perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Penelitian Roger 1974 mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadosi perilaku baru berperilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
1. Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus objek. 2.
Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul.
3. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya. Hal ini berarti sikap respon sudah lebih baik. 4.
Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
5. Adoption, di mana subjek elah berperilaku baru sesuai dengan penetahuan, kesadaran, dan
sikapnya terhadap stimulus.
2.2.2. Aspek Pengetahuan
Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu: a.
Tahu Know Tahu diartikan sebagai meningkatkan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, merugikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, tahu merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. b.
Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari. c.
Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini diartikan sebagai penggunaan hukum- hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisa Analisa
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dilihat
Universitas Sumatera Utara
dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
e. Sintesis Synthesis
Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dinamakan sintesis. Dengan kata lain sintesis adalah
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, seperti dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada. f.
Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.
2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan