BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2011 di
Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Pengujian sifat fisis kayu kerapatan dan kadar air dilakukan di Laboratorium Anatomi dan Fisika Kayu, Bagian
Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor IPB.
3.2 Alat dan Bahan
Alat - alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat uji kualitas batang pohon
merk Sylvatest Duo® frekuensi 22 KHz, kamera digital, haga hypsometer, GPS Garmin 12XL, kompas brunton, bor riap, phiband, kaliper, oven, desikator,
dan timbangan elektrik. Adapun bahan yang digunakan adalah aluminium foil, plastik, dan kertas label.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pemilihan Sasaran Pengamatan
Pengamatan dilakukan di ruas-ruas jalan contoh yang tersebar di seluruh kecamatan 10 kecamatan di wilayah Jakarta Selatan Lampiran 1. Panjang
seluruh ruas jalan contoh di masing-masing kecamatan adalah 1 dari keseluruhan panjang jalan di wilayah tersebut. Ruas jalan contoh di masing-
masing kecamatan dipilih secara sengaja purposive berdasarkan tingkat kepadatan pohon dan tingkat kepadatan lalu lintasnya. Nama jalan dan panjang
jalan contoh di masing-masing kecamatan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Nama jalan dan panjang jalan contoh di setiap kecamatan No Kecamatan
Nama Jalan ruas
Panjang jalan km
1 Pasar Minggu
Raya Pasar Minggu Tanjung Barat
2,00 0,60
2 Jagakarsa
Moh. Kahfi II 2,20
3 Kebayoran Lama
Sultan Iskandar Muda 1,99
4 Kebayoran Baru Pangeran
Antasari 1,68
5 Pancoran Raya Pasar
Minggu 1,56
6 Cilandak Fatmawati
1,42 7 Pesanggrahan
Ciledug Raya
1,36 8 Tebet
Dr. Soepomo
1,21 9
Mampang Prapatan Mampang Prapatan
1,15 10 Setiabudi
HR. Rasuna
Said 0,86
Jumlah 11
16,23
3.3.2 Penentuan Pohon Sasaran dan Posisi Geografisnya
Seluruh pohon yang berdiameter ≥ 45 cm yang tumbuh di masing-masing
jalan contoh dipilih sebagai pohon sasaran. Masing-masing pohon sasaran ditentukan posisi geografisnya dengan menggunakan GPS Global Position
System Garmin 12XL.
3.3.3 Pengukuran Dendrometri Pohon Sasaran
Terhadap masing-masing pohon sasaran dilakukan pengukuran tinggi menggunakan haga hypsometer dan pengukuran diameter batang setinggi dada
diameter at the breast height, DBH menggunakan phiband.
3.3.4 Evaluasi Kesehatan Pohon Sasaran a. Secara Visual
Evaluasi kesehatan pohon sasaran secara visual dilakukan dengan mengamati seluruh bagian pohon sasaran, dari bagian pangkal pohon sampai tajuk
pohon. Kondisi bagian pohon sasaran, termasuk adanya gejala atau tanda deteriorasi, dicatat dalam tally sheet, serta dibuat dokumentasinya dalam bentuk
foto
b. Dengan Menggunakan Alat SylvatestDuo®