d Sub Bidang Sarana Penelitian Rekayasa Metalurgi memiliki tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana
penelitian bidang Metalurgi Ekstraksi.
4.2. Prosedur Penyusunan Anggaran Belanja
Prosedur penyusunan anggaran dilakukan secara demokrasi atau Bottom Up dalam hal ini terdiri dari kepala pusat selaku Eselon II bersama
kepala bidang dan kepala bagian setingkat Eselon III atau disebut Tim Pemantauan, Monitoring dan Evaluasi PME serta Kepala Sub Bagian
Keuangan dan pihak lain yang dianggap memiliki kompetensi. Tim penyusun anggaran terdiri atas Peneliti Utama PU akan proposal kegiatan
penelitian yang akan dikerjakan, Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Sub Bagian Keuangan. Sementara tim PME terdiri dari semua kepala bidang
serta staf ahli yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI.
Secara Struktural tim kerja penyusun anggaran Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI adalah sebagai berikut :
Tim Inti : Kepala pusat dan Tim PME
Ketua : Kepala bagian tata usaha
Anggota : - Peneliti Utama
- Kepala sub bagian keuangan Tim kerja penyusun anggaran Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
memiliki tugas antara lain sebagai berikut : 1. Mengkaji atau mengevaluasi hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan
terkait hasil pengelolaan anggaran tahun lalu 2. Meng-update kebijakan terbaru sesuai Rencana Kerja Pemerintah dan
atau kebijakan ekonomi pemerintah 3. Melakukan rekonsiliasi dengan entitas struktural setingkat diatasnya
maupun dengan Kementerian Keuangan 4. Menerbitkan Surat Keputusan berupa Tim Pengelola Anggaran, Tim
Pemantauan, Monitoring dan Evaluasi PME, Tim Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak dan lainnya yang bersifat interen.
Ilustrasi alur penyusunan anggaran dapat dilihat pada Gambar 3 berikut :
Gambar 3. Alur penyusunan anggaran belanja
Rapat Koordinasi - Tim Pemantauan, Monitoring dan
Evaluasi PME - Subbag Keuangan
- Peneliti Utama
Rapat Kepala Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI di Tingkat Kedeputian
APBN KementerianLPNK
Pagu Indikatif APBN Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
Proposal APBN Program Penerapan
Pemerintahan yang Baik Proposal APBN
Program Penguatan Kelembagaan IPTEK
Kepala Pusat Penelitian Metalurgi- LIPI
Penyesuaian Anggaran Tiap Satker Tingkat Kedeputian yang
Ditetapkan Biro Perencanaan Keuangan LIPI
Biro Perencanaan Keuangan Menetapkan Pagu Definitif APBN
Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI Penyampaian Anggaran ke
Direktorat Jenderal Anggaran DJA Kementerian Keuangan
DJA Menetapkan Rencana Kegiatan Anggaran KementerianLembaga RKAKL
Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil XI Kementerian
Keuangan Menetapkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
Petunjuk Operasional Kegiatan POK Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
APBN Program Penerapan
Pemerintahan yang Baik APBN
Program Penguatan Kelembagaan IPTEK
Laporan Realisasi Anggaran LRA Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
Laporan Keuangan Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
Badan Pemeriksa Keuangan Inspektorat LIPI
Biro Perencanaan Keuangan LIPI
Pada rapat perumusan dan penyusunan anggaran, merujuk pada anggaran pemerintah pusat yang berdasar pada Rencana Jangka Panjang
RJP dan Rencana Jangka Pendek dan Menengah RJPM. LIPI selaku Unit Akuntansi Pengguna Anggaran UAPA yang dipercaya mengelola pagu
anggaran sejumlah besaran yang ditetapkan, untuk kemudian dikuasakan kepada Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA. Dalam hal ini
Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI sebagai salah satu entitas UAKPA Eselon II harus berkoordinasi pada entitas setingkat diatasnya yaitu Deputi Imu
Pengetahuan Kebumian IPK selaku Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Eselon I UAPPA-E1 serta Biro Perencanaan Keuangan BPK-
LIPI selaku Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah
UAPPA-W. Prosedur penyusunan anggaran dilakukan pada triwulan I tahun
berjalan ketika Direktorat Jenderal Anggaran DJA Kementerian Keuangan meminta besaran rencana penarikan Penerimaan Negara Bukan Pajak
PNBP. Disaat bersamaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan DJPBN Kementerian Keuangan mulai mensosialisasikan penggunaan aplikasi
Rencana Kerja Anggaran – KementerianLembaga RKA-KL tahun
berikutnya. UAKPA diminta menyusun anggaran secara bruto yang diserahkan kepada Biro Perencanaan Keuangan BPK-LIPI sekitar bulan
Agustus. Sebagaimana ketentuan, RKP sebagai dasar penyusunan RKA-KL sudah menetapkan besaran pagu indikatif tiap kementerianlembaga.
Sehingga kementerianlembaga bisa menyesuaikan anggaran tiap satker yang dibawahinya. Setelah satker menyerahkan RKA-KL, untuk kemudian
BPK-LIPI menyerahkan kembali ke UAKPA setelah melakukan penyesuaian anggaran. Dengan demikian tiap UAKPA sudah memiliki pagu
sementara untuk nanti digunakan ketika melakukan verifikasi DIPA di DJA. Sekitar Bulan September, UAKPA melakukan penelahaan RKA-KL DIPA
di DJA dengan semua atribut dokumen keuangan. Pada proses itu, DJA melakukan koreksi mulai dari format penyusunan belanja termasuk
didalamnya akun-akun dan besaran yang harus mengacu pada Standar Biaya Umum SBU.
Proses selanjutnya adalah menunggu hasil penelahaan RKA-KL DIPA yang terkadang disesuaikan kembali. Hasil penelahaan RKA-KL
DIPA diserahkan DJA ke UAPPA untuk kemudian ditujukan ke UAKPA yang menjadi pagu definitif dan bersifat final.
Pada bulan Desember, UAKPA berdasarkan pagu definitif tersebut mencetak DIPA untuk kemudian di validasi dan disahkan di Kanwil
Perbendaharaan XI Provinsi Jakarta. Sehingga per Januari tahun berikutnya, UAKPA bisa mengajukan penggunaan anggaran di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta III. Pada saat pagu indikatif diketahui, UAKPA yang terdiri dari Kepala dan tim penyusun anggaran
bersama tim Pemantauan, Monitoring dan Evaluasi PME mengadakan pertemuan internal yang bertujuan merumuskan program terkait anggaran
tahun depan, terkait belanja, penerimaan dan penarikan.
4.3. Faktor-faktor Bahan Pertimbangan dalam Penyusunan Anggaran