Dokumen dalam Transaksi Ekspor Impor

BAB III DOKUMEN-DOKUMEN DALAM TRANSAKSI EKSPOR IMPOR

A. Dokumen dalam Transaksi Ekspor Impor

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan mengenai pengertian dokumen, yaitu surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. 43 Sedangkan menurut Kamus Hukum, yang dimaksud dengan dokumen adalah surat asli sebagai surat simpanan yang dianggap sangat berharga atau surat berharga. 44 Yang disebut dokumen asli adalah dokumen – dokumen yang sesuai dengan apa yang telah disepakati terhadap transaksi ekspor impor tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan dokumen dalam transaksi ekspor impor disini adalah dokumen-dokumen yang digunakan di dalam pelaksanaan transaksi ekspor antara pihak penjual eksportir dengan pihak pembeli importir. Dokumen- dokumen ini dipergunakan di dalam melakukan pembayaran terhadap barang yang diperdagangkan di dalam ekspor impor. Dokumen-dokumen tersebut mewakili barang-barang yang menjadi objek jual- beli antara eksportir dan importir. Dokumen-dokumen itu jenis dan jumlahnya harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang disebutkan di dalam perjanjian kredit. Dokumen ini sangat penting didalam transakasi ekspor impor. Oleh karena itu,dokumen ini dapat dipalsukan untuk suatu tujuan yang tidak baik. Dokumen ini dapat dipalsukan oleh salah satu pihak. Pihak yang paling memungkinkan untuk melakukan pemalsuan ini biasanya adalah pihak penjual, karena pihak penjual ingin mendapatkan suatu keuntungan dengan melakukan suatu kejahatan. 43 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1988,hal 1587. 44 Kamus Hukum, CV. Aneka, Semarang, 1980. 53 Universitas Sumatera Utara Dokumen-dokumen ini harus berisi tentang keterangan mengenai barang, cara pengiriman, klausul yang telah disepakati serta dokumen pengiriman dan asuransi terhadap barang. Dokumen ini harus mewakili barang yang diperjual belikan tersebut sehingga barang yang dibeli oleh pihak pembeli harus sesuai dengan yang ada di dokumen. Baik barangnya, jumlahnya, berat, wujud, dan lain sebagainya. Bila hal ini terpenuhi barulah dikatakan dokumen tersebut asli. Sedangkan yang dikatakan dokumen palsu adalah dokumen yang isinya tidak sesuai dengan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Artinya, isi dari dokumen tersebut tidak sesuai dengan barang yang diperjualbelikan. Walaupun berbentuk suatu dokumen yang nyata, namun tidak mewakili dari barang yang dimaksud. Dokumen yang ada tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sehingga barang yang ada di dokumen bukan merupakan barang yang sebelumnya telah disepakati untuk di beli oleh pihak pembeli baik wujudnya, jumlahnya, beratnya, dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa dokumen tersebut merupakan dokumen yang telah dipalsukan.

B. Pengaturan Dokumen LC Dalam UCP 500