IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
4.1.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI Pusat Penelitian Metalurgi
– Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI merupakan lembaga penelitian pemerintah yang dibentuk dengan
keputusan Kepala LIPI No. 1151M2001, tanggal 5 Juni 2001 dan berada dibawah kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI. Pusat
Penelitian Metalurgi pada mulanya bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Metalurgi Puslitbang Metalurgi
– Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang berada di bawah kedeputian bidang Ilmu
Pengetahuan Teknik, dibentuk dengan Keputusan Presiden R.I No. 1 Tahun 1986. Puslitbang ini merupakan bentuk baru hasil pengembangan dari
satuan kerja sebelumnya yang bernama Lembaga Metalurgi Nasional LMN.
Lembaga Metalurgi Nasional diresmikan tahun 1965 sebagai lembaga penelitian pengembangan dibawah Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia
MIPI. Tahun 1967 MIPI dihapuskan. LIPI kemudian mengambil alih dan melanjutkan tugas MIPI atas LMN. Tahun 1986, LMN di reorganisasi
menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Metalurgi. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun
1986, LIPI merupakan suatu Lembaga Pemerintah Non Kementerian LPNK yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
presiden. LIPI mempunyai tugas pokok membantu presiden dalam menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, membina perkembangan,
memberikan jasa, memberikan saran kepada pemerintah tentang kebijaksanaan nasional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4.1.2 Tugas Pokok Fungsi Tupoksi, Visi, Misi, Arah dan Sasaran
Tupoksi yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI meliputi kegiatan penelitian yang berkaitan dengan :
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna pemanfaatan sumberdaya mineral atau bahan lainnya yang mengandung logam
misalnya limbah untuk dijadikan bahan lainnya yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat.
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna peningkatan kualitas bahan logam serta pemanfaatannya sebagai komponen atau bahan
lainnya yang diperlukan oleh masyarakat. 3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengendalian masalah
korosi. 4. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi rancang bangun peralatan
proses dan industri. Berdasarkan tupoksi, Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI memiliki visi
yaitu “Terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang
humanistik ”. Guna mencapai visi tersebut, maka misi yang diemban Pusat
Penelitian Metalurgi-LIPI yaitu : 1. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi metalurgi agar menjadi
penggerak utama dan acuan dalam meningkatkan kemajuan dan persatuan bangsa, memperkuat daya saing masyarakat.
2. Ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan berkelanjutan yang berwajah kemanusiaan.
3. Mengembangkan kapasitas iptek nasional dalam bidang metalurgi melalui kegiatan penelitian dan pengembangan secara terencana dan
terpadu. 4. Memasyarakatkan hasil penelitian dan pengembangan untuk membantu
pembangunan nasional 5. Membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi industri nasional
melalui penerapan hasil-hasil litbang metalurgi. Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LIPI No. 1151M2001
tertanggal 5 Juni 2001, Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan penyiapan kebijakan, penyusunan pedoman,
pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program,
pelaksanaan penelitian bidang Metalurgi serta evaluasi dan penyusunan laporan. Sementara fungsinya adalah :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang Metalurgi. 2. Penyusunan pedoman, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis
penelitian bidang Metalurgi. 3. Penyusunan rencana, program dan pelaksanaan penelitian bidang
Metalurgi. 4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang Metalurgi.
5. Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Metalurgi. 6. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Program penelitian Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI mengarah pada pemecahan masalah yang berkaitan dengan kemiskinan, implementasi
otonomi daerah dan memperkuat daya saing perekonomian dan industri nasional dalam rangka ketahanan dan penciptaan unggulan dalam bidang
diversifikasi dan konservasi energi. Sasaran yang hendak dicapai Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI adalah terciptanya kemampuan nasional dalam
penguasaan ilmu pengetahuan metalurgi untuk membantu terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif dan inovatif, melalui
pembangunan kompetensi inti dalam pendayagunaan sumberdaya kebumian khususnya mineral dan material secara berkelanjutan serta melaksanakan
implementasi atas hasil-hasil kegiatan penelitian bagi kesejahteraan masyarakat.
4.1.3 Fasilitas Pelayanan JasaPenelitian Pelayanan jasapenelitian Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI terdiri dari :
1. Penelitian dan pengembangan serta studi 2. Rekayasa dan instalasi
3. Uji mutu dan analisis 4. Pendidikan dan pelatihan
5. Penyediaan bahan 6. Penyediaan informasi
7. Jasa lainnya di bidang Iptek.
Pelayanan jasa tersebut meliputi empat bidang utama yaitu : 1. Metalurgi
Ekstraksi :
pengujian dan
pengembangan proses,
penanggulangan pencemaran dan lain-lainnya. 2. Metalurgi Fisik dan Manufaktur : karakterisasi dan peningkatan mutu
bahan logampaduan logam, proses perlakuan permukaan logam dan teknik pembentukan dan manufaktur.
