Evaluasi Berbasis Gelombang Ultrasonik

21. Paku atau benda tajam yang berfungsi menyandarkan baliho atau iklan mengakibatkan luka mekanis pada batang pohon. kerusakan ini akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah apabila patogen menyerang luka tersebut. Gambar 21 Luka mekanis pada batang pohon angsana Kecamatan Pasar Minggu terdapat jenis yang jarang difungsikan sebagai pohon peneduh yaitu jenis pohon khaya khaya spp. Pohon khaya termasuk ke dalam keluarga pohon Mahagony yang aslinya berasal dari negara tropis Afrika dan Madagaskar. Pohon khaya memiliki ciri-ciri yaitu dapat mencapai tinggi 50 m, diameter 150 cm, batang lurus dan silindris, kulit batang halus, warna abu-abu dan coklat bercoreng Bpthbalinusra 2009. Secara visual, jenis khaya spp ini tidak mengalami kerusakan. Pertumbuhan pohon yang baik dengan batang lurus mengindikasikan bahwa pohon dalam kondisi sehat. Hal ini di dukung oleh nilai pengujian kecepatan rambatan gelombang ultrasonik yang bernilai tinggi.

5.3 Evaluasi Berbasis Gelombang Ultrasonik

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa hanya 11,26 pohon di Kota Jakarta Selatan memiliki nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik 1600 mdetik yang sebagian besar adalah jenis mahoni dan angsana. Nilai kecepatan rambatan tersebut mengartikan bahwa pohon tidak mengalami kerusakan dibagian dalam batang. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Wang dan Robert 2002, bahwa nilai kecepatan rambatan pada pohon berdiri yang sehat yaitu sekitar 1500 mdetik untuk jenis hardwoods dan 1000 mdetik untuk jenis softwoods. Persentase pohon sasaran yang sehat berdasarkan kecepatan gelombang ultrasonik tidak berbeda jauh dengan persentase penilaian kesehatan pohon secara visual yaitu 13,85. Sebagian besar pohon yang tidak mengalami kerusakan fisik memiliki nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik 1600 mdetik. Sementara itu pohon yang mengalami tanda adanya deteriorasi pada bagian dalam batangnya mencapai 88,74 dimana merupakan jenis glodogan dan angsana yang memiliki nilai kecepatan rambatan 500 mdetik. Nilai kecepatan rambatan yang rendah dapat mengindikasikan bahwa pohon mengalami kerusakan dalam batang. Adanya kerusakan dalam batang pohon membuat rambatan gelombang ultrasonik terganggu sehingga waktu rambatan menjadi lebih lama. Hal ini didukung dengan pernyataan Wang et al. 2004 bahwa waktu transmisi untuk kayu yang mengalami kerusakan jauh lebih lama dibandingkan kayu yang tidak mengalami kerusakan. Sebaran kesehatan pohon di wilayah Jakarta Selatan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Ditinjau dari jenis pohonnya, sebagian besar jenis pohon yang termasuk ke dalam kategori kecepatan I adalah jenis angsana dan mahoni, sementara itu jenis pohon yang termasuk ke dalam kategori kecepatan V adalah jenis glodogan dan angsana. Jumlah pohon sasaran berdasarkan kategori kecepatan rambatan gelombang ultrasonik dapat dilihat selengkapnya pada Gambar 22. Gambar 22 Jumlah pohon sasaran berdasarkan kategori kecepatan rambatan gelombang ultrasonik 5 10 15 20 25 30 I II III IV V Angsana Mahoni Glodogan Saga Beringin Khaya Asam Londo Tanjung Ketapang Jum lah N Kategori Kecepatan Rambatan Gelombang Ultrasonik KATEGORI v I : Sehat II : Cukup sehat III : Sedang IV : Cukup sakit V : Sakit v 1600 1200 v ≤ 1600 800 v ≤ 1200 500 v ≤ 800 v ≤ 500 Sementara itu ditinjau dari lokasinya, sebagian pohon yang termasuk ke dalam kategori kecepatan I sehat berada di Kecamatan Tebet dan Kecamatan Pasar Minggu, sedangkan pohon yang termasuk ke dalam kategori kecepatan V atau yang mengalami kerusakan pada bagian dalam batang sebagian besar berada di Kecamatan Kebayoran Baru dan Kecamatan Jagakarsa. Jumlah pohon sasaran setiap kecamatan berdasarkan kategori kecepatan rambatan gelombang ultrasonik dapat dilihat selengkapnya pada Gambar 23. Gambar 23 Jumlah pohon sasaran di setiap kecamatan berdasarkan kategori kecepatan rambatan gelombang ultrasonik Jenis angsana, mahoni dan glodogan merupakan jenis pohon peneduh yang mendominasi wilayah Jakarta Selatan. Pemantauan kesehatan pohon ini sangat penting karena keberadaanya hampir di setiap kecamatan. Pada jenis mahoni, hanya 11 pohon sasaran atau 14,10 yang menunjukkan nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik 1600 mdetik dari 78 pohon mahoni yang diuji, tersebar di Kecamatan Cilandak, Kecamatan Pasar Minggu, Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Tebet, Kecamatan Pancoran, dan Kecamatan Kebayoran Lama. Rata-rata nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik pohon mahoni di Kecamatan Pancoran dan Kecamatan Kebayoran Lama lebih rendah dibandingkan dengan kecamatan lain yang juga memiliki pohon mahoni yaitu sebesar 847 2 4 6 8 10 12 14 16 18 I II III IV V Pancoran Kebayoran Baru Jagakarsa Setiabudi Kebayoran Lama Tebet Cilandak