B. Temp
D green
pengu tempe
akibat 1. F
d m
S a
Gamb
10 20
30 40
Temperatur
o
C
peratur Nut
Dengan mem nhouse mak
ukuran pad eratur nutris
t perubahan Fase Pembun
Grafik p dengan perla
malam dan September 2
a. Tangki n
bar 11. Per tanp
pen 200
18:00 20:00
trisi di Tan
mlotkan da ka akan ter
da fase pem si di tangki
n temperatur ngaan
perubahan t akuan tanp
pendingina 2008 disajik
nutrisi
rubahan tem pa pendingi
ndinginan nu 08
22:00 0:00
Per Per
Per
ngki Nutris
ata iradiasi rlihat bagai
mbungaan d nutrisi dan
r udara di d
temperatur a pendingin
an nutrisi m kan pada gam
mperatur nu inan nutrisi
utrisi malam
2:00 4:00
Wa
lakuan tanpa
lakuan pendin
lakuan pendin
si dan Bede
surya dan imana kedu
dan pembu n bedeng ta
dalam green
nutrisi di t nan nutrisi,
malam hari p mbar beriku
utrisi di tan , pendingin
m hari tangg
6:00 8:00
ktu WIB
pendinginan nginan
nutrisi nginan
nutrisi
eng Tanam
temperatur uanya salin
uahan menu anaman berf
house.
tangki dan pendingina
pada tangg ut.
ngki nutrisi nan nutrisi s
gal 27 hingg
10:00 12:00
nutrisi siang
‐malam malam
hari
an
udara di d ng terkait.
unjukkan b fluktuasi se
bedeng tan an nutrisi s
gal 27 hingg
pada perla siang-malam
ga 28 Septe
14:00 16:00
dalam Hasil
bahwa ebagai
naman siang-
ga 28
akuan m dan
ember
18:00
b. Bedeng tanaman
Gambar 12. Perubahan temperatur nutrisi di bedeng tanaman pada perlakuan tanpa pendinginan nutrisi, pendinginan nutrisi siang-malam dan
pendinginan nutrisi malam hari tanggal 27 hingga 28 September 2008
2. Fase Pembuahan Pengukuran pada tanggal 18 sampai dengan 19 Oktober 2008 yang
mewakili fase pembuahan menghasilkan grafik perubahan temperatur nutrisi di tangki dan bedeng tanaman dengan perlakuan tanpa
pendinginan nutrisi, pendinginan nutrisi siang-malam dan pendinginan nutrisi malam hari sebagai berikut.
10 20
30 40
18:00 20:00
22:00 0:00
2:00 4:00
6:00 8:00
10:00 12:00
14:00 16:00
18:00
Temperatur
o
C
Waktu WIB
Perlakuan tanpa pendinginan nutrisi
Perlakuan pendinginan nutrisi siang‐malam
Perlakuan pendinginan nutrisi malam hari
a. Tangki nutrisi
Gambar 13. Perubahan temperatur nutrisi di tangki nutrisi pada perlakuan tanpa pendinginan nutrisi, pendinginan nutrisi siang-malam dan
pendinginan nutrisi malam hari tanggal 18 hingga 19 Oktober 2008
b. Bedeng tanaman
Gambar 14. Perubahan temperatur nutrisi di bedeng tanaman pada perlakuan tanpa pendinginan nutrisi, pendinginan nutrisi siang-malam dan
pendinginan nutrisi malam hari tanggal 18 hingga 19 Oktober 2008
10 20
30 40
18:00 20:00
22:00 0:00
2:00 4:00
6:00 8:00
10:00 12:00
14:00 16:00
18:00
Temperatur
o
C
Waktu WIB
Perlakuan tanpa pendinginan nutrisi
Perlakuan pendinginan nutrisi siang‐malam
Perlakuan pendinginan nutrisi malam hari
10 20
30 40
18:00 20:00
22:00 0:00
2:00 4:00
6:00 8:00
10:00 12:00
14:00 16:00
18:00
Temperatur
o
C
Waktu WIB
Perlakuan tanpa pendinginan nutrisi
Perlakuan pendinginan nutrisi siang‐malam
Perlakuan pendinginan nutrisi malam hari
Keempat grafik di atas menggambarkan pola perubahan temperatur nutrisi di tangki dan bedeng tanaman. Grafik kedua fase perkembangan
tanaman hampir serupa. Temperatur rata-rata harian dari ketiga perlakuan tersebut tertinggi pada perlakuan tanpa pendinginan nutrisi, kemudian yang
terendah adalah perlakuan pendinginan nutrisi siang-malam. Selisih temperatur siang dan malam yang besar terjadi pada perlakuan pendinginan
nutrisi malam hari. Namun apabila mengacu pada temperatur optimum bagi pertumbuhan tomat yang berkisar dari 20
o
C hingga 30
o
C maka perlakuan pendinginan nutrisi siang-malamlah yang berada pada range temperatur yang
sesuai walaupun selisih temperatur nutrisi siang dan malamnya tidak sebesar perlakuan pendinginan nutrisi malam hari. Tingginya temperatur nutrisi
waktu siang hari hingga mencapai nilai 35
o
C mengharuskan dilakukannya pendinginan nutrisi pada siang hari, dan perlakuan pendinginan nutrisi siang-
malam yang paling sesuai diterapkan pada keadaan ini.
C. Pertumbuhan Tanaman Tomat