I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, membuat sistem pengelolaan keuangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara APBN Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar, antara lain melalui kegiatan penyatuan anggaran
belanja negara unified budget dengan menggunakan format belanja pemerintah pusat dalam APBN menurut jenis belanja, organisasi, dan
fungsi; penyusunan anggaran berbasis kinerja; penyusunan sistem penganggaran berbasis akrual serta penerapan treasury single account
TSA dalam pengelolaan kas negara, sehingga sistem penganggaran APBN bersifat transparan dan akuntabel. APBN adalah wujud dari pengelolaan
keuangan negara yang merupakan instrumen bagi pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan penerimaan negara dalam rangka membiayai
pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan
pembangunan, mencapai
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan
secara umum. Pengelolaan keuangan negara Republik Indonesia sejak kemerdekaan
tahun 1945 masih menggunakan aturan warisan pemerintah kolonial. Peraturan perundangan tersebut terdiri dari Indische Comptabiliteitswet
ICW, Indische Bedrijvenwet IBW dan Reglement voor het Administratief Beheer RAB. Sehingga dengan terbitnya Undang-Undang Republik
Indonesia No. 17 tahun 2003 memberikan batasan keuangan negara sebagai semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI No. 17 tahun 2003
tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 45 tahun 2007 tentang APBN Tahun Anggaran 2008, MenteriPimpinan Lembaga
sebagai Pengguna AnggaranBarang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja yang dipimpinnya. Pusat
Penelitian Metalurgi-LIPI adalah entitas akuntansi dari salah satu instansi pemerintah setingkat Eselon II yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dengan menyusun laporan keuangan.
Sebagai badan pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa jasa pengujian laboratorium, Pusat Penelitian Metalurgi-
LIPI membutuhkan strategi anggaran belanja sebagai alat pengendalian bagi pencairan, penarikan dan penggunaan anggaran belanja. Sehingga apabila
terdapat selisih antara anggaran belanja dan realisasi, dapat dijadikan bahan evaluasi untuk perencanaan anggaran tahun berikutnya.
1.2. Perumusan Masalah