80
1. Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui tingkat kekentalan gel bioetanol. Alat yang digunakan adalah Brookfield Viscousimeter Gambar 6.
Tingkat kekentalan gel bioetanol akan berpengaruh terhadap aplikasinya sebagai bahan bakar rumah tangga. Viskositas gel bioetanol yang diinginkan
adalah kekentalan yang menyerupai pasta dan masih dapat mengalir. Diagram alir uji viskositas diperlihatkan pada Gambar 7.
Gambar 6. Alat Brookfield Viscousimeter
Gambar 7. Diagram Alir Uji Viskositas Gel Bioetanol Jarum pemutar dimasukkan dalam sampel
Skala dibiarkan berputar Gel Bioetanol 600 ml
Jarum skala stabil
Nilai Viskositas
81
2. Nilai pH
Pengujian nilai pH dilakukan untuk mengetahui derajat keasaman campuran gel bioetanol. Alat yang digunakan untuk pengujian ini adalah pH meter
Beckman. Gambar 8 adalah gambar alat pHmeter Beckman.
Gambar 8. Alat pHmeter Beckman.
3. Nilai Kalor
Pengujian nilai kalor dilakukan untuk mengetahui tingkat panas yang dihasilkan oleh setiap sampel gel bioetanol dalam satuan kalori cal. Untuk
mengukur nilai kalor, gel bioetanol dibakar di dalam Adiabatic Bomb Calorimeter Gambar 9 dimana produk pembakaran kemudian didinginkan
kembali hingga suhu ruang. Energi yang digunakan untuk mendinginkan produk pembakaran setara dengan energi yang tersedia dalam bahan bakar
Robinson, 2006.
Gambar 9. Alat Adiabatic Bomb Calorimeter
82
4. Water Boiling Test WBT
Pada dasarnya Water Boiling Test WBT mengukur efisiensi suhu dari kompor bioetanol dan konsumsi spesifik bahan bakar pada kondisi minimum
dan maksimum. Robinson 2006 menjelaskan bahwa untuk melakukan WBT, kompor diuji dari keadaan dingin dan selanjutnya kompor diisi dengan bahan
bakar tertentu yang ingin duji. Kompor dinyalakan untuk mendidihkan sejumlah air.
Menurut Yunita 2007, pengukuran WBT dilakukan untuk mengetahui efisiensi proses pemasakan, energi panas yang dihasilkan serta konsumsi bahan
bakar yang digunakan per satuan waktu. Prosedur untuk melakukan Water Boiling Test WBT adalah sebagai berikut Modifikasi dari Yunita, 2007.
a. Satu kilogram air dimasukkan ke dalam panci yang akan digunakan
untuk mendidihkan air. b.
Termometer alkohol dimasukkan kedalam panci yang telah diisi air. c.
Massa awal bahan bakar ditimbang terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam tanki kompor. Kemudian tanki kompor ditutup rapat.
d. Massa kompor yang telah diisi dengan bahan bakar ditimbang sebagai
bobot awal. e.
Kompor dinyalakan untuk mendidihkan air dalam panci dan diamati perubahan dan penampakan nyala api yang terjadi.
f. Pengujian dihentikan bila air telah mencapai suhu mendidih. Suhu air
kemudian dibaca dan bobot akhir kompor dan sisa bahan bakar ditimbang sebagai bobot akhir dan sisa pembakaran.
Mengadopsi dari WBT, pada penelitian ini akan dididihkan satu liter air yang bersuhu ruang hingga 100
o
C dan berapa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air tersebut. Selanjutnya pendidihan terus dilakukan hingga satu
liter habis menguap dan kemudian akan dihitung jumlah gel bioetanol yang diperlukan untuk menguapkan satu liter air tersebut. Gambar 10 menunjukkan
perangkat untuk pengujian Water Boiling Test WBT.
83 Gambar 10. Perangkat Pengujian Water Boiling Test WBT
5. Uji Pembakaran Modifikasi dari Robinson, 2006