Pembeli mungkin memerlukan dokumen lain sebagai tambahan terhadap faktur dagang, dokumen transportasi dan dokumen asuransi yang bertujuan untuk
lebih melindungi lagi kepentingannya atas barang yang sedang dikirim kepadanya dari luar negeri. Penentuan jenis dokumen tambahan yang diperlukan tergantung
pada jenis barang yang diperjualbelikan dan juga tergantung pada kondisi yang ada dalam rangka merealisasi jual-beli tersebut. Sehubungan dengan
dipersyaratkannya dokumen tambahan tersebut, artikel 21 UCP 500 mengatakan : ”Bilamana dokumen-dokumen selain dokumen angkutan, dokumen asuransi, dan
faktur dipersyaratkan, kredit harus menetapkan oleh siapa dokumen tersebut harus diterbitkan dan menetapkan susunan kata-kata atau data yang dicantumkan. Jika
kredit tidak menetapkan demikian, maka bank akan menerima dokumen tersebut sebagaimana adanya, asalkan data yang tercantum di dalamnya konsisten dengan
dokumen lainnya yang disampaikan”.
Semua dokumen yang disebutkan di atas, semuanya sama pentingnya dalam transaksi LC. Oleh karena itu, jika semua dokumen tersebut dipersyaratkan
dalam LC, maka bank harus meneliti semuanya untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut satu sama lainnya isinya telah konsisten.
D. Tanggung Jawab Bank Terhadap Dokumen
Dalam transaksi LC semua pihak terkait, hanya berurusan dengan dokumen dan tidak dengan barang. Secara hukum, LC merupakan kontrak
terpisah dengan kontrak penjualan walaupun secara bisnis kedua kontrak salaing berkaitan. Tujuan LC itu sendiri adalah memastikan bahwa penerima
memperoleh pembayaran dan pemohon memperoleh barang melalui pengusaan bill of lading dari barang tersebut. Syarat pembayaran LC adalah pengajuan
dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan LC. Pengajuan dokumen- dokumen ini merupakan kondisi agar LC dapat dibayar atau diaksep dan dibayar
Universitas Sumatera Utara
pada saat jatuh tempo. Dokumen-dokumen tersebut adalah dasar utama untuk menentukan sikap bank dalam rangka pembayaran LC.
Inti dari realisasi LC adalah kesesuaian dokumen-dokumen dengan persyaratan LC. Oleh karena itu, bank harus melakukan penelitian atas dokumen-
dokumen tersebut untuk dasar menentukan apakah dapat dibayar atau tidak. Bank wajib melakukan penelitian atas dokumen-dokumen yang diajukan kepadanya
secara ketelitian yang wajar untuk menentukan apakah dokumen-dokumen telah memiliki kesesuaian dengan persyaratan LC.
Keputusan untuk menentukan dokumen-dokumen telah atau belum sesuai dengan persyaratan LC dan dokumen-dokumen telah konsisten satu dengan yang
lainnya sepenuhnya didasarkan pada penelitian. Penelitian dokumen-dokumen semacam ini dinamakan penelitian berdasarkan ”tampak muka” appear on their
face. Bank tidak perlu meneliti lebih jauh dari itu.pernyataan tampak muka tidak ditafsirkan sebagai muka seperti pengertian muka-belakang dokumen.
Standar praktik perbankan internasional yang merupakan ukuran untuk menentukan kesesuaian dokumen dengan LC tidak membatasi kewajiban bank
hanya untuk melaksanakan ketelitian yang wajar ketika meneliti dokumen- dokumen. Ukuran tersebut dimaksudkan untuk menentukan cakupan dalam mana
ketelitian yang wajar diaplikasikan.
46
Bank dalam meneliti dokumen-dokumen dan menetukan sikap mengambil alih atau menolak dokumen-dokumen tersebut serta memberitahu pihak pengirim
dokumen-dokumen yang bersangkutan hanya mempunyai waktu maksimum 7 tujuh hari kerja perbankan setelah hari penerimaan dokumen-dokumen
46
Steven R. Berger, Comments, “The Effect Of Issuing Bank Insolvensy On Letter Of Credit, Harvard International Law Journal, Vol. 21 Num. 1, 1980, hal. 170.
Universitas Sumatera Utara
dimaksud. Akan tetapi, dalam era persaingan perbankan yang sangat kompetitif sekarang ini, bank terkait akan berupaya melaksanakan dan menyelesaikan
tuganya lebih cepat dari batas waktu 7 hari tersebut. Namun dalam keadaan force majeur karena tindakan pemerintah atau bencana alam, jangka waktu 7 hari
tersebut dapat dilampaui.
47
BAB IV AKIBAT HUKUM PENYERAHAN DOKUMEN YANG