Faktor-faktor Bahan Pertimbangan dalam Penyusunan Anggaran

Proses selanjutnya adalah menunggu hasil penelahaan RKA-KL DIPA yang terkadang disesuaikan kembali. Hasil penelahaan RKA-KL DIPA diserahkan DJA ke UAPPA untuk kemudian ditujukan ke UAKPA yang menjadi pagu definitif dan bersifat final. Pada bulan Desember, UAKPA berdasarkan pagu definitif tersebut mencetak DIPA untuk kemudian di validasi dan disahkan di Kanwil Perbendaharaan XI Provinsi Jakarta. Sehingga per Januari tahun berikutnya, UAKPA bisa mengajukan penggunaan anggaran di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta III. Pada saat pagu indikatif diketahui, UAKPA yang terdiri dari Kepala dan tim penyusun anggaran bersama tim Pemantauan, Monitoring dan Evaluasi PME mengadakan pertemuan internal yang bertujuan merumuskan program terkait anggaran tahun depan, terkait belanja, penerimaan dan penarikan.

4.3. Faktor-faktor Bahan Pertimbangan dalam Penyusunan Anggaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN merupakan alat utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat pemerintah untuk mengelola perekonomian negara. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang memuat program-program kerja selama satu tahun berjalan berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat terhadap visi, misi, dan rencana strategis jangka panjang 5 tahun yang kemudian dijabarkan ke dalam rencana kerja tahunan. Dalam penyusunan anggaran pada Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI, terdapat beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan yaitu : 4.3.1 Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah, yang selanjutnya disebut RKP, adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat program-program pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk kurun waktu 1 satu tahun. RKP Tahun 2008 dan 2009 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2004-2009. Pemerintah menetapkan “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Untuk Mengurangi Kemiskinan dan Pengang guran” sebagai RKP yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Strategis dan RAPBN Kementerian NegaraLembaga dalam melakukan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran KementerianLembaga dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Rencana Kerja Pemerintah menjadi landasan KL menyusun alokasi anggaran untuk tiap-tiap satker. Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI yang merupakan entitas akuntansi Eselon II Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menerima pagu anggaran belanja sebesar Rp 9.736.991.000 tahun 2008 dan Rp 9.241.468.288 pada tahun 2009. 4.3.2 Kebijakan Ekonomi Pemerintah Berdasarkan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2008 tanggal 22 Mei 2008, yang memuat paket kebijakan ekonomi pemerintah 2008-2009, berisi delapan bidang kebijakan ekonomi yaitu kebijakan perbaikan iklim investasi, kebijakan ekonomi makro dan keuangan, kebijakan ketahanan energi, dan kebijakan sumber daya alam, lingkungan dan pertanian. Sementara empat bidang lainnya adalah kebijakan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah UMKM, kebijakan pelaksanaan komitmen masyarakat ekonomi ASEAN, kebijakan menyangkut infrastruktur, serta kebijakan menyangkut ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Peraturan pemerintah lainnya akan kondisi keuangan negara juga diprediksi akan merubah anggaran belanja dan pendapatan negara, misal kenaikan gaji berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, inflasi terhadap suku bunga Bank Indonesia, dll. 4.3.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 1997. Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI tahun 2008 memiliki persentase realisasi sebesar 66,26 persen sementara di tahun 2009 meningkat menjadi 97,53 persen yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Target dan realisasi penerimaan negara bukan pajak Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI tahun 2008-2009 Tahun Anggaran Rp Realisasi Rp 2008 269.152.000 178.328.000 66,26 2009 482.053.000 470.141.801 97,53 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran 2008 2009 Estimasi Pendapatan melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP sesuai tupoksi Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang Berlaku pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, sebagaimana ditampilkan pada Lampiran 3. 4.3.4 Rencana Strategis Lima Tahun Rencana strategis suatu institusi merupakan hasil sublimasi dari serangkaian proses mental dan intelektual yang berkesinambungan dan melibatkan seluruh warganya. Rencana stategis Pusat penelitian Metalurgi- LIPI mencerminkan program Kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian IPK selaku Eselon I atau secara struktural setingkat di atasnya. Rencana Strategis kedeputian IPK yaitu : 1. Sumberdaya kebumian dan akuatik 2. Bahan baru berbasis mineral dan limbah padat 3. Konservasi kebumian dan akuatik 4. Sumberdaya kelautan dan pesisir 5. Metalurgi dan manufakturing 6. Informasi kebumian dan akuatik Berdasarkan Rencana Strategis tahun 2004-2009, terdapat enam program utama yang akan dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Metalurgi- LIPI yang melibatkan bidang-bidang penelitian dan bagian tata usaha Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI sebagaimana tugas pokok dan fungsinya.yaitu : 1. Material Marine 2. Metalurgi Ekstraksi 3. Metal Manufaktur 4. Konservasi Bahan 5. Rekayasa Metalurgi 6. Pengembangan Sarana dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Metalurgi 4.3.5 Anggaran Belanja dan Realisasi Tahun Sebelumnya