MPM memiliki tempat kerja di matriks yang dikelilingi oleh kondrosit. Namun, pada fase awal OA, aktivitas serta efek dari MPM menyebar hingga ke
bagian permukaan superficial dari kartilago. Stimulasi dari sitokin terhadap cedera matriks adalah menstimulasi
pergantian matriks, namun stimulasi IL-1 yang berlebih memicu proses degradasi matriks. TNF menginduksi kondrosit untuk mensintesis prostaglandin PG, oksida
nitrit NO, dan protein lainnya yang memiliki efek terhadap sintesis dan degradasi matriks. TNF yang berlebihan mempercepatkan proses pembentukan tersebut. NO
yang dihasilkan akan menghambat sintesis aggrekan dan meningkatkan proses pemecahan protein pada jaringan. Hal ini terjadi pada proses awal timbulnya OA.
Kartilago memiliki metabolisme yang lambat karena pergantian matriks yang lambat dan keseimbangan yang teratur antara sintesis dengan degradasi.
Namun, pada fase awal perkembangan OA, kartilago sendi memiliki metabolisme yang sangat aktif.
Pada proses timbulnya OA, kondrosit yang terstimulasi akan melepaskan aggrekan dan kolagen tipe dua yang tidak adekuat ke kartilago dan cairan sendi.
Aggrekan pada kartilago akan sering habis serta jalinan-jalinan kolagen akan mudah mengendur. Kegagalan dari mekanisme pertahanan oleh komponen
pertahanan sendi akan meningkatkan timbulnya OA pada sendi Felson, 2009.
2.4. Faktor Risiko Osteoartritis
Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan OA, yaitu:
a. Usia
: OA lebih sering diderita oleh usia lanjut, namun pada orang muda juga dapat menderita OA. Pada laki-laki berusia 45 tahun ke bawah menderita OA
disebabkan riwayat trauma yang dimiliki. Berdasarkan hasil radiografi pada individu yang berusia 45-65 tahun memiliki 30 yang menderita OA manakala
80 pada individu usia 80 tahun ke atas Shiddiqui, 2008.
b. Jenis Kelamin
: prevalensi OA pada wanita meningkat setelah monopause Guillemin, 2011. Hasil penelitian membuat teori bahwa tingkat estrogen menurun
memainkan peran dalam patogenesis OA. Data dari First National Health and Nutrition Survey NHANESI di Amarika Serikat menunjukan bahwa faktor
etiologi yang berhubung dengan OA prevalensi gejala OA meningkat dengan usia pada kedua jenis kelamin 0,9-3,9 pada laki-laki, dan 0,7-5,1 pada perempuan
Riikka EJ, 2013.
c. Obesitas
: peningkatan berat badan menambahkan stres pada sendi tubuh bagian bawah yang merupakan faktor risiko dalam OA. Lutut menahan beban berat
badan. Bertambahnya berat badan pada usia muda dapat meningkatkan risiko menderita OA. Penelitian terbaru menunjukan bahwa kelebihan lemak tubuh
memproduksi bahan kimia yang berjalan ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan sendi Arthritis Foundation, 2014.
d. Trauma
: Sering terjadi pada atlet dan individu dengan pekerjaan yang memerlukan gerakan berlebihan memiliki risiko tinggi menderita OA karena
riwayat trauma dan trauma meningkatkan stres pada sendi. Pada sendi dengan trauma patah tulang sebelumnya dan pernah dioperasi juga memiliki risiko OA
Arthritis Foundation, 2014.
e. Genetik atau keturunan
: genetik memainkan peran dalam perkembangan OA. Kelainan tulang bawaan yang mempengaruhi bentuk sendi atau stabilitas dan
pada individu yang berkaki bengkok atau mempunyai dua sendi yang bertindih juga memiliki risiko OA Arthritis Foundation, 2014.
f. Komplikasi dari penyakit lain