Proporsi luas rata-rata ikatan pembuluh pada ketiga jenis bambu diringkas pada Tabel 7. Proporsi luas ikatan pembuluh tertinggi dimiliki oleh ruas bambu
betung bagian tengah dan proporsi luas terendah dimiliki oleh buku bambu andong bagian tengah. Proporsi luas terendah pada ruas terdapat pada bambu tali
bagian pangkal sedangkan proporsi luas tertinggi di bagian buku terdapat pada bambu betung bagian ujung.
Tabel 7 Ringkasan persentase ikatan pembuluh bambu yg diteliti Jenis
bambu Pangkal
Tengah Ujung
Ruas Buku
Ruas Buku
Ruas Buku
Tali 56,76
50,47 72,68
53,18 62,21
50,67 Betung
77,80 50,85
79,21 62,24
66,02 63,73
Andong 66,76
52,04 70,84
49,32 63,00
51,49
4.1.2 Sifat Fisis Bambu
Pengujian sifat fisis bambu terdiri atas kadar air, kerapatan, dan berat jenis. Semua pengujian menggunakan dua sampel untuk masing-masing jenis dan
bagian. Data yang diperoleh dirangkum dalam 3 tabel: Tabel 8 untuk bambu tali, Tabel 9 untuk bambu betung, dan Tabel 10 untuk bambu andong.
Tabel 8 Ringkasan kadar air, kerapatan, dan berat jenis bambu tali Bagian
KA Kerapatan gcm
3
Berat Jenis Ruas
Buku Ruas
Buku Ruas
Buku Pangkal
10,90 10,81
0,65 0,62
0,58 0,56
Tengah 10,95
10,93 0,67
0,63 0,61
0,57 Ujung
12,27 10,98
0,58 0,56
0,51 0,50
Ruas bagian ujung bambu tali memiliki kadar air paling tinggi, sedangkan kerapatan dan berat jenisnya paling rendah. Bagian tengah memiliki kerapatan
dan berat jenis paling tinggi, baik pada ruas maupun bukunya. Semua data menunjukkan bahwa ruas memiliki kadar air, kerapatan, dan berat jenis yang lebih
tinggi daripada bukunya.
Tabel 9 Ringkasan kadar air, kerapatan, dan berat jenis bambu betung Bagian
KA Kerapatan gcm
3
Berat Jenis Ruas
Buku Ruas
Buku Ruas
Buku Pangkal
9,82 10,31
0,66 0,65
0,60 0,59
Tengah 10,40
10,24 0,66
0,66 0,60
0,59 Ujung
10,73 10,55
0,64 0,73
0,57 0,66
Bagian ujung bambu betung memiliki kadar air paling besar, baik pada ruas maupun bukunya. Kadar air paling kecil terdapat di bagian ruas pangkal dan buku
tengah. Pada buku, kerapatan dan berat jenis paling tinggi dimiliki oleh bagian ujung sedangkan ruas sebaliknya. Pada ruas, bagian pangkal dan tengah sama-
sama memiliki kerapatan dan berat jenis paling besar. Ruas bambu betung memiliki kadar air yang lebih banyak dibandingkan bukunya, kecuali pada bagian
pangkal. Kerapatan dan berat jenis juga lebih besar pada ruas daripada buku, meskipun nilainya tidak berbeda jauh. Hanya pada bagian ujung, buku bambu
betung memiliki kerapatan dan berat jenis yang lebih tinggi daripada ruas.
Tabel 10 Ringkasan kadar air, kerapatan, dan berat jenis bambu andong Bagian
KA Kerapatan gcm
3
Berat Jenis Ruas
Buku Ruas
Buku Ruas
Buku Pangkal
11,54 10,84
0,66 0,63
0,57 0,54
Tengah 10,91
10,87 0,73
0,68 0,66
0,61 Ujung
10,62 10,74
0,70 0,70
0,64 0,64
Pada bambu andong, bagian pangkal memiliki kadar air paling banyak pada ruasnya dan bagian tengah pada buku. Kadar air di bagian ujung paling sedikit
baik pada ruas maupun bukunya. Kerapatan dan berat jenis di bagian pangkal bambu andong memiliki nilai paling rendah, sedangkan pada ruas bagian tengah
paling besar. Kerapatan dan berat jenis pada buku paling tinggi nilainya pada bagian ujung. Antara ruas dengan buku, ruas memiliki kadar air, kerapatan dan
berat jenis yang lebih besar daripada buku, kecuali pada bagian ujung yang
bukunya memiliki kadar air lebih besar serta kerapatan dan berat jenis yang sama besarnya dengan ruas.
4.1.3 Sifat Mekanis Bambu