LATAR BELAKANG Kajian Produksi Gel Bioetanol Dengan Menggunakan Carboxymethylcellulose (CMC) Sebagai Bahan Pengental.

65 I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Energi merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Pada tahun 2005, Minyak bumi berkontribusi lebih dari 50 konsumsi energi total. Namun, cadangan minyak Indonesia yang berjumlah lima ratus juta barrel saat ini hanya dapat bertahan untuk sepuluh tahun kedepan. Selain itu, minyak bumi masih sangat dominan dalam ketetapan listrik nasional dan berkontribusi sebanyak 63,8 dari 28.484,18 MW kapasitas listrik terpasang. Hal ini membuat Indonesia harus mengimpor bahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Amir et al., 2008. Lonjakan harga minyak berdampak buruk pada kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang sebagian besar menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar dalam kegiatan rumah tangga sehingga sangat membebani masyarakat. Namun demikian hal tersebut memacu berbagai inovasi untuk menghasilkan sumber energi alternatif bioenergi yang terbarukan dan ramah lingkungan. Menurut Gumbira- Sa’id 2007, bioenergi menjadi sumber energi alternatif dalam pengadaan sumber energi yang berkelanjutan karena memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut. 1. Bahan bakar nabati yang dapat diproduksi secara lokal diharapkan dapat memperbaiki ekonomi perdesaan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan pertanian, serta mengurangi potensi ketergantungan minyak impor. 2. Tanaman sebagai sumber bahan bakar nabati dapat mengimbangi produksi gas rumah kaca hasil pembakaran dengan memanfaatkan karbondioksida dari atmosfir. 3. Penggunaan bahan bakar nabati dapat mengurangi pencemaran udara, termasuk emisi partikel dan karbon monoksida. Bila dibandingkan dengan beberapa jenis bioenergi seperti biobriket ataupun minyak nabati murni, alternatif bioenergi yang tepat digunakan dalam skala rumah tangga adalah bioetanol. Penggunaan bioetanol lebih efisien 66 dibandingkan dengan minyak tanah. Emisi gas yang lebih rendah dari energi biomassa dan teknis penggunaan yang lebih mudah menjadikan bioetanol dapat dijadikan alternatif terbaik sebagai bahan bakar rumah tangga pada saat terjadi kelangkaan minyak tanah. Selain itu, teknologi produksi bioetanol adalah teknologi yang telah dikenal, yaitu teknologi fermentasi gula sederhana menjadi bioetanol. Oleh karena itu, pembangunan produksi bioetanol skala besar sangat mungkin dilakukan dan dikembangkan Paul, 1979. Namun dengan sifat fisik yang mudah menguap, tegangan permukaan rendah dan titik nyala yang rendah, bioetanol dalam bentuk cair dapat membahayakan Robinson, 2006. Bahan bakar berupa gel bioetanol merupakan inovasi yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Bahan bakar alternatif tersebut berupa gel untuk memudahkan dalam penanganan, pengemasan dan penyimpan karena tidak mudah tumpah dan mengalir. Keunggulannya adalah daya bakar 200 gram gel bioetanol setara dengan satu liter minyak tanah, api yang dihasilkan berwarna biru serta tidak menghasilkan asap dan jelaga, dimana gel bioetanol ini menggunakan kalsium asetat sebagai pengental Tambunan, 2008. Bioetanol dapat dibakar di kompor khusus, namun inovasi gel bioetanol menawarkan keuntungan tersendiri melebihi bietanol bentuk cair. Sebagai contoh, dalam penggunaan bioetanol cair sebagai bahan bakar rumah tangga di Brazil banyak insiden kebakaran yang dilaporkan. Untuk alasan tersebut, pemerintah Brazil telah melarang penggunaan bioetanol cair dan memulai penggunaan bioetanol gel dengan kalsium asetat dan carbopol sebagai pengental Bizzo, 2004 dalam Schlag dan Suzarte, 2008. Gel bioetanol memberikan solusi terhadap keamanan aplikasi penggunaan energi rumah tangga karena tidak mudah tumpah dan menguap Lloyd dan Vissagie, 2007. Bahan pengental yang digunakan untuk gel bioetanol komersial di Afrika Selatan pada umumnya menggunakan bahan pengental sintetis seperti kalsium asetat dan carbopol yang belum dapat dipastikan keamanannya sehingga perlu dieksplorasi bahan pengental lain yang bersifat organik dan relatif aman bagi lingkungan. Carboxymethylcellulose CMC merupakan salah satu jenis bahan pengental yang dapat digunakan sebagai pengental dalam pembuatan gel bioetanol. Sifat CMC yang biodegradable dan food grade relatif aman untuk 67 digunakan dalam aplikasi gel bioetanol sebagai bahan bakar rumah tangga alternatif. Menurut Desmarais 1973, CMC mempunyai karakteristik yang partly soluble larut sebagian pada larutan etanol dan air, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengental dalam campuran etanol dengan air pada proporsi tertentu. Selain itu, CMC telah dikenal luas dalam masyarakat sebagai bahan tambahan pangan sehingga lebih mudah didapat dengan harga yang relatif lebih murah.

B. TUJUAN