Oleokimia Asam Karboksilat KESIMPULAN DAN SARAN

amida, senyawa amina dan turunan-turunan lainnya. Industri penghasil oleokimia termasuk industri kimia agro agrobased chemical industry yaitu industri yang mengolah bahan baku yang dapat diperbaharui renewable, merupakan industri yang bersifat resources – based industries dan mempunyai peranan penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat luas, seperti kosmetika, produk farmasi dan produk konsumsi lainnya. Selain itu industri tersebut berperan pula dalam pemerataan dan pertumbuhan ekonomi serta pemberdayaan ekonomi rakyat Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, 2007 .

2.2 Oleokimia

Oleokimia merupakan produk kimia yang berasal dari minyak atau lemak, baik nabati maupun hewani. Pembuatannya dilakukan dengan cara memutus struktur trigliserida dari minyak atau lemak tersebut menjadi asam lemak dan gliserin, atau memodifikasi gugus fungsi karboksilat dan hidroksilnya, baik secara fisika maupun biologi. Oleokimia dibagi menjadi, yaitu oleokimia dasar dan turunannya atau produk hilirnya. Oleokimia dasar terdiri atas asam lemak, metilester asam lemak, alkohol asam lemak, senyawa amina asam lemak, dan gliserol. Selanjutnya, produk-produk turunnannya antara lain adalah sabun, deterjen, sampo, pelembut, kosmetik, bahan tambahan untuk industri plastik, karet, dan pelumas. Pada tahun 2000, total produksi oleokimia dasar indonesia mencapai 349.882ton, terdiri atas fatty acid 68,7, fatty alcohol 19,6, fatty methylester 1,1, dan gliserol 10,6. Fatty amine sampai saat ini belum diproduksi di Indonesia. Apabila dibandingkan tahun 1999, total produksi oleokimia dasar Indonesia mengalami peningkatan 9,5 Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, 2007.

2.3 Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah senyawa – senyawa organik yang memiliki ciri – ciri dengan adanya suatu gugus karboksil, dengan rumus R-C=OOH, biasanya dituliskan dengan Universitas Sumatera Utara R–COOH atau R–CO 2 H. anion karboksilat R-COO - biasanya diberi nama dengan akhiran –ate, sebagai contoh asam asetat menjadi ion asetat. Tatanama menurut IUPAC, asam karboksilat berakhiran –oat atau –at, contohnya; asam oktadekanoat. Asam karboksilat merupakan asam Bronsted – Lowry sebagai donor proton. Anion dan garam dari asam karboksilat disebut dengan karboksilat. Bentuk yang paling sederhana dari asam karboksilat adalah asam alkanoat, R-COOH, dimana R merupakan suatu atom hidrogen atau suatu gugus alkil Morrison, R. T. dan Boyd, R. N. 1992 . Asam karboksilat lebih bersifat asam dibandingkan dengan alkohol karena hasil dari reaksi ionisasi, resonansi ion karboksilat. Stabilisasi basa konjugasi meningkatkan konstanta kesetimbangan. Disosiasi asam dari etanol dan asam asetat menghasilkan basa konjugasi yang memiliki muatan negatif pada atom oksigen. Masing-masing atom oksigen pada ion asetat memiliki satu setengah muatan negatif, dimana pada ion etoksida, muatan negatif dipusatkan pada satu atom oksigen. Asam asetat jauh lebih asam daripada etanol karena ion asetat beresonansi dengan stabil. R C O O R C O O Resonansi ion karboksilat Keasaman asam karboksilat juga bagian dari efek induktif. Bahwa gugus karbonil mempolarisasi ikatan O-H dengan menyerang elektron melalui ikatan sigma. Densitas elektron dari ikatan O-H melemahkannya dan kemudian meningkatkan keasaman dari ionisasi atom hidrogen Quelette, R. J. 1994. Salah satu asam karboksilat yang banyak terdapat dalam minyak kelapa sawit adalah asam oleat. Rata-rata komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dapat dilihat dari tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit Minyak Inti Sawit Asam Kaprilat - 3 – 4 Asam Kaproat - 3 – 7 Asam Laurat - 46 – 52 Asam Miristat 1,1 - 2,5 14 – 17 Asam Palmitat 40 – 46 6,5 – 9 Asam Stearat 3,6 - 4,7 1 - 2,5 Asam Oleat 39 – 45 13 – 19 Asam Linolenat 7 – 11 0,5 – 2 Tabel Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit Ketaren, S. 1986. 2.3.1. Pembuatan Asam Karboksilat Beberapa asam karboksilat dapat dibuat deangan metode berikut ini: a. Oksidasi alkohol primer dan alkil benzena. b. Adisi karbon dioksida pada pereaksi Grignard. c. Hidrolisis nitril. Okdidasi Akohol Primer dan Alkil Benzena Oksidasi alkohol akan melibatkan satu atau lebih atom hidrogen hidrogen- α dari karbon yang mengikat gugus hidroksil. Produk yang dihasilkan bergantung dari adanya atom hidrogen- α, sehingga membentuk alkohol primer, sekunder, atau tersier. R-CH 2 -OH R-COOH KMnO 4 Adisi Karbon dioksida Pada Pereaksi Grignard Pada reaksi sintesis asam karboksilat dengan menggunakan pereaksi Grignard, gas CO 2 dialirkan kedalam larutan eter berisi pereaksi Grignard dan es kering CO 2 padat yang sekaligus berfungsi sebagai pendingin reaksi. R-X R-MgX Mg CO 2 R-COOMgX R-COOH H + R = Alkil atau Aril + MgX Riswiyanto, S. 2005 Universitas Sumatera Utara Hidrolisis Nitril Asam karboksilat dapat dibuat dari nitril dengan mereaksikannya dengan larutan asam atau basa panas. Nitril mudah dibuat dengan melalui reaksi SN 2 dari primer dan sekunder alkil halida dengan CN - , kemudian menghidrolisis nitril menjadi asam karboksilat dari alkil halida McMurry, J. 1998. RCH 2 -Br Na + CN - S N 2 RCH 2 -CN RCH 2 -COOH + NH 3 H 3 O +

2.4 Oksidasi Asam Lemak