Analisa Deskriptif Strategi Pengembangan Wilayah dalam kaitannya dengan Disparitas Pembangunan Antar Wilayah di Kabupaten Purwakarta

35

5. Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif ini merupakan salah satu bentuk analisis statistik yang bertujuan memberikan deskripsi data yang meliputi tabulasi, peringkasan dan penyajian dalam bentuk grafis dan gambar-ganbar serta menghitung ukuran- ukuran deskripsinya. Analisa deskriptif digunakan untuk menjelaskan, menguraikan, menggambarkan, menganalisa, mensintesa, dan menjabarkan fenomena-fenomena yang diperoleh dari hasil analisis lainnya, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih objektif terhadap keadaan yang realistis. Dalam tulisan ini perumusan strategi pengembangan wilayah di Kabupaten Purwakarta dilakukan melalui analisis deskriptif dengan cara menganalisa hasil- hasil analisis sebelumnya antara lain fenomena hasil analisis perkembangan wilayah, analisis tipologi wilayah, analisis disparitas dan analisis keunggulan wilayah, sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan logis. Adapun gambaran mengenai hal ini, secara lengkap disajikan pada gambar 4 diagram alir metode penelitian. Gambar 4 Diagram alir metode penelitan Potensi Wilayah SDA, SDM, SD Buatan, SD lain Pemerintah Daerah Usulan Strategi Pengembangan Wilayah bagi Kabupaten Purwakarta Wilayah Kabupaten Purwakarta Identifikasi Sektor Unggulan LQ Analisis Deskriptif Identifikasi Struktur Hirarki Wilayah Skalogram, Indeks entropi Penentuan Tipologi Wilayah PCA, Analisis Cluster, Analisis Diskriminan Data-data Statistik Sektor-sektor Unggulan Tingkat Perkembangan Hirarki Wilayah Hi ki Wil h Tipologi Wilayah Analisa Faktor Perkembangan Wilayah Indeks Williamson, Analisis Regresi Faktor Perkembangan Wilayah Kebijakan Pembangunan oleh Pemda GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kabupaten Purwakarta Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di antara 107°30’–107°40’ Bujur Timur dan 6°25’–6°45’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 971.72 Km 2 atau sekitar 2.81 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat. Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut : Kabupaten Karawang di sebelah barat dan sebagian wilayah utara, Kabupaten Subang di sebelah utara dan sebagian wilayah bagian timur, Kabupaten Bandung di sebelah selatan dan Kabupaten Cianjur di sebelah barat daya gambar 5. Kabupaten Purwakarta memiliki dua waduk besar Waduk Ir. H. Juanda Jatiluhur dan Waduk Cirata yang merupakan sumberdaya air dan energi, sarana budidaya perikanan air tawar, pariwisata dan sarana olahraga air. Keberadaan Waduk Jatiluhur yang dibangun pada tahun 1960-an dengan luas mencapai 54.050 ha yang terletak di Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Sukasari merupakan suplai air bersih bagi DKI Jakarta dan Kota Bekasi, kebutuhan irigasi persawahan di Pantura serta penyedia sumber energi listrik, dan waduk Cirata terletak di Kecamatan Maniis sebagai Sumber energi listrik utama di Jawa Barat, sehingga Kabupaten Purwakarta memiliki peranan cukup penting. Kabupaten Purwakarta terletak di jalur utama transportasi di Jawa Barat, yaitu terletak pada jalur Pantura menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Jawa Barat dan Jawa Tengah serta Jalur Jakarta-Bandung menghubungkan DKI Jakarta dengan Ibukota Propinsi Jawa Barat yaitu ± 70 Km dari Ibukota Jakarta dan ± 50 km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat, karena posisinya ini maka Kabupaten Purwakarta menjadi wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan pembangunan di DKI Jakarta dan Kota Bandung. Kabupaten Purwakarta secara administratif terdiri dari 17 kecamatan dengan 192 desakelurahan 183 Desa dan 9 Kelurahan, 1,050 RW, 3,208 RT dan 206,432 rumah tangga. Berdasarkan profil desa, 36 desa dan kelurahan diklasifikasikan sebagai desa swadaya, sedangkan 156 desa lainnya masuk ke dalam klasifikasi desa swakarya. Sampai dengan tahun 2006 di Kabupaten Purwakarta belum ada desa maupun kelurahan yang masuk ke dalam klasifikasi swasembada. Jumlah penduduk pada tahun 2006 tercatat sebanyak 798,218 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 398,507 jiwa dan perempuan berjumlah 399,711 jiwa. Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Purwakarta tidak merata dan sangat bervariasi bukan hanya antar kecamatan, tetapi juga antar desakelurahan yang terdapat dalam kecamatan yang sama Lampiran 1. Kondisi ini berpotensi menimbulkan terjadinya ketimpangan dalam percepatan pembangunan antar wilayah. Wilayah dengan kepadatan tinggi didominasi oleh wilayah yang berlokasi di pusat kota, sedangkan wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk rendah didominasi oleh wilayah yang berlokasi di pinggiran kota. Tingkat kepadatan rata-rata di Kabupaten Purwakarta tahun 2006 adalah 821 jiwa per km 2 dengan distribusi yang sangat bervariasi dari yang rendah yaitu Kecamatan Sukasari 158 jiwakm 2 sampai dengan yang tinggi yaitu Kecamatan Purwakarta 5,867 jiwakm 2 . Jumlah dan kepadatan penduduk per kecamatan di Kabupaten Purwakarta tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini : Tabel 6 Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Purwakarta Tahun 2006 No Kecamatan Σ Penduduk Jiwa Luas wilayah km 2 Kepadatan Jw km 2 1 Purwakarta 145,674 25 5,867 2 Plered 69,116 31 2,196 3 Pasawahan 38,853 37 1,051 4 Jatiluhur 58,028 60 965 5 Babakancikao 39,463 42 931 6 Darangdan 58,219 67 864 7 Campaka 36,212 44 831 8 Bungursari 40,748 55 745 9 Wanayasa 38,204 57 676 10 Sukatani 62,061 95 650 11 Bojong 44,419 69 647 12 Pondok Salam 26,983 44 612 13 Tegalwaru 44,782 73 612 14 Kiarapedes 25,352 52 486 15 Cibatu 26,270 57 465 16 Maniis 29,300 72 409 17 Sukasari 14,534 92 158 Kabupaten 798,218 972 821 Sumber : BPS 2007 6 Gambar 5. Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta Secara spasial penyebaran kepadatan penduduk Kabupaten Purwakarta terpusat di Kecamatan Purwakarta dan kecamatan sekitar Kecamatan Purwakarta yaitu Kecamatan Pasawahan, Jatiluhur dan Kecamatan Babakancikao. Kepadatan penduduk yang tinggi tersebar pada kecamatan-kecamatan yang terletak pada jalur-jalur transportasi utama di Kabupaten Purwakarta yaitu jalur Jakarta- Bandung yang menghubungkan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Bandung seperti Bungursari, Purwakarta, Jatiluhur, Sukatani, Plered dan Kecamatan Darangdan. Peta penyebaran kepadatan penduduk Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada Gambar 6. Karakteristik Alam Kondisi fisik Kabupaten Purwakarta memperlihatkan adanya perbedaan karakteristik alam antar bagian wilayah. Dilihat dari aspek topografi, wilayah Kabupaten Purwakarta terdiri dari 18.18 wilayahnya dengan kelerengan 0-8, 34.10 dengan kelerengan 8-15 , 32.83 dengan kelerengan 15-40 dan 14.89 wilayahnya dengan kelerengan 40 . Sedangkan dilihat aspek perbedaan ketinggian, wilayah Kabupaten Purwakarta terdiri dari : • Wilayah dengan ketinggian 100 mdpl seluas 226.22 Km 2 atau 23.28 dari total luas wilayah; • Wilayah dengan ketinggian antara 100-500 mdpl seluas 559.68 Km 2 atau 57.60 dari total luas wilayah; • Wilayah dengan ketinggian antara 500-1000 mdpl seluas 150.14 Km 2 atau 15.45 dari total luas wilayah. • Wilayah dengan ketinggian antara 1000–1500 mdpl seluas 209.34 Km 2 atau 2.15 dari total luas wilayah; • Wilayah dengan ketinggian 1500 m dpl seluas 147.46 Km 2 atau 1.52 dari total luas wilayah. Peta tofografi Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada Gambar 7. 