Beberapa keuntungan yang diperoleh dari budidaya hidroponik sistem NFT seperti yang dikutip dari Chadirin 2007, antara lain:
1. Teknik NFT dapat mempersingkat masa tanam karena tanaman dapat
tumbuh lebih cepat dari tanaman yang dibudidayakan secara konvensional di tanah, sehingga dapat menambah musim tanam per tahunnya.
2. Pemberian nutrisi lebih mudah dikontrol secara tepat sesuai kebutuhan
tanaman. 3.
Terhindar dari kekeringan karena nutrisi dan air disirkulasikan secara teratur pada daerah perakaran tanaman.
4. Pengendalian temperatur lebih mudah dilakukan dengan cara mengontrol
temperatur larutan nutrisi pada tingkat yang optimum bagi daerah perakaran tanaman.
Komposisi berat garam-garaman murni untuk dilarutkan dalam 1000 liter air tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi berat garam-garaman murni larutan nutrisi Bahan Formula
Berat g
Potassium dihydrogen phosphate KH
2
PO
4
263 Potassium nitrate
KNO
3
583 Calcium nitrate
CaNO
3 2
.4H
2
O 1003
Magnesium sulphate MgSO
4
.7H
2
O 513 Fe-EDTA [CH
2
.NCH
2
.COO
2
]
2
FeNa 79 Manganous sulphate
MnSO
4
.H
2
O 6.1 Boric acid
H
3
BO
3
1.7 Copper sulphate
CuSO
4
.5H
2
O 0.39 Ammonium molybdate
NH
4 6
Mo
7
O
24
.4H
2
O 0.37 Zinc sulphate
ZnSO
4
.7H
2
O 0.44
Sumber: Cooper di dalam Chadirin, 2007
D. Rekayasa Lingkungan Mikro dengan Zone Cooling
Daerah lingkungan akar dapat mencapai kondisi optimal dengan pengaturan temperatur pada daerah perakaran tanaman. Keuntungan budidaya
hidroponik secara NFT adalah dimungkinkannya pengendalian lingkungan
daerah perakaran yang lebih baik daripada sistem budidaya konvensional. Pada budidaya konvensional dimana tanaman hanya dibudidayakan
menggunakan tanah, pengendalian faktor temperatur sangat terbatas dan dilakukan hanya dengan memberikan irigasi di daerah perakaran. Berbeda
pada budidaya sistem NFT, karena pada NFT temperatur larutan nutrisinya dapat diatur, salah satu caranya adalah dengan pemasangan unit pendingin
pada tangki larutan nutrisi. Mesin pendingin adalah mesin yang berfungsi untuk mendinginkan atau mempertahankan temperatur suatu bahan di bawah
temperatur lingkungannya Atjeng dan Jhon, 1992. Prinsip dasar pendinginan adalah menurunkan temperatur bahan hingga mencapai titik
temperatur yang diinginkan. Salah satu tipe mesin pendingin yang tersedia secara komersial adalah tipe kompresi uap Tambunan, 2001.
Tingginya temperatur di dalam greenhouse menyebabkan kenaikan temperatur batang tanaman dan daun. Tetapi oleh tanaman kenaikan
temperatur yang berarti juga penambahan kalor pada massa tanaman dikurangi proporsinya dengan mekanisme konveksi alamiah terhadap udara di
sekeliling tanaman dan mekanisme transpirasi. Mekanisme transpirasi memiliki fungsi dalam pengurangan kalor dengan cara menguapkan air yang
diserap dari akar. Energi kalor ini digunakan untuk menguapkan massa air pada tubuh tanaman sehingga temperaturnya dapat dipertahankan stabil.
E. Tanaman Tomat
Menurut ilmu botani, tomat diklasifikasikan kedalam golongan sebagai berikut Wiryanta, 2002:
Kingdom : Plantae Tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji
Subdivisi : Angiospermae berbiji tertutup
Kelas : Dicotylodenae biji berkeping satu
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycoperiscum
Spesies : Lycopersicum esculentum Mill.Syn; Licopersicon
licopersicum Mill.