Pasar Minggu Pesanggrahan Mampang Prapatan Jum lah N Kategori Kecepatan Rambatan Gelombang Ultrasonik KATEGORI v I : Sehat II : Cukup sehat III : Sedang IV : Cukup sakit V : Sakit mdetik dan 536 mdetik. Hal ini dapat diakibatkan oleh kondisi tempat tumbuh pohon di Jalan Raya Pasar Minggu Pancoran yang berada di bagian trotoar jalan. Kondisi ini dapat mengganggu proses penyerapan unsur hara pada pohon sehingga pertumbuhan pohon menjadi terganggu dan rentan terserang patogen. Berbeda dengan tempat tumbuh jenis mahoni di Jalan Tanjung Barat Pasar Minggu yang tumbuh di atas tanah tanpa ditutupi oleh trotoar maupun aspal jalan dan memiliki rata-rata nilai kecepatan rambatan yang cukup tinggi yaitu 1368 mdetik. Selain itu intensitas kepadatan Jalan Raya Pasar minggu Pancoran dan Jalan Sultan Iskandar Muda Kebayoran Lama yang sangat tinggi juga memberikan pengaruh terhadap kondisi pohon. Meskipun demikian, kualitas udara di kedua kecamatan tersebut dapat terjaga dikarenakan jumlah pohon peneduh yang sangat banyak disepanjang jalan tersebut. Jenis angsana termasuk jenis yang keberadaanya sangat mendominasi di setiap kecamatan. Jenis angsana yang termasuk ke dalam kategori kecepatan rambatan gelombang ultrasonik 1600 mdetik hanya berjumlah 13 pohon atau 14,13 dari 92 pohon yang diuji, yang tersebar hampir diseluruh kecamatan di Jakarta Selatan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa banyak pohon angsana mengalami kerusakan dalam batang pohon. Rata-rata nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik jenis angsana setiap kecamatan yaitu 1669 mdetik untuk Kecamatan Tebet, 1526 mdetik untuk Kecamatan Pasar Minggu, 1128 mdetik untuk Kecamatan Kebayoran Lama, 937 mdetik untuk Kecamatan Mampang Prapatan, 786 mdetik untuk Kecamatan Kebayoran Baru, 773 mdetik untuk Kecamatan Pesanggrahan, 422 mdetik untuk Kecamatan Cilandak, dan 405 mdetik untuk Kecamatan Jagakarsa. Sebagian besar jenis angsana yang memiliki nilai kecepatan 500 mdetik berada di Jalan Pangeran Antasari Kebayoran Baru. Banyaknya jenis angsana yang mengalami kerusakan pada bagian dalam batang yang dilihat dari nilai kecepatan rambatan juga didukung oleh kondisi visual dimana kerusakan berupa gerowong maupun keropos sering dijumpai teutama jenis angsana di Kecamatan Kebayoran Baru. Sebanyak 39 jenis pohon glodogan yang tersebar di Kecamatan Setiabudi, Kecamatan Jagakarsa, dan Kecamatan Mampang Prapatan memiliki rata-rata nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik yang rendah yaitu 583 mdetik, 429 mdetik, dan 319 mdetik. Nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik yang paling tinggi untuk jenis glodogan yaitu 1055 mdetik dan paling rendah bernilai 302 mdetik yang berada di Kecamatan Setiabudi. Banyaknya jenis glodogan yang memiliki nilai kecepatan rambatan 500 mdetik mengindikasikan bahwa ada kerusakan di dalam batang pohon. Kondisi ini didukung dengan kerusakan fisik dan penyakit yang menyerang pohon, seperti di Kecamatan Setiabudi yang rata- rata pohon sudah keropos akibat serangan rayap. Banyaknya gedung perkantoran dan intensitas jalan yang cukup padat seperti Jalan HR Rasuna Said di Kecamatan Setiabudi memberikan pengaruh terhadap pohon glodogan yang sebagian besar tumbuh di daerah tersebut. Jenis pohon saga, asam londo, ketapang, tanjung memiliki rata-rata nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik 849 mdetik, 681 mdetik, 1619 mdetik, 524 mdetik. Untuk jenis khaya dan beringin memiliki rata-rata nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik 1424 mdetik dan 586 mdetik. Pohon- pohon tersebut tersebar merata pada setiap kecamatan di Jakarta Selatan sesuai dengan koordinat posisi geografisnya. Perbedaan nilai pengujian gelombang ultrasonik pohon-pohon sasaran tidak hanya dipengaruhi oleh kerusakan bagian dalam batang dan faktor lingkungan saja, melainkan juga dipengaruhi oleh diameter setiap pohon yang akan diuji. Sebagian besar nilai kecepatan rambatan diatas 1600 mdetik memiliki diameter dibawah 60 cm. Semakin besar diamater maka kecepatan gelombang ultrasonik yang merambat semakin kecil. Hal ini dipengaruhi oleh hambatan yang ditemukan di dalam pohon sehingga membuat intensitas gelombang ultrasonik menurun. Pemeliharaan terhadap pohon peneduh di Kota Jakarta Selatan harus ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pemangkasan cabang atau ranting yang membahayakan, pengecekan kesehatan pohon secara berkelanjutan, memberi air sesuai kebutuhan dan menyemprotkan anti hama. Pemeliharaan ini perlu dilakukan untuk menghindari tumbangnya pohon secara tiba-tiba yang bisa disebabkan karena faktor alam seperti angin kencang dan hujan lebat. Pendugaan kesehatan pohon tidak bisa dengan melihat kondisi luar dari pohon. perlu pengecekan secara menyeluruh agar pohon bisa berfungsi sebagaimana mestinya. 5.4 Sifat Fisis Kayu 5.4.1 Kadar Air