41 Gambar 6. Peta Penyebaran Kepadatan Penduduk Kabupaten Purwakarta 42 Gambar 7 Peta Topografi Kabupaten Purwakarta BAPEDA Kabupaten Purwakarta mengelompokkan wilayah Kabupaten Purwakarta ke dalam tiga wilayah, yaitu : • Wilayah Pegunungan, terletak di tenggara Kabupaten Purwakarta, dengan ketinggian antara 1100-2036 m dpl dan meliputi 288,87 Km 2 atau 29,73 dari total luas wilayah; • Wilayah Perbukitan dan Danau, terletak di barat laut Kabupaten Purwakarta, dengan ketinggian antara 500 – 1100 m dpl, dan meliputi 328,47 Km 2 atau 33,80 dari total luas wilayah; • Wilayah Dataran, wilayah ini terletak di utara Kabupaten Purwakarta. Wilayah ini mempunyai ketinggian 35-499 m dpl dan meliputi 354,38 Km 2 atau 36,47 dari total luas wilayah. Karakteristik alam di atas mempengaruhi iklim di masing-masing wilayah. Wilayah tenggara yang berupa pengunungan mempunyai suhu udara yang sejuk yaitu antara 17 – 26 C, dengan curah hujan yang tinggi 3.000 mmtahun – 5.000 mmtahun sedangkan suhu udara di daerah lainnya antara 22 – 28 C dengan curah hujan 2000 mm – 3000 mmtahun di wilayah barat laut. Kabupaten Purwakarta dengan luas wilayah 97,172 ha terdiri dari 15,532 ha atau 15.98 dari total wilayah merupakan lahan sawah baik beririgasi maupun lahan sawah tadah hujan dan 81,640 ha atau 84,02 dari total wilayah merupakan lahan bukan sawah. Secara lengkap penggunaan lahan di Kabupaten Purwakarta pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 7. Kondisi Makro Perekonomian Salah satu indikator ekonomi makro yang umum digunakan untuk menggambarkan perkembangan wilayah adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Dilihat dari kontribusi sektor-sektor perekonomian terhadap PDRB maka sektor-sektor perekonomian yang berkembang antara lain: sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pertanian memberikan kontribusi cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Purwakarta. Pada Tahun 2002 menyumbang 44.37, 25.77 dan 10.94 berturut-turut untuk sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pertanian. Untuk jelasnya jumlah PDRB Kabupaten Purwakarta menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 8. 44 Tabel 7. Penggunaan lahan Kabupaten Purwakarta tahun 2006 Ditanami Padi dalam 1 Tahun No Jenis penggunaan Lahan 2 kali 1 kali Jumlah Ha 1 Lahan Sawah 1.1 Irigasi teknis 1,923 1,923 1.2 Irigasi setengah teknis 2,946 2,946 1.3 Irigasi sederhana 3,113 68 3,181 1.4 Irigasi desanon teknis 1,514 1,514 1.5 Tadah hujan 2,197 3,771 5,968 Jumlah 1 11,693 3,839 15,532 2 Lahan Bukan Sawah 2.1 Pekarangan 13,213 2.2 Tegalkebun 11,520 2.3 Ladanghuma 6,243 2.4 Penggembalaan 1,165 2.5 Sementara tidak diusahakan 76 2.6 Hutan rakyat 6,631 2.7 Hutan negara 19,215 2.8 Perkebunan 9,561 2.9 Rawa yang tidak ditanamiwaduk 8,739 2.10 Kolamtebatempang 457 2.11 lain-lain 4,820 Jumlah 2 81,640 Jumlah Total 97,172 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Sektor pertanian, sektor angkutan, keuangan dan sektor jasa, memiliki kontribusi yang kecil terhadap PDRB Kabupaten Purwakarta namun sektor-sektor tersebut hampir merata di semua kecamatan, sehingga sektor ini dapat dikembangkan dan menjadi andalan bagi Kabupaten Purwakarta. Kabupaten Purwakarta mempunyai sumberdaya yang besar untuk mengembangkan sektor pertanian menjadi sektor unggulan, karena mempunyai 2 dua waduk yang cukup besar guna mengatasi masalah air, mempunyai sumberdaya manusia yang besar yaitu dari 187,858 keluarga pertanian yang ada hampir 51.21 merupakan merupakan keluarga petani, serta memiliki lahan sawah sebesar 15.98 dan lahan potensial untuk lahan pertanian sekitar 19.48 berupa lahan tegalan, ladang dan padang rumput. 45 Tabel 8. PDRB Kabupaten Purwakarta menurut lapangan usaha tahun 2002 atas dasar harga berlaku No Lapangan UsahaSektor Perekonomian PDRB Juta rupiah Persentase 1 Pertanian 641,125.57 10.94 2 Pertambangan Penggalian 10,964.96 0.19 3 Industri Pengolahan 2,600,598.06 44.37 4 Listrik Gas dan Air Bersih 187,736.86 3.20 5 BangunanKontruksi 171,495.63 2.93 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,510,438.25 25.77 7 Pengangkutan Komunikasi 201,003.63 3.43 8 Keuangan, Persewaan jasa Perusahaan 250,865.72 4.28 9 Jasa-jasa 286,587.40 4.89 Total PBRB 5,860,816.08 100.00 Tabel 9. Kontribusi Sektor-Sektor Terhadap PDRB Per Kecamatan di Kabupaten Purwakarta Tahun 2002 persen Sektor Total No Kecamatan Tani Tmb Ind Ligas Kons Dag Akt Keu Jasa 1. Bungursari 4.32 0.74 31.04 13.68 38.39 42.60 32.90 22.81 2.58 28.91 2. Jatiluhur 5.09 1.81 24.23 51.10 2.93 19.72 5.00 2.67 3.33 18.47 3. Babakancikao 3.72 4.56 29.82 10.26 3.55 13.26 1.57 4.19 6.23 18.13 4. Purwakarta 3.51 1.68 0.14 9.43 42.59 8.12 14.87 41.81 36.44 8.39 5. Campaka 5.70 1.08 9.95 0.90 1.36 4.34 2.72 6.31 2.69 6.78 6. Cibatu 5.68 5.18 3.14 0.60 1.23 2.01 2.61 2.06 2.07 2.89 7. Plered 7.86 24.70 0.61 0.53 2.10 2.08 7.46 3.67 6.39 2.50 8. Sukatani 7.80 37.76 0.21 0.26 1.92 1.92 3.50 1.46 4.19 1.98 9. Darangdan 8.91 2.84 0.07 0.49 1.19 1.15 6.34 1.66 6.61 1.92 10. Wanayasa 8.14 0.13 0.03 0.25 0.55 0.63 5.63 1.89 8.49 1.73 11. Tegalwaru 5.95 16.59 0.64 0.32 1.11 1.04 2.91 0.97 3.17 1.57 12. Maniis 8.07 0.00 0.01 11.27 0.29 0.66 0.50 0.20 2.26 1.53 13. Bojong 7.56 0.39 0.06 0.21 0.96 0.80 4.60 1.43 5.21 1.53 14. Pasawahan 4.13 1.59 0.02 0.29 0.62 0.51 4.07 4.99 4.51 1.19 15. Kiarapedes 5.71 0.20 0.02 0.18 0.38 0.48 2.15 1.30 2.46 1.01 16. Pondoksalam 3.95 0.75 0.01 0.17 0.43 0.44 2.71 2.48 2.46 0.88 17. Sukasari 3.91 0.00 0.01 0.07 0.39 0.24 0.44 0.09 0.88 0.57 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS 2002 data di olah Keterangan Tani : Pertanian Dag : Perdagangan Tmb : Pertambangan dan Pengalian Akt : Angkutan dan Komunikasi Ind : Industri Pengolahan Keu : Lemb.Keu Persewaan dan Jasa perusahaan Ligas : Listrik, gas dan air minum Jasa : Jasa-jasa Kons : Bangunan dan konstruksi 46 Sedangkan sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan meskipun memiliki kontribusi yang besar terhadap PDRB namun dominan di beberapa kecamatan saja, misalnya sektor industri pengolahan hanya dominan di Kecamatan Jatiluhur, Babakancikao dan Kecamatan Bungursari, sehingga 85.09 PDRB Kabupaten Purwakarta sektor industri pengolahan disumbang oleh ketiga kecamatan ini dan sektor perdagangan hanya dominan di Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Bungursari. Secara lengkap kontribusi sektor-sektor terhadap PDRB tiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta menurut harga berlaku tahun 2002 dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10. Sedangkan pada tabel 10 terlihat bahwa ketiga kecamatan ini juga menempati posisi teratas dalam urutan kecamatan berdasarkan nilai PDRB dan memiliki PDRB yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata PDRB kabupaten yang hanya 344,837.94. Pada tahun 2002 PDRB ketiga kecamatan memberikan kontribusi sebesar 65.51 terhadap PDRB Kabupaten Purwakarta sedangkan 14 kecamatan lainnya hanya memberikan kontribusi sebesar 34.49. Dengan demikian PDRB di Kabupaten Purwakarta tidak merata antar kecamatan, dengan kata lain telah terjadi perkembangan wilayah yang tidak berimbang dan berpotensi terjadinya ketimpangan dalam percepatan pembangunan antar wilayah. Struktur ekonomi Kabupaten Purwakarta didominasi oleh sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi lebih dari 40 persen terhadap total PDRB, kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran di urutan kedua dan sektor pertanian di urutan ke tiga. Pada tahun 2001, kontribusi sektor industri mencapai 45.39 namun mengalami penurunan dari tahun ke tahun sehingga pada tahun 2004 menjadi 40.70. Menurunnya peranan sektor industri menyebabkan peranan sektor-sektor lain meningkat kecuali sektor listrik, gas dan air bersih yang mengalami penurunan pada tahun 2003 akibat kemarau panjang yang menyebabkan debit air sungai menurun sehingga produksi listrik yang dibangkitkan oleh PLTA Jatiluhur dan Cirata mengalami penurunan dan pada tahun 2004 sektor ini mengalami meningkat kembali. Perkembangan PDRB Kabupaten Purwakarta dalam kurun waktu 4 tahun 2001-2004 atas dasar harga berlaku serta kontribusi masing-masing sektor perekonomian, tampak pada Tabel 11 di bawah ini : 47 Tabel 10. PDRB Kecamatan dan Kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Purwakarta Tahun 2002 No Kecamatan PDRB Rp.Jt Kontribusi Peringkat 1 Bungursari 1,694,977.63 28.91 1 2 Jatiluhur 1,082,579.08 18.47 2 3 Babakancikao 1,063,065.51 18.13 3 4 Purwakarta 491,784.59 8.39 4 5 Campaka 397,492.06 6.78 5 6 Cibatu 169,251.53 2.89 6 7 Plered 146,483.56 2.50 7 8 Sukatani 116,199.04 1.98 8 9 Darangdan 112,547.62 1.92 9 10 Wanayasa 101,595.03 1.73 10 11 Tegalwaru 91,988.55 1.57 11 12 Maniis 89,835.39 1.53 12 13 Bojong 89,826.66 1.53 13 14 Pasawahan 69,993.19 1.19 14 15 Kiarapedes 59,475.12 1.01 15 16 Pondok Salam 51,817.05 0.88 16 17 Sukasari 33,333.36 0.57 17 JUMLAH 5,862,244.95 100.00 - Rata-rata 344,837.94 Sumber : BPS Kabupaten Purwakarta diolah Tabel 11. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB Kabupaten Purwakarta tahun 2001– 2004 Persen Sektor Perekonomian 2001 2002 2003 2004 Pertanian 10.49 10.94 10.29 11.25 Pertambangan 0.18 0.19 0.19 0.20 Penggalian Industri Pengolahan 45.39 44.37 43.33 40.70 Listrik Gas dan Air 3.20 3.20 2.53 2.72 Bersih BangunanKontruksi 2.86 2.93 3.00 4.53 Perdagangan, Hotel dan 25.74 25.77 26.70 26.14 Restoran Pengangkutan 3.28 3.43 3.65 3.69 Komunikasi Keuangan, Persewaan 4.19 4.28 5.11 5.47 jasa Perusahaan Jasa-jasa 4.67 4.89 5.19 5.31 PBRB 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS Kabupaten Purwakarta diolah 48 Garis Besar Kebijakan Pembangunan Proses pembangunan daerah Kabupaten Purwakarta diarahkan pada pencapaian visi yang ditetapkan berdasarkan permasalahan dan potensi daerah. Visi pembangunan Kabupaten Purwakarta yang telah ditetapkan hingga tahun 2010 adalah: “Terwujudnya Masyarakat Purwakarta Yang Aman, Damai, Demokratis, Berkeadilan, Berdaya Saing, Maju Dan Sejahtera Berlandaskan Iman Dan Taqwa Menuju Wibawa Karta Raharja” Sebagai bentuk penjabaran visi pembangunan daerah Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah menetapkan delapan misi, kemudian dituangkan lebih lanjut ke dalam program guna mencapai tujuan dan sasaran. Misi, tujuan dan sasaran yang dimaksud adalah sebagai berikut : Misi 1 : Mewujudkan budaya hukum dan tertib hukum demi terciptanya kesadaran, kepatuhan dan ketertiban hukum masyarakat Tujuan : 1. Meningkatkan kualitas produk hukum daerah 2. Meningkatkan penegakan produk hukum daerah Misi 2: Memelihara dan meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di daerah Tujuan : 1. Mewujudkan ketertiban umum Misi 3 : Mewujudkan profesionalisme aparatur dan penataan kelembagaan pemerintah daerah Tujuan : 1. Meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah daerah 2. Meningkatkan kualitas evaluasi kinerja instansi pemerintah daerah 3. Mewujudkan pembaharuan manajemen pemerintahan daerah 4. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur Misi 4 : Menciptakan iklim politik yang kondusif bagi terwujudnya kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang lebih demokratis berdasarkan nilai-nilai agama, etika moral dan budaya Pancasila Tujuan : 1. Mewujudkan situasi politik yang kondusif Misi 5 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi agar lebih efisien, produktif 49 dan berdaya saing dengan mengoptimalkan sumberdaya daerah yang bertitik berat pada penguatan basis pertanian dan industri serta mengembangkan mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat, disamping memfasilitasi berkembangnya PMA dan PMDN dalam rangka penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menghadapi persaingan global dengan mengoptimalkan keunggulan komparatif Tujuan : 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat 2. