14
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PEELITIAN
4.1 KONDISI GEOGRAFIS
4.1.1 Lokasi
Desa Singasari merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 1,625,313 ha. Berdasarkan kondisi geografisnya, Desa
Singasari terletak dalam 106
o
56’-107
o
LS dan 6
o
23’-6
o
33’ BT. Sedangkan berdasarkan topografinya, Desa Singasari termasuk pada daerah dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian tempat 115-
170 meter di atas permukaan laut. Peta wilayah Jonggol dan Desa Singasari dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
Desa Singasari terbagi dalam lima Dusun, 13 Rukun Warga, dan 41 Rukun Tetangga yang dibatasi oleh Desa Sukamaju di sebelah Utara, Desa singajaya di sebelah Timur, Desa Cibodas di
sebelah Selatan, serta di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bojong atau Ligar Mukti Kecamatan Nunggal.
Jarak antara kantor desa dengan ibu kota kecamatan berjarak 7 km, dengan ibu kota Kabupaten Bogor berjarak 53 km, dengan ibu kota Provinsi Jawa Barat berjarak 127 km, dan dengan ibu kota
Negara berjarak 47 km. Jarak yang cukup dekat dengan ibu kota Negara, menyebabkan kondisi pedesaan sedikit terpengaruh dengan kondisi perkotaan. Hal ini dikarenakan banyaknya perumahan-
perumahan yang penduduknya berasal dari Jakarta. Disatu sisi, akan memberikan dampak positif tersendiri bagi Desa Singasari. Akses informasi tidak menjadi kendala bagi desa tersebut ditambah
akses jalan menuju desa lainnya sangat mudah dijangkau termasuk akses jalan ke ibu kota Negara. Hal ini sangat baik untuk kemajuan Desa Singasari, terutama kemajuan dibidang ekonomi.
4.1.2 Curah Hujan
Berdasarkan data curah hujan dari Stasiun Dayeuh Kecamatan Jonggol tahun 2000-2009 Lampiran 3, hujan maksimum terjadi pada Bulan November 2004 dengan curah hujan 1,212 mm dan
hujan minimum terjadi pada Bulan Mei 2008 dengan curah hujan 5 mm. Kecamatan Jonggol memiliki
curah hujan rata-rata bulanan sebesar 263 mm. Kondisi ini cukup mendukung bagi kegiatan usaha tani
baik sub sektor tanaman pangan dan perkebunan atau kehutanan dengan menitik beratkan pada intensifikasi pertanian tanaman pangan.
Gambar 2. Grafik curah hujan rata-rata tahun 2000-2009
15 Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Oldemen, wilayah Jonggol memiliki dua bulan kering,
dua bulan lembab, dan delapan bulan basah. Kategori bulan kering adalah curah hujan kurang dari 100 mm, bulan lembab antara 100-200 mm, dan bulan basah lebih besar dari 200 mm. Berdasarkan kriteria
tersebut, kriteri iklim yang dimiliki wilayah Jonggol termasuk dalam tipe B2. Huruf B menunjukkan memiliki bulan basah berturut-turut 7-9, sedangkan angka 2 menunjukkan memiliki bulan kering
berturut-turut 2-3. Tipe iklim B2 adalah dapat tanam padi dua kali dalam setahun dengan varietas umur pendek dan musim kering yang pendek cukup untuk tanam palawija.
4.2 PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN