Harga Pokok Penjualan Penelitian Terdahulu

karena menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban ekuitas pemilik di sebelah kanan. Bentuk lain dari neraca adalah bentuk laporan report form, yang menempatkan kewajiban dan ekuitas pemilik di bawah aktiva Warren, 2006.

2.9.4. Laporan Arus Kas

Warren 2006 mengemukakan laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian: 1. Aktivitas operasi Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan. Arus kas bersih dari aktivitas operasi biasanya berbeda dari jumlah laba bersih periode berjalan. Perbedaan ini terjadi karena pendapatan dan beban tidak selalu diterima atau dibayar secara tunai. 2. Aktivitas investasi Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen. 3. Aktivitas pendanaan Bagian ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana dan pengambilan uang oleh pemilik.

2.10. Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan, yaitu: 1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian www.e-dukasi.net, 2009. Horngren 2006 mengenukakan akuntan manajemen menggunakan dua jenis dasar sistem kalkulasi biaya untuk membebankan biaya ke produk atau jasa: 1. Sistem kalkulasi biaya pekerjaan job-costing system Pada sistem ini, objek adalah unit atau multi unit dari produk atau jasa yang khas yang disebut pekerjaan job. Setiap job menggunakan sumber daya yang berbeda. Produk atau jasa ini biasanya merupakan sebuah unit tunggal. Karena produk dan jasa yang dihasilkan berbeda, sistem job costing mengakumulasi biaya secara terpisah untuk setiap produk dan jasa. 2. Sistem kalkulasi biaya proses process-costing system Pada sistem ini, objek biaya adalah unit-unit produk dan jasa yang identik atau serupa dalam jumlah besar. Pada setiap periode sistem process costing membagi biaya produksi total atas produk atau jasa yang identik atau serupa dengan jumlah unit total yang diproduksi untuk mendapatkan biaya per unit rata-rata yang diterapkan ke setiap unit identik atau serupa yang diproduksi pada periode tersebut.

2.11. Penelitian Terdahulu

Utami 2007 dalam skripsinya yang berjudul Perumusan dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan, membangun Sistem Informasi Akuntansi sederhana yang dapat menghasilkan output berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi serta Buku Pembantu Persediaan. Dan pada akhir penelitiaan ini diperoleh juga Hasil Evaluasi Kinerja Keuangan. Hasil penelitian ini menghasilkan model Sistem Informasi Akuntansi yang sesuai diterapkan pada UKM A adalah Sistem Informasi Akuntansi yang menggunakan Microsoft Excel, Menggunakan metode pencatatan akrual yang dapat menghasilkan Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi, nuku pembantu persediaan, serta evaluasi kinerja keuangan UKM, yang akan memenuhi kebutuhan penanaman modal di UKM A. Fansuri 2006 mengadakan penelitian tentang sistem akuntansi. Dalam skripsi yang berjudul Analisis Perumusan Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah di UKM OZY Air Craft Model Bogor, peneliti mengembangkan sistem akuntansi yang sudah ada di UKM tersebut. Pada akhirnya penelitian ini mengukur efektifitas dan efisiensi dari sistem yang dibuat yang berdasarkan pada input, process, output, benefit, dan impact. Hasil dari penelitian ini adalah model sistem akuntansi yang dibuat berdasarkan pada transaksi yang sering digunakan oleh UKM Aircraft Model. Model sistem akuntansi ini dibuat berdasarkan pada pedoman pencatatan keuangan yang berlaku secara umum, antara lain dalam bentuk: 1 Neraca Saldo Awal, 2 Jurnal Umum, 3 Buku Besar, 4 Laporan Labarugi, 5 Neraca, 6 Laporan Arus Kas, 7 Format Pengendalian PersediaanStok, dan 8 Kartu File. Disertakan juga format penentuan harga pokok produksi untuk setiap produksi barang jadi.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya. Rencana ini disebut dengan kerangka pemikiran penelitian. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 1. Ket : → Alur Pemikiran Gambar 2 . Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini berawal dari UKM Waroeng Cokelat itu sendiri. Lebih spesifiknya adalah bagaimana kondisi UKM Waroeng Cokelat pada saat penelitian ini dimulai. Kondisi UKM yang baik adalah dimana pengaturan manajemen baik dari sisi keuangan, pemasaran dan produksi dikelola secara efektif dan efisien. Pada penelitian ini, kondisi UKM diamati dari kondisi pencatatan keuanganya yang telah dilakukan selama ini. Beberapa UKM belum menerapkan sistem pencatatan yang rapi dan tertib, dimana sistem Kondisi UKM Waroeng Cokelat Identifikasi Aktivitas Keuangan Pada UKM Waroeng Cokelat Pembentukan Model Sistem Akuntansi Penerapan Model Sistem Akuntansi UKM Waroeng Cokelat