BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Malaria 2.1.1 Defenisi
Penyakit Malaria adalah penyakit yang di sebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia dan di tularkan oleh nyamuk Anopheles
betina dan merupakan penyakit yang menyerang dalam bentuk infeksi akut ataupun kronis.
2.1.2. Epidemiologi Malaria
Penyakit malaria terbesar hampir di seluruh dunia yaitu antara garis lintang 60° utara dan 40° lintang selatan, meliputi lebih dari 100 negara beriklim tropis dan subtropis.
Penduduk dunia yang beresiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41 dari penduduk dunia saat ini. Setiap tahun kasus malaria berjumlah 300-500 juta mengakibatkan
1,5 sampai dengan 2,7 juta kematian, terutama di Afrika Sub-Sahara. Berdasarkan data-data epidemiologi WHO diperkirakan 56 dari penduduk dunia hidup di daerah di mana malaria
masih merupakan problema kesehatan masyarakat terutama Indonesia Prabowo, 2004. Upaya penanggulangan malaria telah menunjukkan keberhasilan pada beberapa periode,
tetapi kasus malaria kembali menunjukkan peningkatan sejak tahun 1998. Berdasarkan laporan yang diterima dari dinas kesehatan se-Jawa-Bali ditemukan adanya peningkatan
annual parasite incidence API dari 0,07 perseribu penduduk pada tahun 1995 menjadi 0,62 per seribu penduduk dalam tahun 2001 Soegijanto, 2006. Di daerah transmigrasi dan
daerah lain yang didatangi penduduk baru dari daerah nonendemik sering terjadi wabah yang menimbulkan banyak kematian. Lebih dari setengah penduduk Indonesia hidup di mana
terjadi penularan malaria Soegijanto, 2006.
2.1.3. Etiologi dan Penularan Malaria
Ada empat tipe Plasmodium parasit yang dapat menginfeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falcifarum dan
Plasmodium vivax, sedangkan malaria lainnya adalah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.
Universitas Sumatera Utara
Di dunia ini hidup sekitar 400 spesies nyamuk Anopheles, tetapi hanya 60 spesies yang berperan sebagai vektor malaria alami. Di Indonesia, ditemukan 80 spesies nyamuk
Anopheles tetapi hanya 16 spesies sebagai vektor malaria Prabowo,2004. Nyamuk Anopheles relatif sulit membedakan cirinya dengan jenis nyamuk yang lain, kecuali dengan
menggunakan kaca pembesar. Ciri paling menonjol yang bisa dilihat oleh mata telanjang adalah posisi waktu menggigit menungging pada malam hari, baik di dalam maupun di luar
rumah. Juga kebiasaan sesudah menghisap darah, nyamuk istirahat di dinding dalam rumah yang gelap, lembab, di bawah meja, tempat tidur atau di bawah dan di belakang lemari
Depkes, 2003. Penyakit malaria ditularkan melalui dua cara yaitu secara alamiah dan non alamiah.
Penularan secara alamiah adalah melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung parasit malaria Prabowo, 2004. Saat menggigit nyamuk mengeluarkan sporozoit yang
masuk ke peredaran darah tubuh manusia sampai sel-sel hati manusia. Setelah satu sampai dua minggu digigit , parasit kembali masuk ke dalam darah dan mulai menyerang sel darah
merah dan memakan haemoglobin yang membawa oksigen dalam darah. Pecahnya sel darah merah yang terinfeksi plasmodium ini menyebabkan timbulnya gejala demam disertai
menggigil dan menyebabkan anemia Depkes, 2001. Nyamuk Anopheles betina yang menggigit orang sehat, maka parasit itu dipindahkan ke
tubuh orang sehat dan jadi sakit. Seorang yang sakit dapat menulari 25 orang sehat sekitarnya dalam waktu musim penularan 3 bulan di mana jumlah nyamuk meningkat Depkes, 2001.
Penularan secara non-alamiah terjadi jika bukan melalui gigitan nyamuk anopheles melainkan dengan cara malaria bawaan kongenital. Hal ini merupakan malaria pada bayi
baru lahir yang ibunya menderita malaria penularannya terjadi karena adanya kelainan pada sawar plasenta selaput yang melindungi plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari
ibu kepada janinnya. Gejala pada bayi baru lahir berupa demam, iritabilitas mudah terangsang sehingga sering menangis dan rewel, pembesaran hati dan limpa, anemia, tidak
mau makan atau minum, serta kuning pada selaput lendir. Keadaan ini dibedakan dengan infeksi kongenital lainnya. Pembuktian pasti dilakukan dengan deteksi parasit malaria pada
darah bayi. Selain itu penularan non alamiah dapat dengan cara transfusion malaria, yaitu infeksi malaria yang di tularkan melalui transfusi darah dari donor yang terinfeksi malaria
pemakaian jarum suntik secara bersama-sama pada pecandu narkoba atau melalui transplantasi organ Prabowo, 2004.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Faktor Resiko Malaria