Sistem Manajemen Lingkungan Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

5 Berikut beberapa manfaat yang diperoleh PT Unilever Indonesia Tbk setelah memperoleh sertifikasi ISO 14001 menurut Kementrian Lingkungan Hidup 2013 : 1. Meningkatkan kinerja lingkungan sesuai komitmen manajemen puncak. 2. Penghematan ongkos dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi energi dan penggunaan air dan minimalisasi buangan. 3. Mengurangi resiko dari terjadinya polusi dan kondisi lainnya yang berkenaan dengan lingkungan, dan oleh karena itu penghindaran dari ongkos pembersihan yang tidak perlu danatau pelaksanaan tindakan dari lembaga-lembaga hukum. 4. Kesesuaian hukum melalui pengenalan perundangundangan baru dengan kecukupan waktu dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan terkini. Mengurangi resiko dari ketidak-sesuaian dengan perundang- undangan dan ongkos-ongkos tuntutan hukum selanjutnya. 5. Memberikan kesan mendalam pada merek dimana para pelanggan akan memandang organisasi tersebut telah melakukan pengendalian dampak lingkungan yang baik. 6. Meningkatkan pemusatan tujuan bisnis dan mengkomunikasikan masalah-masalah lingkungan terkini. 7. Meningkatkan kemampuan-labaan organisasi melalui pengurangan ongkos-ongkos dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Sertifikasi ISO 14001 hanya berlaku selama tiga tahun, setelah waktu tersebut industri harus kembali memperbarui serifikasi ISO. Kemudian ISO mengubah sistemnya dengan mewajibkan perusahaan melakukan surveillance audit satu tahun sekali sebelum melakukan re-sertifikasi pada tahun ketiga. Hasil produksi PT Unilever Indonesia Tbk menimbulkan dampak terhadap lingkungan di setiap siklus hidupnya, mulai dari penggunaan sumber daya alam dalam proses manufaktur, assembly, logistik, penggunaan hingga pembuangannya. Sebagai produsen, PT Unilever Indonesia Tbk harus mengetahui dan menduga pada tahap mana produksi memiliki dampak terhadap lingkungan, apa dan seberapa luas dampaknya, dan kemudian mengambil langkah untuk mengurangi dampak tersebut.

2.3 Kebijakan Lingkungan

Kebijakan lingkungan adalah keseluruhan maksud dan arahan organisasi terkait dengan kinerja lingkungannya yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak Gaspersz 2012. Kebijakan ini seharusnya mencerminkan komitmen manajemen puncak untuk menaati persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain, untuk mencegah pencemaran, dan untuk memperbaiki secara berkelanjutan. Kebijakan lingkungan seharusnya cukup jelas untuk dimengerti oleh pihak berkepentingan di dalam dan di luar organisasi, dan seharusnya ditinjau dan diperbaharui secara berkala untuk mencerminkan perubahan kondisi dan informasi. 6 Menurut SNI 19-14001-2005, manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan dalam lingkup sistem manajemen lingkungannya : 1. Sesuai dengan sifat, ukuran, dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasanya. 2. Mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran. 3. Mencakup komitemn untuk menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain yang diikuti organisasi, yang terkait dengan aspek lingkungannya. 4. Menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan 5. Didokumentasikan, diterapkan, dan dipelihara. 6. Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama organisasi. 7. Tersedia untuk masyarakat.

2.4 Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan adalah elemen dari aktivitas-aktivtas organisasi atau produk atau jasa yang dapat berinteraksi dengan lingkungan Gaspersz 2012. Aspek lingkungan yang signifikan memiliki atau dapat memberikan dampak lingkungan yang signifikan. Dalam kegiatannya, perusahaan harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk : 1. Mengidentifikasi aspek lingkungan dari aktivitas-aktivitasnya, produk- produk dan jasa-jasa dalam lingkup sistem manajemen lingkungan yang dapat dikendalikan dan yang dapat dipengaruhi dengan mempertimbangkan pengembangan yang direncanakan atau baru, atau aktivitas-aktivitas baru atau yang dimodifikasi, produk-produk dan jasa- jasa, dan 2. Menentukan aspek-aspek yang memiliki atau dapat memiliki dampak yang signifikan pada lingkungannya yang disebut aspek lingkungan penting. Organisasi harus menjamin bahwa aspek lingkungan penting diperhitungkan dalam penetapan, penerapan, dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungannya. Analisa aspek lingkungan bertujuan untuk mengukur dan mengetahui apa dan berapa besar input yang digunakan serta apa dan berapa besar output yang berpengaruh terhadap lingkungan. Namun demikian, persyaratan standar tidak menghalangi organisasi untuk melakukan penilaian lengkap resiko lingkungan. Hal terpenting yang ingin dicapai dengan dilakukannya identifikasi dan evaluasi aspek lingkungan adalah organisasi memahami apa yang terjadi dan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan.