Kebutuhan Air Tanaman Performansi Irigasi Cincin pada Tanaman Melon

mengalami kekurangan air karena laju rembesan yang sangat lambat menyebabkan melon mengalami stress dan menggangu pertumbuhan tanaman sehingga tanaman akan menjadi kerdil. Sedangkan laju rembesan emitter pada jenis bahan Legacy dan Colossal mampu memberikan air yang optimal untuk pertumbuhan tanaman melon sebesar 1.08 literjam dan 0.52 literjam. Dengan laju rembesan tersebut tidak terjadi perkolasi atau genangan di bawah pot tanaman sehingga tidak ada air yang terbuang dan semua air dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman melon. Lain halnya dengan emitter berbahan Kyramat dan Veronica yang memiliki laju rembesan 1.38 literjam dam 1.60 literjam dimana terjadi perkolasi pada bagian bawah pot tanaman sebesar 600 – 1800 ml sehingga terjadi kehilangan air. Adanya perkolasi disebabkan karena laju aliran air dari emitter cepat dan kondisi tanah lebih porus sehingga daya tahan air kurang dengan laju perkolasi 5.55 cmjam.

b. Pola Pembasahan Emitter

Pola pembasahan emitter merupakan salah satu kinerja dari irigasi cincin, pola pembasahan emitter menunjukkan air dari emitter terdistribusi dengan baik ke tanah dan daerah perakaran tanaman. Pengukuran pola pembasahan emitter dilakukan dengan melihat media tanam yang basah di dalam pot dari arah vertical dan horizontal dengan menggunakan mistar ukur. Hasil analisa pola pembasahan emitter tergambarkan pada data Tabel 11. berikut : Tabel 11. Jarak Pembasahan Tanah Pada Irigasi Cincin dengan Bahan Legacy. Jarak Pembasahan ke arah Waktu Kode Emitter A1 A2 A3 A4 A5 R cm ½ Jam 1 1 2 1 Jam 2 1 1 2 4 2 jam 5 3 4 5 7 3 jam 11 6 10 8 13 4 jam 16 8 18 14 19 5 jam 22 10 25 19 24 1 hari 24 15 27 22 26 Z cm ½ Jam 3 2 3 3 5 1 Jam 6 5 5 6 7 2 jam 10 9 11 13 15 3 jam 12 10 13 15 16 4 jam 15 11 16 18 17 5 jam 16 12 18 20 18 1 hari 27 19 29 30 28 Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2014 Pola pembasahan tanah di sekitar emitter cincin menunjukkan kemampuan emitter memberikan zona basah dalam memenuhi kebutuhan air tanaman. Hasil pengukuran pada Tabel 11.a, b, c, d, dan e, menunjukan bahwa semakin lama pemberian air semakin jauh jarak pembasahannya baik arah vertikal maupun arah horisontal. Pada zona basah tersebut perakaran tanaman dapat memperoleh air dan nutrisi dari dalam tanah untuk disebarkan ke seluruh bagian tanaman. Tabel 12. Jarak Pembasahan Tanah Pada Irigasi Cincin dengan Bahan Colosal. Jarak Pembasahan ke arah Waktu Kode Emitter B1 B2 B3 B4 B5 R cm ½ Jam 1 2 1 2 1 Jam 2 3 2 3.5 2 jam 5 5 5 6 3 jam 9 3 11 8 10 4 jam 14 6 16 12 16 5 jam 20 9 22 18 20 1 hari 23 13 26 21 24 Z cm ½ Jam 3 2 5 5 7 1 Jam 5 4 6 7 9 2 jam 9 8 10 9 12 3 jam 12 11 13 13 16 4 jam 15 13 16 15 20 5 jam 16 18 20 16 21 1 hari 20 23 25 19 25 Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2014 Tabel 13. Jarak Pembasahan Tanah Pada Irigasi Cincin dengan Bahan Parasut. Jarak Pembasahan ke arah Waktu Kode Emitter C1 C2 C3 C4 C5 R cm ½ Jam 1 1 Jam 1 1 2 jam 3 2 3 jam 7 4 1 1 1 4 jam 10 7 4 3 3 5 jam 12 10 7.5 7 5 1 hari 14 12 9 9 7 Z cm ½ Jam 3 2 1 1 Jam 5 4 1 1 1 2 jam 10 7 3 2 2 3 jam 13 9 6 5 4 4 jam 15 10 9 8 7 5 jam 17 11 11 10 9 1 hari 18 13 12 12 11 Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2014 Tabel 14. Jarak Pembasahan Tanah Pada Irigasi Cincin dengan Bahan Kyramat. Jarak Pembasahan ke arah Waktu Kode Emitter D1 D2 D3 D4 D5 R cm ½ Jam 5 3 8 1 Jam 8 4 16 2 jam 12 6 1 2 22 3 jam 15 12 5 6 22 4 jam 17 17 8 9 22 5 jam 20 25 11 12 22 1 hari 25 26 17 18 24 Z cm ½ Jam 9 8 5 6 10 1 Jam 13 12 7 8 14 2 jam 18.5 16 10 12 20 3 jam 18.5 17 10 15 20 4 jam 19 18 11 17 20 5 jam 19 19 12 19 21 1 hari 28 25 16 23 27 Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2014. Tabel 15. Jarak Pembasahan Tanah Pada Irigasi Cincin berbahan Veronica. Jarak Pembasahan ke arah Waktu Kode Emitter E1 E2 E3 E4 E5 R cm ½ Jam 15 3 16 1 Jam 17 4 18 2 jam 22 8 2 24 1 3 jam 22 11 6 24 4 4 jam 23 13 10 24 8 5 jam 24 15 15 24 13 1 hari 26 17 18 26 15 Z cm ½ Jam 7 6 5 10 6 1 Jam 10 8 7 13 9 2 jam 17 13 14 21 14 3 jam 17 14 15 21 15 4 jam 18 15 16 22 16 5 jam 19 16 17 22 17 1 hari 28 20 21 28 21 Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2014. Kualitas sistem irigasi cincin tergantung dari bentuk bidang pembasahan. Rancangan yang baik dari sistem ini menunjukkan bentuk bidang basah dan permukaan yang basah pula. Daerah pembasahan tergantung debit pemberian air irigasi, jenis tanah, lama pemberian air dan karakteristik infiltrasi Jansen, 1983.