Kode Akun TINJAUAN PUSTAKA

1. Beban Usaha adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha. 2. Beban Lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban biaya yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari bank www.e-dukasi.net, 2009.

2.8. Kode Akun

Kode akun dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan, serta pembebanan yang dituju pada setiap akun. Kode akun adalah pemberian tandanomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada www.e-dukasi.net, 2009. Sistem akuntansi suatu perusahaan dalam pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan. Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka www.e-dukasi.net, 2009. 1. Kode Numerial Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Contoh kode akun numerial dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Contoh Kode Numerial Kode Akun Nama Akun - 1 2 3 Harta : Kas Piutang usaha Perlengkapan Bahan habis pakai Lanjutan Tabel 2. Kode Akun Nama Akun 4 5 6 - 7 8 9 - 10 - 11 12 - 13 14 15 Peralatan Tanah Gedung Kewajiban: Utang usaha Utang gaji Utang bank Modal: Modal Vira Pendapatan: Pendapatan usaha Pendapatan sewa Beban: Beban gaji Beban perlengkapan Beban listrik, air dan telepon 2. Kode Desimal Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok. a. Kode Kelompok Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri. 1 2 3 Kelompok akun Golongan akun Jenis akun Gambar 1. Kode Akun Kelompok Contoh: Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113. Secara rinci contoh kode kelompok dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Contoh Kode Kelompok Kode Akun Kelompok Akun Golongan Akun Jenis Akun 1 11 111 112 11... 12 121 12... 3 31 311 4 41 411 42 421 5 51 511 512 52 521 52... Harta Modal Pendapatan Beban Harta Lancar Harta Tetap Modal Vira Pendapatan Usaha Pendapatan di luar usaha Beban Usaha Beban luar usaha Kas Piutang usaha ................. Peralatan ........................... Prive Vira Pendapatan jasa service Pendapatan sewa Beban gaji Beban perlengkapan Beban bunga ................ b. Kode Blok Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599. Secara rinci, contoh kode blok dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Contoh Kode Blok Kode Akun Golongan Akun 100-199 100-149 101 102 150-199 151 200-299 200-249 201 250-299 251 300-399 301 400-499 400-449 401 450-499 451 500-599 500-549 501 550-599 551 Harta Harta lancar Kas Piutang usaha Harta Tetap Peralatan Kewajiban Utang Lancar Utang Usaha Utang Jangka Panjang Utang Bank Modal Modal Tn Ryan Pendapatan Pendapatan Usaha Pendapatan jasa service Pendapatan luar usaha Pendapatan sewa Beban Beban Usaha Beban Gaji Beban Luar Usaha Beban bunga

2.9. Laporan Keuangan