3. Konservasi Bahan : bahan penanggulangan korosi, karakterisasi lingkungan korosi, teknologi penanggulangan korosi.
4. Rekayasa Metalurgi : rekayasa sistem dan peralatan, rekayasa dan kelayakan Industri, rekayasa perbaikan dan perawatan dan pengujian
Material dan analisis Material. Pengguna hasil kegiatan penelitian bervariasi dari mulai pelajar
sekolah menengah umum dan kejuruan, perguruan tinggi, sampai dengan masyarakat umum yaitu industri dan instansi pemerintah. Para pelajar
sekolah menengah dan mahasiswa umumnya tertarik untuk melakukan kegiatan pelatihan dan penelitian untuk meningkatkan pengetahuannya
tentang Metalurgi. Industri umumnya tertarik bekerjasama untuk membantu memecahkan permasalahan yang sedang mereka hadapi dalam bidang
metalurgi seperti masalah pengujian bahan dan pelatihan bagi tenaga kerjanya. Instansi pemerintah terutama Pemerintah Daerah tertarik untuk
memanfaatkan hasil kegiatan penelitian bidang Metalurgi untuk membantu merumuskan kebijakan di daerahnya terutama kebijakan yang berkaitan
dengan pemanfaatan sumberdaya mineral yang ada di daerah dan pengembangan industri metalurgi baik industri kecil maupun industri
menengah dan besar. 4.1.4 Struktur Organisasi Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
Struktur Organisasi Pusat Penelitian Metalurgi LIPI terdiri dari Kepala Pusat Penelitian Metalurgi LIPI, Bagian Tata Usaha, Bidang Metalurgi
Ekstraksi, Bidang Metalurgi Fisik dan Manufaktur, Bidang Konservasi Bahan, Bidang Rekayasa Metalurgi dan Bidang Sarana Penelitian. Pusat
Penelitian Metalurgi-LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat setingkat Eselon II, sedangkan Bidang Metalurgi Ekstraksi, Metalurgi Fisik dan
Manufaktur, Konservasi Bahan, Rekayasa Metalurgi, dan Sarana Penelitian masing-masing dipimpin oleh seorang kepala bidang setingkat Eselon III.
Demikian juga untuk Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala bagian setingkat Eselon III.
1. Bagian Tata Usaha Bagian Tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan
kepegawaian, keuangan, umum dan rumah tangga serta jasa dan informasi. Bagian Tata Usaha terdiri dari empat sub bagian yang
dipimpin oleh seorang kepala sub. bagian setingkat Eselon IV yaitu: a Sub Bagian Kepegawaian
b Sub Bagian Keuangan c Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga
d Sub Bagian Jasa dan Informasi 2. Bidang Metalurgi Ekstraksi
Bidang Metalurgi Ekstraksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis
penelitian, penyusunan
rencana dan
penelitian, pemantauan,
pemanfaatan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang metalurgi ekstraksi. Dalam pelaksanaan tugasnya, bidang metalurgi
ekstraksi membawahi kelompok peneliti pengolahan mineral, bahan baku sekunder, dan material karbon.
3. Bidang Metalurgi Fisik dan Manufaktur Bidang Metalurgi Fisik dan Manufaktur mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan penelitian,
pemantauan, pemanfaatan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang metalurgi fisik dan manufaktur. Dalam pelaksanaan tugasnya,
bidang metalurgi fisik dan manufaktur membawahi kelompok peneliti karakterisasi dan peningkatan mutu bahan logam, proses perlakuan
permukaan logam, teknik pembentukan logam dan manufaktur.
4. Bidang Konservasi Bahan Bidang Konservasi Bahan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian,
penyusunan rencana
dan penelitian,
pemantauan, pemanfaatan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang
konservasi bahan. Dalam pelaksanaan tugas, bidang konservasi bahan membawahi kelompok peneliti korosi asmosferik, korosi suhu tinggi,
korosi aqueous dan kelompok pengendalian korosi. 5. Bidang Rekayasa Metalurgi
Bidang Rekayasa Metalurgi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis
penelitian, penyusunan
rencana dan
penelitian, pemantauan,
pemanfaatan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang rekayasa metalurgi. Dalam pelaksanaan tugasnya, bidang Rekayasa
Metalurgi membawahi kelompok peneliti rekayasa sistem dan peralatan, Rekayasa dan Kelayakan Industri serta rekayasa perbaikan dan
perawatan. 6. Bidang Sarana Penelitian
Bidang Sarana Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian. Bidang
Sarana Penelitian terdiri dari kelompok peneliti pengujian material dan empat sub bidang yaitu:
a Sub Bidang Sarana Penelitian Metalurgi Ekstraksi memiliki tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana
penelitian bidang Rekayasa Metalurgi b Sub Bidang Sarana Penelitian Metalurgi Fisik dan Manufaktur
memiliki tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang Konservasi Bahan.
c Sub Bidang Sarana Penelitian Konservasi Bahan memiliki tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana
penelitian bidang Metalurgi Fisik dan Manufaktur.
d Sub Bidang Sarana Penelitian Rekayasa Metalurgi memiliki tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana
penelitian bidang Metalurgi Ekstraksi.
4.2. Prosedur Penyusunan Anggaran Belanja