Mikroalga Sebagai Organisme Uji Toksisitas Chaetoceros gracillis

2.3 Mikroalga Sebagai Organisme Uji Toksisitas

Mikroalga merupakan produsen primer di laut. Perubahan yang drastis dalam populasi mikroalga akan berpengaruh terhadap organisme tingkat trofik yang lebih tinggi. Uji toksisitas menggunakan mikroalga berguna untuk menentukan tokisisitas suatu toksikan terhadap mikrolaga. Dalam uji toksisitas, kultur mikroalga telah diketahui umur dan kepadatannya, dan dipaparkan dalam suatu seri toksikan Rand and Petrocelli, 1985. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur respon mikrolaga terhadap toksikan antara lain; kepadatan sel, kandungan klorofil, asimilasi karbon 14 14 C, dan konsentrasi Adenosine Triphosphate ATP Parrish, 1985. Uji toksisitas dengan menggunakan parameter kepadatan sel merupakan uji yang paling cepat dan mudah dilakukan. Nilai akhir end point dari uji ini adalah nilai IC 50 , NOEC dan LOEC. IC 50 adalah nilai konsentrasi toksikan yang menghambat pertumbuhan mikroalga sebesar 50 dibandingkan dengan kontrol. NOEC merupakan konsentrasi tertinggi dari toksikan yang secara statistik tidak berpengaruh nyata. LOEC adalah konsentrasi terendah dari toksikan yang secara statistik berpengaruh nyata terhadap organisme uji Rand dan Petrocelli,1985. Beberapa penelitian telah dilakukan oleh Darmayati 1998 untuk mengetahui pengaruh kadmium terhadap C. gracilis, Tetraselmis sp dan Perna viridis. Hal yang sama dilakukan oleh Hindarti 2008 untuk mengetahui pengaruh kadmium terhadap C. gracilis dan Tripneustes gratilla. Belum dilakukan penelitian mengenai pengaruh timbal terhadap C. gracilis.

2.3 Chaetoceros gracillis

C. gracillis merupakan jenis dari marga Chaetoceros dan termasuk divisi Bacillariophyta. Bacillariophyta biasa dikenal dengan nama diatom, mikroalga ini mudah dikenali karena selnya dilindungi semacam kapsul gelas dan tidak memilki pergerakan yang jelas. Bagian yang hidup dari diatom tinggal di dalam kotak yang tersusun dari silikon oksida SiO 2 . Hidup dari C. gracilis adalah uniselluler dan memiliki septa. Urutan taksonomi dari C. gracilis adalah sebagai berikut Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, 2009 Divisi : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Bangsa : Centrales Suku : Chaetocerotaceae Marga : Chaetoceros Jenis : gracilis Gambar 1. Morfologi Chaetoceros gracilis www.serc.si.edu Pertimbangan utama dalam pemilihan biota uji adalah biota yang dipilih harus sensitif terhadap bahan yang digunakan dalam uji, kelimpahan tinggi dalam suatu perairan, distribusi dan ketersediaannya sepanjang tahun, bernilai ekonomis, kemudahan dalam pemeliharaan, dan keadaan fisik secara umum Hindarti, 1997. Mikroalga termasuk C. gracilis direkomendasikan menjadi biota uji karena memenuhi kriteria diatas dan memiliki peranan ekologi penting. Chaetoceros merupakan salah satu genus diatom penting dalam plankton laut, karena Chaetoceros merupakan genus terbesar dalam diatom laut dengan jumlah spesies sekitar 400 Von-Quillfeldt, 2001 dan berperan sebagai produsen primer serta merupakan makanan penting bagi biota lain, terutama udang Panggabean, 1997.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2009 di Laboratorium Ekotoksikologi dan Laboratorium Analisis Kimia, Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia P2O-LIPI, Ancol, Jakarta Utara. Penelitian ini adalah bagian dari program penelitian Laboratorium Ekotoksikologi, Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia P2O-LIPI, Ancol, Jakarta Utara. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Pemeliharaan Kultur C. gracilis, Uji toksisitas dan Pengukuran Konsentrasi Aktual Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeliharaan kultur C. gracillis, uji toksisitas, dan pengukuran konsentrasi aktual terdiri dari; ruang dengan pencahayaan terus-menerus sebesar 400 ft-c foot candle dan suhu 27 ±1 C, alat saring dan kertas millipore 0.45 μm, thermometer, DO Dissolved Oxygen meter, refraktometer, pH meter, autoclave, labu erlenmeyer 1 L dan 250 ml, alumunium foil, micropippet dan tip, mikroskop, haemocytometer dan penutup, botol sampel 2 ml, pipet pasteur, botol Nalgen, corong pisah dan AAS Atomic Absorption Spectrophotometer.

3.2 Bahan Pemeliharaan C. gracilis, Uji Toksisitas dan Pengukuran Konsentrasi Aktual

Bahan-bahan yang digunakan dalam pemeliharaan C. gracilis dan uji toksisitas terdiri dari; kultur C. gracilis dengan strain yang berasal dari