Tanaman tomat mempunyai akar tunggang, tumbuh baik secara horizontal maupun vertikal. Daerah perakarannya dapat mencapai 1.5 m
sedangkan ujung akarnya dapat mencapai kedalaman 0.5 m pada kondisi lingkungan yang optimum. Batang tanaman tomat berbentuk silinder,
diameter batang dapat mencapai 4 cm dan ditutupi oleh bulu-bulu halus. Batang tanaman tomat lunak, sedikit berkayu sehingga mudah patah serta
mempunyai banyak cabang. Daun tanaman tomat termasuk daun majemuk dan bercelah menyirip. Daun-daun tersebut letaknya tersusun di setiap sisi,
daunnya berjumlah ganjil yaitu 5-7 helai dan antara pasangan-pasangan daun terdapat daun kecil yang disebut foliol. Bunga tanaman tomat berjenis
kelamin dua, jumlah kelopaknya 5 buah berwarna hijau dan 5 buah mahkota bunganya berwarna kuning. Buah tomat sangat bervariasi bentuk, ukuran,
warna, kekerasan, rasa dan kandungan bahan padatnya Jaya, 1997. Tanggap tanaman tomat terhadap unsur hara akan berkurang apabila
temperatur udara dan substrat tidak sesuai dengan temperatur normal yang diinginkan oleh tanaman. Temperatur yang rendah di sekitar tanaman di
bawah 13
o
C akan menghambat penyerapan unsur hara. Temperatur yang optimal untuk tanaman tomat pada siang hari sekitar 20
o
C hingga 30
o
C dan pada malam hari sekitar 15
o
C hingga 20
o
C. Temperatur yang terlalu tinggi akan menyebabkan banyak bunga yang rontok. Sedangkan di daerah
perakaran tanaman, temperatur yang optimal sekitar 20
o
C hingga 25
o
C Hidayat, 1997.
Contoh pengaruh temperatur terhadap tanaman adalah pada temperatur rendah tanaman tomat memroduksi dompolan bunga yang besar, tetapi begitu
temperatur meningkat ukuran dompolan mengecil. Demikian juga dengan daun, ketika temperatur tinggi bentuk daun menjadi lebih panjang, sempit dan
lebih tebal. Kondisi buah tomat yang tumbuh pada temperatur 29
o
C memiliki kulit lebih lunak 30 daripada tomat yang tumbuh di daerah bertemperatur
siang hari rata-rata 18
o
C Untung, 2003. Tanaman tomat akan menghasilkan buah dengan baik pada selisih
temperatur siang dan malam yang besar, tetapi masih berada pada kisaran temperatur optimum. Temperatur di malam hari yang rendah akan
mengurangi respirasi tanaman sehingga energi dari fotosintesis dapat digunakan untuk pertumbuhan tajuk dan pembentukan buah. Cooper 1982,
mengungkapkan bahwa menaikkan temperatur di daerah perakaran pada siang hari melebihi temperatur pada malam hari, tetapi masih dalam kisaran
temperatur optimum, akan memberikan efek pertumbuhan tanaman yang lebih baik daripada temperatur yang lebih berdekatan antara siang dan malam
hari. Lain halnya dengan siang hari, semakin tinggi temperatur maka laju fotosintesis akan semakin tinggi karena enzim-enzim yang diperlukan lebih
aktif bekerja ketika temperatur meningkat. Tetapi temperatur yang terlalu tinggi dapat merusak sel protoplasma. Maka dari itu sebaiknya temperatur
lingkungan tempat tumbuh tanaman dijaga agar tetap berada pada kondisi yang sesuai bagi tanaman. Salah satu usaha untuk memperlebar beda
temperatur antara siang dan malam hari adalah dengan pendinginan larutan nutrisi pada malam hari.
F. Teknik Simulasi