Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian Peranan Komoditi Kelapa Sawit Pada Perkembangan Ekonomi Indonesia

Dalam penelitian ini asam pelargonat dibuat dari oksidasi asam oleat, kemudian direaksikan dengan gas NH 3 dalam n-heksan kering meggunakan katalis nikel pada kondisi suhu yang agak rendah.

1.2. Permasalahan

Permasalahan yang terjadi adalah apakah reaksi asam pelargonat dalam n-heksan kering dengan gas amoniak dengan menggunakan katalis nikel dapat terjadi pelargonamida pada suhu moderat?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mensintesis senyawa pelargonamida dari asam pelargonat dengan amidasi menggunakan amoniak bertekanan dengan katalis logam nikel dalam pelarut n- heksan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan teknologi pembuatan senyawa-senyawa amida dan untuk menambah informasi penganekaragaman bahan kimia dari hasil pertanian dan perkebunan.

1.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Anorganik FMIPA-USU Medan. Hasil reaksi dianalisa FT-IR yang dilakukan dilaboratorium Bea dan Cukai, Belawan dan analisa 1 H-NMR yang dilakukan Pusat Penelitian Kimia-LIPI di Tangerang. Universitas Sumatera Utara

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu oksidasi asam oleat menggunakan KMnO 4 dalam larutan KOH. Campuran hasil reaksi diasamkan dengan HCl sampai pH=3 dan diekstraksi dengan n-heksan, dikeringkan dengan Na 2 SO 4 anhidrat dan disaring, kemudian pelarut diuapkan, maka diperoleh crude asam pelargonat. Kemudian dianalisa dengan IR dan GC. Reaksi selanjutnya dilakukan dengan mencampurkan asam pelargonat dengan n-heksan kering dan gas amoniak dengan katalis nikel, kemudian dipanaskan pada suhu 180 C selama 8 jam untuk memperoleh amida. Produk dimurnikan dengan menggunakan pelarut n-heksan. Produk hasil pemurnian dianalisis dengan FT-IR dan 1 H-NMR. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peranan Komoditi Kelapa Sawit Pada Perkembangan Ekonomi Indonesia

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan yang memberikan kontribusi penting pada pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya pada pengembangan agroindustri. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2005 mencapai 3,67 juta Ha dengan produksi CPO sebanyak 14 juta ton. Meningkatnya konsumsi CPO dipasar dunia menyebabkan pengembangan lahan kelapa sawit di Indonesia semakin bertambah, sehingga pada tahun 2010 diprediksikan luas perkebunan kelapa sawit akan mencapai 7,03 juta Ha dengan produksi CPO sebanyak 27,9 juta ton yang mengungguli Malaysia dengan luas lahan kelapa sawit 4,54 juta Ha dengan produksi CPO sebanyak 19,6 juta ton Gunstone, F. 2007. Peningkatan produksi bahan mentah berupa minyak mentah kelapa sawit telah membuka peluang pula untuk pengembangan industri hilir. Dengan demikian nilai tambah akan diperoleh sekaligus akan menambah lapangan kerja baru. Hal ini tercermin dengan meningkatnya pemakaian industri dalam negeri yang dalam tahun 1993 misalnya mencapai dua ton. Keperluan industri ini baik untuk minyak goreng, minyak olahan dan barang jadi lain akan terus meningkat sesuai pertambahan penduduk dan meningkatnya pendapatan Naibaho, P.M. 1996. Pengembangan produk turunan minyak sawit penting untuk dilakukan mengingat peningkatan nilai tambah yang dapat diperoleh. Produk olahan dari CPO dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu produk pangan dan non pangan. Produk pangan terutama minyak goreng dan margarin. Produk non pangan terutama oleokimia seperti ester, asam lemak, surfaktan, gliserin, alkohol asam lemak, senyawa Universitas Sumatera Utara amida, senyawa amina dan turunan-turunan lainnya. Industri penghasil oleokimia termasuk industri kimia agro agrobased chemical industry yaitu industri yang mengolah bahan baku yang dapat diperbaharui renewable, merupakan industri yang bersifat resources – based industries dan mempunyai peranan penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat luas, seperti kosmetika, produk farmasi dan produk konsumsi lainnya. Selain itu industri tersebut berperan pula dalam pemerataan dan pertumbuhan ekonomi serta pemberdayaan ekonomi rakyat Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, 2007 .

2.2 Oleokimia