Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi karena merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yaitu CPO crude palm oil. Bagi Indonesia, industri kelapa sawit mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat dan juga sebagai sumber perolehan devisa Negara Fauzi,Y.2004. Gunstone melaporkan bahwa produksi CPO pada tahun 2005 di Indonesia sebanyak 14 juta ton dan Malaysia sebanyak 15,5 juta ton. Tetapi pengembangan lahan kelapa sawit di Indonesia semakin bertambah sehingga produksi CPO di Indonesia pada tahun 2012 diprediksi mencapai 27,9 juta ton lebih tinggi dari Malaysia yang memproduksi 19,6 juta ton Gunstone, F. 2007. Sejauh ini peningkatan produksi CPO lebih tinggi dibandingkan konsumsi, sehingga sebagian produksi ditujukan untuk memenuhi keperluan ekspor. Oleh karena itu, perlu usaha untuk meningkatkan nilai CPO dengan mendayagunakan setiap komponen kimia yang terkandung, kemudian ditransformasikan menjadi bahan kimia lain seperti asam lemak menjadi senyawa amida. CPO mengandung berbagai macam komponen kimia seperti lemak, asam lemak bebas, karoten dan tokoferol komponen minor. Kandungan lemak ini jika dihidrolisa akan menghasilkan gliserol dan asam lemak yang salah satunya adalah asam oleat 39 Grevajio, G.C. 2005 . Asam oleat dapat menghasilkan asam azelat dan asam pelargonat dengan cara oksidasi dengan menggunakan larutan KMnO 4 Smith, M. B. 1994. Universitas Sumatera Utara Reaksi sebagai berikut: H 3 C-CH 2 7 -CH=CH-CH 2 7 -COOH 2KMnO 4 Asam Oleat + 2MnO 2 H 3 C-CH 2 7 -COOH + HOOC-CH 2 7 -COOH Asam pelargonat Asam azelat H 2 O + KOH H 3 C-CH 2 7 -CH=CH-CH 2 7 -COOK H 3 C-CH 2 7 -CH=CH-CH 2 7 -COOK H 3 C-CH 2 7 -COOK + KOOC-CH 2 7 -COOK + H 2 O H 3 C-CH 2 7 -COOK + KOOC-CH 2 7 -COOK +3HCl +3KCl + H 2 O Asam pelargonat telah digunakan sebagai bahan pelumas maupun kosmetik Noureddini, H. 1996. Asam pelargonat dapat juga diubah menjadi pelargonamida. Penggunaan pelargonamida amida rantai sedang yaitu, sebagai surfaktan berfungsi sebagai zat pembasah wetting agent, bahan pendingin pada pabrik logam cooling in metalworking fluids, intermediet dalam pembuatan vanilly pelargonamida yang digunakan sebagai biodegradable pesticides veech, R. L. 1997, intermediet dalam pembuatan tertiary diamides yang digunakan sebagai cairan penghantar panas dan pemlastis Thompson, R. M. 1975. Senyawa amida dapat disintesis melalui beberapa cara antara lain : a. Reaksi antara asam dengan amoniak yang menghasilkan garam ammonium yang kemudian didehidrasi melalui pemanasan atau destilasi. + H 2 O CH 3 CO 2 NH 4 CH 3 CONH 2 H 2 O CH 3 COOH + NH 3 Senyawa asetamida dapat diperoleh dengan destilasi fraksinasi ammonium asetat. Asam asetat biasanya ditambahkan sebelum pemanasan untuk menekan hidrolisis ammonium asetat. Asam asetat dan air dapat dihilangkan dengan cara destilasi lambat. b. Pemanasan asam dengan urea. CH 3 COOH + NH 2 CONH 2 CH 3 CONH 2 CO 2 + NH 3 + Universitas Sumatera Utara Reaksi ini terjadi pada 120 o C, asam karbamat yang terbentuk terdekomposisi menjadi karbondioksida dan ammoniak. c. Reaksi antara ammoniak pekat dengan ester Proses ini disebut dengan ammonolisis ester. Jika amida yang terbentuk larut dalam air, maka dapat diisolasi secara destilasi. Contohnya CH 3 COOC 2 H 5 CH 3 CONH 2 + C 2 H 5 OH + NH 3 Vogel, A.I. 1989 . . Senyawa amida dapat juga disintesis dari turunan minyak kelapa sawit. Farizal mensintesis senyawa amida dengan mereaksikan antara trigliserida dengan amoniak berlebih tanpa menggunakan katalis dan tanpa pelarut pada suhu dan tekanan tinggi Farizal, 2004. Reaksinya sebagai berikut: O O O C C C O O O R R R NH 3 OH OH OH + + R C O NH 2 3 Trigliserida Gliserol Fatty amida Sintesis dekanamida dari asam dekanoat C 10 telah dilakukan oleh Hutauruk yaitu dengan mereaksikan asam dekanoat dengan amoniak bertekanan menggunakan katalis nikel dalam pelarut n-heksan Hutauruk, A. 2008. Manihuruk telah mereaksikan asam azelat dengan amoniak menggunakan katalis nikel yang menghasilkan nonanadiamida Manihuruk, M. 2009. HOOC CH 2 7 COOH Asam Azelat NH 3 , Katalis Nikel H 2 NOC CH 2 7 CONH 2 Nonanadiamida 180 o C Amidasi terhadap asam karboksilat dengan katalis nikel berlangsung pada suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu tinggi diberikan agar asam karboksilat mencair sehingga memudahkan kontak dengan katalis dan amoniak. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini asam pelargonat dibuat dari oksidasi asam oleat, kemudian direaksikan dengan gas NH 3 dalam n-heksan kering meggunakan katalis nikel pada kondisi suhu yang agak rendah.

1.2. Permasalahan