Distribusi Ikatan Pembuluh Bambu

lamina DD mempunyai MOE paling rendah dan MOR paling rendah dimiliki oleh lamina DD bagian tengah. Lamina DD bagian pangkal bambu andong ini paling mudah berubah bentuk dan bagian ujungnya paling mudah patah.

4.1 Pembahasan

4.2.1 Distribusi Ikatan Pembuluh Bambu

Berdasarkan Gambar 7 sampai Gambar 12, distribusi ikatan pembuluh pada ketiga jenis bambu tersebut semakin sedikit dari bagian tepi ke bagian dalam tetapi ukurannya semakin besar. Hal ini didukung oleh penelitian Nuriyatin 2000 yang mengatakan bahwa secara umum penyebaran ikatan pembuluh mempunyai pola yang tidak merata pada setiap bagian penampang melintang. Distribusi ikatan akan semakin rapat ke arah luar dengan ukuran yang semakin kecil. Proporsi luas ikatan pembuluh pada ruas dan buku bambu disajikan pada Gambar 13. Proporsi luas ikatan pembuluh lebih besar pada ruas daripada bukunya, baik pada bambu tali, betung, ataupun andong. Proporsi luas ikatan pembuluh yang paling tinggi terdapat pada bambu betung, baik pada ruas maupun bukunya. Proporsi luas ikatan pembuluh terendah diantara ruas terdapat pada bambu tali dan diantara buku terdapat pada bambu andong. Proporsi luas ikatan pembuluh pada bilah rata-rata ketiga jenis bambu adalah 67,83 dengan kisaran 63,88 - 74,34 pada ruas dan 53,78 dengan kisaran 50,95 - 58,94 pada buku. Gambar 13 Proporsi luas ikatan pembuluh 3 jenis bambu ruas dan buku. Tali Betung Andong Ruas 63,88 74,34 65,26 Buku 51,44 58,94 50,95 20 40 60 80 100 Kemudian proporsi luas ikatan pembuluh tertinggi pada ruas bambu terdapat di bagian tengah. Proporsi luas ikatan pembuluh terendah pada bambu tali dan betung terdapat di bagian pangkal sedangkan pada bambu andong terdapat di bagian ujung. Pada pangkal, proporsi luas rata-rata ikatan pembuluh pada bilah ketiga jenis bambu adalah 59,11 dengan kisaran 53,62 - 64,33 dan pada bagian tengah mempunyai proporsi luas rata-rata sebesar 64,58 dengan kisaran 60,08 - 70,73, sedangkan proporsi luas ikatan pembuluh pada bagian ujung berkisar antara 56,44 - 64,88 dengan rata-rata 59,52. Proporsi tersebut disajikan pada Gambar 14. Gambar 14 Proporsi luas ikatan pembuluh 3 jenis bambu pada arah vertikal. Berdasarkan hasil pengamatan ikatan pembuluh, bambu tali, bambu betung, dan bambu andong memiliki ikatan pembuluh tipe III dan IV. Menurut Nuriyatin 2000, Ikatan pembuluh pada bambu andong adalah tipe IIIIV, bambu tali tipe III, dan bambu betung tipe IVIII. Begitu juga menurut Kusumah 2009 yang mengatakan bahwa tipe ikatan pembuluh pada bambu betung dan bambu andong adalah tipe III dan IV, sedangkan bambu tali hanya memiliki ikatan pembuluh tipe III. Ikatan Pembuluh tipe III dan IV dapat ditemukan pada famili Bambusa, Dendrocalamus, dan Gigantochloa Liese 1980.

4.2.2 Sifat Fisis Bambu