Laporan Realisasi Anggaran LRA dan dibukukan kedalam Laporan Keuangan diakhir tahun anggaran. LRA mengungkapkan kegiatan keuangan
pemerintah pusatdaerah, kementerianlembaga yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN dengan menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan
penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola dalam satu periode pelaporan. LRA menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya dalam satu periode pelaporan. Pengawasan pelaksanaan APBN berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dilakukan secara post audit oleh
pengawas fungsional baik eksternal maupun internal pemerintah. Pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK
yang menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR. Sementara itu, pengawasan internal dilakukan oleh inspektorat jenderal inspektorat utama
pada masing-masing kementerianlembaga dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP pada semua kementerianlembaga
termasuk BUMN.
2.6. Statistik Keuangan
2.6.1 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan data Menurut Usman dan Akbar 2008, data dapat dikumpulkan melalui
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer diperoleh melalui wawancara langsung sementara sumber sekunder diperoleh melalui pihak
kedua antara lain mempelajari dokumentasi-dokumentasi tentang objek dan subjek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui
wawancara, pengamatan, angket dan dokumentasi. Objek data keuangan berupa dokumen keuangan sementara subjek data keuangan diperoleh
melalui wawancara dengan pejabat struktural atau pejabat fungsional yang berdasarkan aturan membawahinya.
2.6.2 Teknik Sampling Probabilistik dan Nonprobabilistik Menurut Usman dan Akbar 2008, teknik pengambilan sampling
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Sampling random probability sampling, yaitu pengambilan contoh secara acak random yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau
tabel bilangan random atau dengan komputer. 2. Sampling nonrandom nonprobability sampling atau disebut juga
incidental sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak. Teknik sampling random terdiri atas empat macam dengan uraian
seperti berikut ini : 1. Sampling Random Sederhana simple Random Sampling. Ciri utama
sampling ini adalah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya adalah dengan
menggunakan undian, ordinal, tabel bilangan random atau komputer. 2. Teknik Sampling Bertingkat Stratified Sampling. Teknik ini digunakan
apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat. Penentuan kelompok didasarkan atas kriteria tertentu,
misalnya menurut usia, tingkat pendidikan, pangkatgolongan dan sebagainya.
3. Teknik Sampling Kluster Cluster Sampling atau sering disebut teknik sampling daerah, conditional sampling restricted sampling. Teknik ini
digunakan apabila populasi tersebar dalam beberapa daerah, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan seterusnya.
4. Teknik Sampling Sistematis Systematical Sampling. Teknik ini sebenarnya teknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal.
5. Teknik Sampling Proporsional Proportional Sampling. Teknik ini yaitu sampel yang dihitung berdasarkan perbandingan.
Teknik sampling nonrandom terdiri atas tiga macam dengan uraian sebagai berikut:
1. Teknik Sampling Kebetulan Accidental Sampling. Teknik ini dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau
benda yang kebetulan ada atau dijumpai. 2. Teknik Sampling Bertujuan Purposive Sampling. Teknik ini digunakan
apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya.
3. Teknik Sampling Kuota Quota Sampling. Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu kuota
dengan ciri-ciri tertentu. 2.6.3 Teknik Pengolahan Data
Menurut Riduwan 2010, langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :
1. Penyusunan data. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian. Penyusunan data harus dipilih data yang ada hubungannya
dengan penelitian data penting dan benar-benar otentik. 2. Klasifikasi data, merupakan usaha menggolongkan, mengelompokan dan
memilih data pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti.
3. Pengolahan data, dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan
menggunakan teknik kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif diolah menggunakan teknik kualitatif dan data kuantitatif diolah dengan
menggunakan teknik statistika baik statistika nonparametrik maupun statistika parametrik.
4. Interpretasi hasil pengolahan data. Menginterpretasikan hasil analisis perlu memperhatikan hal-hal antara lain: interpretasi tidak melenceng
dari hasil analisis, interpretasi harus masih dalam batas kerangka penelitian dan secara etis peneliti rela mengemukakan kesulitan atau
hambatan-hambatan sewaktu dalam penelitian. 2.6.4 Uji Hipotesis
Menurut Dajan 1986 hipotesis yang bersifat statistik dapat diartikan sebagai suatu asumsi mengenai parameter fungsi frekuensi variabel random.
Pengujian hipotesis dianggap sebagai suatu prosedur guna menentukan apakah hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak. Sehingga
hipotesis tersebut dinyatakan kedalam H dan H
a
. H merupakan hipotesis
nol null hypothesis dan merupakan hipotesis yang akan diuji dan yang nantinya akan diterima atau ditolak tergantung pada hasil eksperimen atau
pemilihan sampelnya. H
a
merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis
tandingan alternative hypothesis. Pada umumnya, penelitian dengan jumlah sampel kecil kurang dari 30 sampel, maka dasar keputusan dalam
prosedur pengujian hipotesis akan menggunakan statistik uji t. 2.6.5 Analisis Varians
Menurut Wikipedia Indonesia 2011, Analisis varians adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika
inferensi. Secara umum, analisis varians menguji dua varians atau ragam berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama
adalah varians antarcontoh among samples dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh within samples. Dengan ide
semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata mean.
Menurut Usman dan Akbar 2008, analisis varians digunakan untuk menguji signifikansi dari perbedaan mean dua atau lebih sampel. Dengan
demikian dapat ditentukan apakah sampel yang didapat berasal dari populasi yang mempunyai mean yang sama atau tidak.
2.6.6 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Menurut Usman dan Akbar 2008 uji kesamaan dua rata-rata
digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan kesamaan antara dua buah data. Salah satu teknik analisis statistik untuk menguji
kesamaan dua rata-rata ini ialah uji t. Menurut Hasan 2008 uji t didasarkan atas tanda-tanda positif atau
negatif dari perbedaan antara pasangan pengamatan, bukan atas besarnya perbedaan. Uji t biasaya digunakan untuk mengetahui pengaruh sesuatu. Uji
t termasuk statistik nonparametrik, yaitu bagian statistik yang tidak memerlukan asumsi-asumsi tertentu, misalnya mengenai bentuk distribusi
dan hipotesis-hipotesis yang berkaitan dengan nilai-nilai parameter tertentu.
2.7. Penelitian Terdahulu