9 c. fase tetap
Pada fase ini terjadi kompetisi antara bakteri untuk memperoleh nutrisi dari media untuk tetap hidup. Sebagian bakteri mati sedangkan yang lain tumbuh
dan membelah sehingga jumlah sel bakteri yang hidup menjadi tetap. d. fase kematian
Pada fase ini, sel bakteri akan mati lebih cepat daripada terbentuknya sel baru. Laju kematian mengalami percepatan yang eksponensial.
2.2 Uraian Tumbuhan 2.2.1 Nama daerah
Nama daerah: sirih talan Maluku, jahe sunti Jawa, sereh, sireh, canbei, seureuh, sedah, ganjang, bolu, ani-ani, amu atau reman Sudewo, 2005.
2.2.2 Morfologi tumbuhan
Tanaman sirih biasanya mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.
Tanaman sirih mempunyai banyak jenis yang beragam, seperti sirih jingga, sirih hitam, sirih kuning, sirih hijau dan sirih merah Damayanti dan Mulyono, 2006.
Tanaman sirih merah Piper crocatum termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai serta
tumbuh berselang-seling dari batangnya. Daunnya berwarna merah keperakan dan mengkilap saat terkena cahaya. Bagian ujung dari daun sirih merah meruncing.
Permukaan daunnya tidak merata. Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau di pohon Sudewo, 2005. Yang membedakan dengan sirih hijau adalah sirih merah
10 memiliki daun yang berwarna merah keperakan, bila daunnya sobek maka akan
berlendir serta aromanya lebih wangi Manoi, 2007. Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk dengan sinar
matahari 60 - 75, dapat tumbuh subur dan bagus pada daerah pengunungan. Bila tumbuh pada daerah panas dan sinar matahari langsung, batangnya akan cepat
mengering, selain itu warna merah daunnya cepat pudar Manoi, 2007.
2.2.3 Taksonomi tanaman sirih merah
Menurut Hidayat 2013, taksonomi tanaman sirih merah adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbunga
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae berkeping duadikotil
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae suku sirih-sirihan
Marga : Piper
Jenis : Piper crocatum Ruiz Pav
2.2.4 Kandungan kimia sirih merah
Sirih merah mengandung flavonoid, alkaloid, tannin, saponin dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas antibakteri Utami
dan Desty, 2013.
2.2.5 Manfaat sirih merah
Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes
mellitus, hepatitis, menurunkan kolesterol, asam urat, hipertensi, radang liver,
11 radang mata, keputihan, maagh, kelelahan, nyeri sendi, dan menghaluskan kulit.
Selain itu sirih merah dapat berfungsi sebagai antibakteri Damayanti dan Mulyono, 2006.
2.3 Ekstraksi