a. Obat Antiinflamasi Nonsteroid AINS, Inhibitor Siklooksigenase-2
COX-2, dan Asetaminofen
Untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada OA lutut, penggunaan obat AINS dan Inhibitor COX-2 dinilai lebih efektif daripada penggunaan asetaminofen.
Namun karena risiko toksisitas obat AINS lebih tinggi daripada asetaminofen, asetaminofen tetap menjadi obat pilihan pertama dalam penanganan rasa nyeri pada
OA. Cara lain untuk mengurangi dampak toksisitas dari obat AINS adalah dengan cara mengombinasikannya dengan menggunakan inhibitor COX-2 Felson, 2009.
b. Chondroprotective Agent
Chondroprotective Agent adalah obat – obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan dari kartilago pada pasien OA. Obat – obatan yang termasuk
dalam kelompok obat ini adalah : tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin C, dan sebagainya Felson, 2009.
2.7.3. Terapi Pembedahan Osteoartritis
Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi deformitas
sendi yang mengganggu aktivitas seharian Felson, 2009.
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka dapat disusun kerangka konsep penelitian seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Pasien Penderita Osteoartritis dengan Faktor Risiko Osteoartritis.
Gambaran Pengetahuan Pasien Osteoartritis
Faktor Risiko Osteoartritis • Usia
• Jenis Kelamin • Obesitasberat badan
berlebihan • Riwayat trauma
• Genetikriwayat keleurga terdahulu
• Komplikasi dari penyakit lain
• Merokok • Pekerjaan
• Olahraga
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Faktor Risiko Osteoartritis
Faktor risiko adalah hal-hal atau variable yang terkait dengan peningkatan suatu risiko dalam hal penyakit tertentu. Juga disebut sebagai faktor penentu, yaitu
menentukan berapa besar kemungkinan seorang yang sehat menjadi sakit. Antara faktor risiko osteoartritis adalah: usia, jenis kelamin, obesitas, genetik, merokok,
riwayat trauma, pekerjaan, dan penyakit lain. a.
Cara pengukuran: Menggunakan kuesioner. Responden ditanyakan dengan 20 pertanyaan
tentang faktor risiko osteoartritis. b.
Hasil pengukuran: Hasil jawaban dari kuesioner yang telah dijawab oleh pasien penderita
osteoartritis.
3.2.2. Pengetahuan Pasien Penderita Osteoartritis.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh pasien penderita OA tentang faktor risiko OA.
a. Cara pengukuran:
Menggunakan kuesioner. Responden ditanyakan dengan 20 pertanyaan setiap pertanyaan yang benar diberi nilai 1 dan yang salah diberi nilai 0.
b. Hasil pengukuran:
Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan akan dikategorikan berdasarkan jumlah pertanyaan yang sudah dijawab dengan
benar sebagai berikut: • Baik
: 16-20 • Cukup
: 10-15 • Kurang
: 10
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif. Bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan faktor risiko pada pasien
Osteoartritis OA yang berobat jalan di RSU Dr. Pirngadi tahun 2014. Pendektan yang digunakan pada desain penilitian ini adalah cross sectional study.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik Reumatologi RSU Dr. Pirngadi, Medan. Dengan alasan terdapat banyak pasien Osteoartritis yang berobat jalan di Poliklinik
Reumatologi RSU Dr. Pirngadi dan belum pernah ada penelitian tentang pengetahuan faktor risiko pada pasien osteoartritis yang berobat jalan di RSU Dr.
Pirngadi, Medan.
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan September sehingga November 2014 atau sampai jumlah sampel terpenuhi.
4.3. Populasi dan Sample
4.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien Osteoartritis yang berobat jalan di RSU Dr. Pirngadi, Medan. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil
wawancara dokter yang merawat pasien OA, pasien OA yang berobat jalan di Poliklinik Reumatologi RSU Dr. Pirngadi adalah sekitar 50-70 orang dalam satu
hari.
4.3.2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah semua pasien OA yang memenuhi kriteria inklusi dan esklusi dan bersedia mengikuti dalam penelitian. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah total sampling. a. Kriteria insklusi : Pasien menderita Osteoartritis yang berobat jalan di Poliklinik
Reumatologi RSU Dr. Pirngadi, Medan yang telah didiagnose dengan kreteria klinis, radigrafi dan telah diperiksa oleh dokter spesialis penyakit dalam..
b. Kriteria eksklusi : Pasien yang tidak mengisi kuesioner dengan benar. Pasien yang buta huruf atau rabun dekat, tidak mengerti pertanyaan yang diberikan. Pasien
dengan penyakit demensia.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan memberikan self administered questionnaires kuesioner kepada pasien sebanyak 20 soal. Pengisian
kuesioner dilakukan saat itu juga ketika peneliti melakukan kunjungan, agar dapat respon yang cukup baik. Kuesioner dijelaskan secara menyeluruh sampai benar-
benar dimengerti dan dapat diisi secara benar oleh responden sehingga memberikan kemudahan bagi responden dalam melakukan pengisian kuesioner secara tepat dan
lengkap. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian untuk
mendapatkan data dari responden berupa pertanyaan. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri.
4.5. Aspek Pengukuran