Pengujian Nondestruktif Berbasis Gelombang Ultrasonik

g. Akar patah atau mati Akar patah atau mati baik karena galian atau apapun penyebabnya yang melukai dapat mengundang penyebab penyakit lain untuk datang. h. Hilangnya ujung dominan, mati ujung Gejala mati ujung adalah kematian yang dimulai dari ujung atau titik tumbuh seperti ujung akar, pucuk, dan cabang yang terus menjalar ke bagian yang lebih tua. Mati ujung biasanya disebabkan oleh faktor cuaca, serangga dan penyakit, ataupun sebab-sebab lainnya. Serangan mati ujung mengakibatkan pertumbuhan menjadi tidak lurus, jaringan pucuk menjadi kering, rapuh dan busuk serta kualitas pertumbuhan pun menurun. Menurut Rahayu 2000, mati ujung umumnya terjadi karena kerusakan jaringan tanaman atau penyumbatan xylem. i. Kerusakan kuncup, daun atau tunas. Kerusakan yang memiliki gejala yaitu daun yang termakan serangga, terkerat atau daun terkeliat termasuk kuncup atau tunas terserang jamur. j. Perubahan warna daun Gejala yang tampak yaitu daun tidak lagi berwarna hijau atau daun menjadi layu. Hal ini dikarenakan tidak terbentuknya klorofil yang disebabkan oleh patogen, racun, kekurangan mineral, pencemaran udara, kekeringan, kelebihan atau terbakar karena bahan kimia Sumardi dan Widyastuti 2002.

2.5 Pengujian Nondestruktif Berbasis Gelombang Ultrasonik

Saat ini pengujian nondestrukif telah luas digunakan untuk mengevaluasi sifat kayu. Pengujian nondestruktif didefinisikan sebagai kegiatan mengidentifikasi sifat fisis dan mekanis suatu bahan tanpa merusak atau mengganggu produk akhirnya sehingga diperoleh informasi yang tepat terhadap sifat dan kondisi bahan tersebut yang akan berguna unuk menentukan keputusan akhir pemanfaatannya Ross dan Pellerin 2002. Pengujian nondestruktif juga didefinisikan sebagai metode pengujian yang digunakan untuk memeriksa suatu objek, bahan atau sistem tanpa merusak atau mempengaruhi kegunaanya di masa yang akan datang ASNT 2011. Dalam menilai kesehatan pohon, khususnya pelapukan yang terjadi di bagian dalam, seringkali tidak tampak sebagai indikator eksternal yang jelas. Untuk itu metode NDT efektif dapat digunakan untuk membantu mendeteksi kerusakan yang terjadi. Hal ini tentu saja sangat berguna dalam mengidentifikasi tingkat keparahan serangan, mencegah penyebaran serangan, serta untuk meningkatkan kondisi kualitas pohon. Metode NDT digunakan pada tegakan berdiri untuk mendeteksi adanya lapukdecay yang akan membantu pengelola hutan dalam memperbaiki tegakan, memilih tebangan, membuat harga jual kayu lebih tinggi, menduga besarnya kehilangan volume kayu, mengidentifikasi pohon yang penuh resiko dan mencegah melebarnya lapukdecay Wang et al. 2004. Salah satu pengujian secara nondestruktif adalah metode gelombang suarabunyi. Gelombang suara adalah gangguan yang ditimbulkan pada medium elastik yang dapat berupa gas, cair dan padat. Berdasarkan frekuensinya, suara dibagi menjadi empat jenis yaitu infrasonik 0 Hz – 20 Hz, audiosonik 20 Hz – 20 KHz, ultrasonik 20 KHz – 1 GHz, dan hipersonik 1 GHz – 10 THz Tsoumis 1991. Gelombang ultrasonik merupakan gelombak mekanik longitudinal dengan frekuensi diatas 20 kHz. Gelombang ini dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Hal ini disebabkan karena gelombang ultrasonik merupakan rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya Fajar 2011. Dalam Nondestructive Testing NDT, pengukuran kecepatan gelombang ultrasonik pada kayu didasarkan pada sifat elastis dan viscoelastisnya. Pendugaan kualitas kayu yang dilakukan berdasarkan pada pengukuran kecepatan perambatan gelombang ultrasonik yang dibangkitkan melalui getaran. Parameter yang diukur adalah rambatan gelombang ultrasonik yang digunakan untuk menentukan kecepatan perambatannya Bucur 1995.

BAB III METODOLOGI