15 Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Oldemen, wilayah Jonggol memiliki dua bulan kering,
dua bulan lembab, dan delapan bulan basah. Kategori bulan kering adalah curah hujan kurang dari 100 mm, bulan lembab antara 100-200 mm, dan bulan basah lebih besar dari 200 mm. Berdasarkan kriteria
tersebut, kriteri iklim yang dimiliki wilayah Jonggol termasuk dalam tipe B2. Huruf B menunjukkan memiliki bulan basah berturut-turut 7-9, sedangkan angka 2 menunjukkan memiliki bulan kering
berturut-turut 2-3. Tipe iklim B2 adalah dapat tanam padi dua kali dalam setahun dengan varietas umur pendek dan musim kering yang pendek cukup untuk tanam palawija.
4.2 PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN
Jenis tanah yang terdapat di Desa Singasari sebagian besar tanah endapan Entisol dengan pH 5.1 dimana tingkat kesuburannya sedang. Sebahagian besar tanah di Desa Singasari dimanfaatkan
sebagai persawahan yaitu sebesar 720,017 ha 44.30, dan perumahan atau pemukiman dan pekarangan 480,143 ha 29.5, sisanya digunakan untuk jalan 9,007 ha 0.55, pemakaman 11,280
ha 0.7, lapangan olah raga 3,005 ha 0.18, bangunan pendidikan 7,400 ha 0.45, bangunan peribadatan 4,244 ha 0.26, serta ladang atau hama 157 ha 0.01.
Tata guna lahan basah yaitu persawahan di Desa Singasari belum menggunakan sistem irigasi secara teknis. Sistem irigasi yang digunakan adalah semi teknis sebesar 344.100 ha dan sawah tadah
hujan sebesar 131,150 ha. Sedangkan tata guna lahan kering sebagai ladang atau tegalan sebesar 157,200 ha, dan perkebunan sebesar 221,110 ha. Lahan kering berdasarkan kondisi fisiknya yang
tidak dimanfaatkan dibedakan menjadi lahan kritis dan lahan tidur. Desa Singasari memiliki lahan kritis sebesar 35 ha dan lahan tidur sebesar 25 ha.
4.3 POLA TANAM DI LOKASI PENELITIAN
Pola tanam yang diterapkan di Desa Singasari adalah Padi-Padi-Palawija. Pola tanam ini didasarkan pada umur tanaman padi yang berkisar 115 hari atau 3 bulan 15 hari. Selain itu, jarak
waktu penanaman antara musim tanam pertama dengan musim tanam berikutnya adalah satu bulan. Sehingga, jika dua kali dilakukan penanaman padi membutuhkan waktu selama sembilan bulan.
Waktu yang tersisa tidak mencukupi untuk menanam padi sampai padi dapat dipanen. Setelah tanam padi pada MT 2, biasanya para petani di Desa Singasari menanam palawija yang memiliki umur
tanaman yang lebih pendek dibandingkan padi. Palawija yang biasa ditanam oleh petani adalah kacang hijau.
Berdasarkan data curah hujan daerah Jonggol, pola tanam Padi-Padi-Palawijaya sangat cocok digunakan. Hal ini dikarenaan wilayah Jonggol memiliki dua bulan kering, dua bulan lembab, dan
delapan bulan basah, dimana menurut Oldemen termasuk pada tipe iklim B2, yaitu dapat tanam padi dua kali dalam setahun dan musim kering yang pendek cukup untuk tanam palawija.
4.4 SISTEM IRIGASI POMPA DI LOKASI PENELITIAN