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya ekonomi 3. Meningkatkan iklim usaha yang lebih kondusif 4. Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD 5. Meningkatkan mutu tenaga kerja Misi 6 : Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Tujuan : 1. Mewujudkan pemerataan pendidikan 2. Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan Misi 7 : Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi Tujuan : 1. Meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial 2. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat 3. Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang sesuai daya dukung dan tuntutan pembangunan Misi 8 : Meningkatkan pemerataan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan Tujuan : 1. Mewujudkan pemerataan, pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik dasar daerah 2. Mewujudkan tata ruang yang efektif 50 3. Meningkatkan penataan permukiman dan prasarana dasar 4. Mewujudkan pelestarian lingkungan hidup Sedangkan strategi pokok Pembangunan Kabupaten Purwakarta Tahun 2006-2010 diarahkan untuk mendukung pengembangan : 1. Basic Core yang meliputi : Agama, Pendidikan, dan Kesehatan 2. Core Bussines yang meliputi Pertanian yang mengarah ke agroindustri dan agribisnis; Perdagangan dan jasa; Industri kecil-menengah; dan Pariwisata. Penetapan Strategi Pokok Pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun 2006- 2010 tersebut, pada hakekatnya diarahkan pada pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh. Pemenuhan hak dasar tersebut meliputi: 1 Hak rakyat untuk memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan; 2 Hak rakyat untuk memperoleh perlindungan hukum; 3 Hak rakyat untuk memperoleh rasa aman; 4 Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan hidup sandang, pangan, dan papan yang terjangkau; 5 Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan; 6 Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan; 7 Hak rakyat untuk memperoleh keadilan; 8 Hak rakyat untuk berpartisipasi dalam politik dan perubahan; 9 Hak rakyat untuk berinovasi; serta 10 Hak rakyat untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Sedangkan program prioritas lebih diarahkan pada upaya pemecahan terhadap permasalahan-permasalahan yang menjadi isu strategis yang ada di Daerah, yakni digulirkan menurut strategi sebagai berikut : Strategi 1 : Mewujudkan Kabupaten Purwakarta aman dan damai Strategi 2 : Mewujudkan peningkatan profesionalisme aparatur Strategi 3 : Mewujudkan Kabupaten Purwakarta yang adil dan demokratis Strategi 4 : Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia Strategi 5 : Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat 51 Strategi 6 : Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup Strategi 7 : Mewujudkan peningkatan kualitas infrastruktur Strategi 8 : Mewujudkan peningkatan kualitas kehidupan sosial berlandaskan agama dan budaya daerah. Pengembangan Wilayah Pengembangan wilayah di Kabupaten Purwakarta diarahkan agar tercapai keserasian fungsi dan intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW Kabupaten dan arahan RTRW Propinsi. RTRW Propinsi Jawa Barat berfungsi sebagai acuan, pengikat dan penyelaras keterpaduan penataan ruang antar propinsi dengan kabupaten dan kota, maka arahan RTRW Propinsi Jawa Barat terhadap Kabupaten Purwakarta antara lain : 1. Pengembangan sistem pusat kota-kota , yaitu PKW Cikopo-Cikampek yang meliputi pula kawasan fungsionalnya sebagai bagian wilayah Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang. Pada PKW Cikopo- Cikampek harus dikoordinasikan antara Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan Karawang menyangkut penetapan jenis fasilitas-fasilitas yang akan dikembangkan di wilayahnya masing-masing, sehingga mendorong pengembangan kota-kota di Pantai Utara Jawa Barat.

2. Pengembangan Sistem