahteraan keluarga.
Tabel 11 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
No. Suku Bangsa
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 Jawa
Batak Melayu
Minang Lain-lain
41 4
6 1
2 75,9
7,4 11,1
1,8 3,8
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 11 di atas terlihat bahwa suku Jawa merupakan kelompok yang
dominan dengan jumlah 41 responden 75,9. Hal ini wajar, karena penduduk di Kelurahan Paluh Kemiri mayoritas adalah suku Jawa. Kelompok suku “lain-lain”
diatas terdiri dari responden yang bersuku bangsa Gayo dan Tionghoa, di mana masing-masing berjumlah 1 orang responden dengan persentase sebesar 1,8. Seperti
yang terlihat bahwa memang suku Tionghoa pada umumnya jarang yang mengikuti KB.
Tabel 12 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak
No. Jumlah Anak
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 Belum ada
Satu Dua
Tiga Lebih dari tiga
1 19
20 8
6 1,8
35,2 37,1
14,8 11,1
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel di atas terlihat bahwa program KB di Kelurahan Paluh Kemiri
tergolong berjalan dengan baik. Terbukti dengan banyaknya responden yang memiliki anak tidak lebih dari 2 anak saja dengan jumlah 39 orang, dimana jumlah
responden yang memiliki anak 1 berjumlah 19 orang 35,2 dan responden yang memiliki anak 2 berjumlah 20 orang 37,1. Sedangkan responden yang memiliki
anak lebih dari 3 tergolong sedikit, hanya berjumlah 6 orang 11,1. Disamping itu ada juga 1 orang 1,8 yang belum memiliki anak, namun mengikuti program KB
dengan alasan ingin menunda kelahiran.
Tabel 13 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 Bertani
Wiraswasta Pegawai Negeri
Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga
4 12
7 6
25 7,4
22,4 12,8
11,1 46,3
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa pekerjaan yang paling dominan adalah
sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah 25 orang 46,3. Responden yang berwiraswasta berjumlah 12 orang 22,4. Pekerjaan responden yang paling sedikit
adalah bertani dengan jumlah 4 orang 7,4. Dalam pekerjaan bertani ini termasuk responden yang pekerjaannya sebagai petani di ladangnya sendiri, dan sebagai buruh
tani di ladang orang lain.
Tabel 14 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
No. Pendapatan Rumah Tangga
Per Bulan Jumlah
Persen
1 2
3 Rp 260.000 – Rp 500.000
Rp 510.000 – Rp 750.000 Diatas Rp 750.000
1 22
31 1,8
40,8 57,4
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa pendapatan rumah tangga terendah adalah
berkisar antara Rp 260.000 – Rp 500.000 dengan jumlah 1 orang responden 1,8. Sedangkan responden dengan pendapatan rumah tangga per bulan yang berkisar
antara Rp 510.000 – Rp 750.000 berjumlah 22 orang 40,8. Pendapatan rumah tangga yang dominan adalah pendapatan yang berkisar di atas Rp 750.000 dengan
jumlah 31 orang 57,4. Dengan terjadinya kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan pokok di negara
kita, keluarga dengan pendapatan sebesar Rp 500.000 – Rp 750.000 per bulan jika dibandingkan dengan UMK Deli Serdang saat ini sebesar Rp 980.000 sebenarnya
kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun keadaan ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk mengikuti program KB, karena
pemerintah telah meyediakan KB gratis yang sasaran utamanya adalah keluarga yang kurang mampu.
Tabel 15 Tahun mengikuti program KB
No. Kategori
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 1985 - 1990
1991 - 1996 1997 - 2002
2003 - 2008 2009 ke atas
5 6
10 14
19 9,2
11,1 18,5
25,9 35,3
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 15 terlihat bahwa responden yang mengikuti KB sejak tahun 1985
– 1990 ada sebanyak 5 orang 9,2. Hal ini menunjukkan bahwa responden menikah dengan rata-rata usia perkawinan di bawah usia 20 tahun. Tahun 1991 –
1996 sebanyak 6 orang 11,1, tahun 1997 - 2002 sebanyak 10 orang 18,5, tahun 2003 – 2008 sebanyak 14 orang 25,9 dan di atas tahun 2009 sebanyak 19
orang 35,3. Dalam hal ini, usia perkawinan responden juga beragam. Ada beberapa
responden yang langsung mengikuti KB setelah menikah, yang tujuannya untuk menunda kelahiran. Di samping itu ada pula responden yang mengikuti KB pertama
setelah memiliki anak, tujuannya adalah untuk mengatur jarak kelahiran.
Tabel 16 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KB yang diikuti
No. Jenis KB
Jumlah Persen
1 2
KB non-gratis KB gratis
20 34
37,1 62,9
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dalam penelitian ini yang menjadi responden tidak hanya PUS yang
mengikuti KB gratis, namun PUS yang mengikuti KB berbayar juga termasuk responden. Dari keseluruhan jumlah responden, terdapat 34 PUS yang mengikuti KB
gratis 62,9, sedangkan PUS yang mengikuti KB berbayar berjumlah 20 orang 37,1.
Dari tabel 16 dapat dilihat, ternyata lebih banyak PUS yang mengikuti KB gratis. Hal ini disebabkan karena sebagian besar PUS percaya dengan kualitas KB
yang diberikan secara gratis. Sasaran utama dari KB gratis ini adalah Keluarga Pra- Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I, dan tidak menutup kemungkinan bagi Keluarga
Sejahtera II dan III. Namun di Kelurahan ini, Keluarga Sejahtera II dan III tidak begitu banyak yang mengikuti KB gratis. Ini disebabkan karena sebahagian dari
mereka merasa. Di samping itu ada beberapa diantara mereka yang mengikuti KB berbayar karena kurang percaya dengan kualitas alat kontrasepsi yang diberikan.
Tabel 17 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Mendapatkan Pelayanan KB
No. Tempat Pelayanan
Jumlah Persen
1 2
3 Rumah Sakit
Puskesmas Posyandu
5 35
14 9,3
64,8 25,9
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 17 terlihat dengan jelas bahwa puskesmas menjadi tempat yang
paling sering dikunjungi para PUS untuk berKB. Responden yang memilih puskesmas sebagai tempat mendapatkan pelayanan KB berjumlah 35 orang 64,8.
Sedangkan pilihan yang paling sedikit dipilih responden untuk mendapatkan pelayanan adalah rumah sakit, yaitu hanya berjumlah 5 orang saja 9,3. Adapun
alasan responden lebih memilih puskesmas sebagai tempat untuk mendapatkan pelayanan KB adalah karena letaknya yang mudah dijangkau.
Tabel 18 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi KB Gratis
No. Sumber Informasi
Jumlah Persen
1 2
3 Televisi
Koran Tim Penyuluh dari Kelurahan
bidan 19
9 26
35,1 16,8
48,1
Total 54
100
Sumber: Kuesioner, Januari 2011
Dari tabel 18 di atas terlihat bahwa sumber informasi yang paling sering digunakan responden untuk mendapatkan informasi seputar KB kebanyakan melalui
bidan maupun tim penyuluh dari kelurahan yang berjumlah 26 orang 48,1. Namun berdasarkan keterangan dari para responden yang paling sering adalah informasi dari
bidan. Mereka mengetahui adanya KB gratis tepatnya pada saat akan berKB. Di sana bidan memberikan pilihan kepada para PUS yang akan berKB, ingin berKB secara
gratis atau berKB secara berbayar. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ada beberapa responden yang
tergolong PUS dari Keluarga Sejahtera I dan II lebih memilih KB yang berbayar. Padahal mereka masih termasuk PUS yang bias mendapatkan pelayanan KB gratis.
Hal itu terjadi karena mereka ragu akan kualitas alat kontrasepsi yang diberikan dari pelayanan KB gratis.
B. Analisis Data Responden Terhadap Program KB Gratis