manusia sewaktu menghisap darah. Melalui aliran darah dalam 30-60 menit kemudian sprozoit ke dalam sel hati terjadi melalui perlekatan antara protein sirkum-sprozoit dengan
reseptor heparin sulfat proteoglikogen dan suatu glikoprotein yang disebut low density lipoprotein receptor-like protein LRP di hepar. Selama 5-16 hari sprozoit mengalami
reproduksi aseksual proses skizogoni atau proses pemisahan yang akan menghasilkan sekitar 10.000-30.000 merozoit, yang kemudian akan dikeluarkan dari sel hati dan
selanjutnya menginfeksi eritrosit Harijanto, 2002. Patogenesis malaria jelas akibat dari interaksi kompleks antara parasit, inang, dan
lingkungan. Tetapi yang penting pada malaria, menyadari bahwa satuan patologi adalah eritrosit terinfeksi, kombinasi sifat-sifat inang dan parasit, interaksi antara parasit dan inang
seperti invasi eritrosit yang belum terinfeksi, sitoadherens, rosseting dan pengenalan makrofag terhadap sel-sel terinfeksi, merupakan interaksi yang mencerminkan determinan-
determinan parasit dan inang Harijanto, 2002.
2.1.6. Manifestasi klinis
Masa tunasinkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian baru muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam,
menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucatanemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh atau pekat karena mengandung
Hemoglobin, terasa geli pada kulit dan mengalami kejang. Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan
kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita
merasa sehat seperti biasanya. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan atau postur tubuh yang abnormal sebagai akibat
tekanan rongga otak, bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak Natadisastra, 2005.
Gejala-gejala penyakit malaria dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita, jenis plasmodium malaria serta jumlah parasit yang mungkin menginfeksinya. Waktu terjadinya
infeksi pertama kali disebut dengan masa inkubasi, sedangkan diantara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasit malaria dalam darah disebut periode prapaten ditentukan oleh
jenis plasmodiumnya.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya gejala yang disebabkan oleh plasmodium falcifarum lebih berat dan lebih akut di bandingkan dengan jenis plasmodium lainnya. Gambaran khas dari penyakit malaria
adalah adanya demam periodik, pembesaran limpa, dan anemia Prabowo,2004.
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria,antara lain : a.
Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga
b. Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam
setiap hari keempat. c.
Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falcifarum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase
koma dan kematian yang mendadak. d.
Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
2.1.7. Diagnosis