Makna Umpasa pantun Tintin Marakkup dalam pernikahan Batak Toba

24

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Makna Umpasa pantun Tintin Marakkup dalam pernikahan Batak Toba

Umpasa pantun batak toba adalah karya sastra dalam bentuk syairpuisi yang berisi pernyataan restu, nasehat dan doa bagi orang yang mendengarnya. Umpasa pantun adat batak toba diperdengarkan dalam upacara adat dan ditujukan kepada muda-mudi, pasangan pengantin, upacara menyambut tamu atau berbagai acara lainnya, serta kadang kala umpasa pantun juga diperdengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam acara Adat Batak Toba pada acara Tintin Marakkup di pesta perkawinan, biasanya hanya ada 3 bagian umpasa yang di ungkapkan, yaitu umpasa Pembukaan, Umpasa Pemberkatan dan Nasehat, dan Umpasa Penutup atau Harapan. Pateda 2001: 230 membagi makna ungkapan menjadi empat bagian yaitu : 1. Membandingkan penyamaan 2. Menasehati 3. Mengharapkan sesuatu 4. Mengejek Dalam upacara Adat Tintin Marakkup, hanya ada tiga makna yang terkandung sesuai dengan pendapat Pateda tersebut, karena dalam umpasa pantun Batak Toba dalam acara Tintin Marakkup tidak ada makna mengejek. Jadi, sesuai dengan pendapat Pateda tersebut, maka dari hasil mengamatan penulis makna umpasa pantun dalam Tintin Marakkup ada tiga yaitu: 25

1. Makna Membandingkan penyamaan

Umpasa pantun yang menggambarkan makna membandingkan penyamaan dalam acara Tintin Marakkup dapat dilihat dalam contoh data berikut ini: Data 1. Hot pe jabu i walaupun rumah itu berdiri kokoh Sai tong do i margulangulang pasti rumah itu akan bergoyang Tung sian dia pe mangalap boru bere i siapapun yang dipesunting si pengantin laki-laki Sai hot doi boru ni tulang dia tetap dianggap putri paman Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Hot mempunyai makna kokoh, teguh, erat, dan tak goyah. Jabu dalam bahasa indonesia adalah rumah atau tempat tinggal,rumah Adat Batak disebut jabu Bolon rumah yang besar dibangun dari kayu dan diberikan berbagai ukiran Batak Toba dan beratapkan ijuk Margulangulang adalah jatuh dengan berguling-guling atau bergoyang-goyang. Tung sian dia pe mangalap boru bere i, Sai hot doi boru ni tulang adalah bagian dari isi umpasa pantun yang maknanya menyamakan kedudukan dan hak sipengantin perempuan seperti putri dari paman sipengantin laki-laki. Dengan demikian, kalaupun pengantin laki-laki mempersunting marga yang lain selain marga pamannya itu, pengantin perempuan tetap dianggap marga yang sama dengan marga pamannya. Data 2 Sai tong doi lubang rumah berlantai papan yang berlubang nangpe dihukkupi rere walaupun dititupi dengan tikar Sai tong doi boru ni Tulang 26 perempuan yang tetap dianggap putri paman manang boru ni ise pei dialap bere perempuan yang dinikahi pengantin laki-laki Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Dihukkupi berasal dari kata hungkup yang berarti tutup, jadi dihukkupi adalah ditutupi Rere adalah tikar yang buruk, yang rusak dan yang telah lusuh. Sai tong doi boru ni Tulang, manang boru ni ise pei dialap bere adalah bagian dari isi umpasa pantun yang maknanya dalam sebuah pesta pernikahan seorang laki- laki yang menikah dengan perempuan lain, tetap di anggap sebagai putri paman pengantin laki-laki.

2. Makna Menasehati

Umpasa pantun yang menggambarkan makna menasehati dalam acara Tintin Marakkup dapat dilihat dalam contoh data berikut ini: Data 3 Napuran ni parsoburan sirih yang berasal dari parsoburan tu gambir ni sitapongan getah kayu yang bisa dimakan tong-tong ma hamu nadua sauduran tetap satu jalan menuju yang benar jala masi haholongan satu hati membentuk rumah tangga yang bahagia Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Napuran adalah sirih yang merupakan campuran dari kapur dan daun sirih Parsoburan adalah nama tempat atau daerah Gambir adalah getah kayu yang dapat dimakan sebagai campuran sirih Sitapongan berasal dari kata tapongan yang berarti keranjang kecil atau bakul, jadi sitapongan adalah segalah sesuatu yang bisa dimakan yang diletakkan kedalam sebuah bakul atau keranjang kecil. 27 tong-tong ma hamu nadua sauduran, jala masi haholongan adalah bagian dari isi umpasa pantun yang maknanya menunjukkan pasangan pengantin tersebut agar bersama-sama menjalani kehidupan rumah tangga, dan satu hati dalam membina rumah tangga yang bahagia dan penuh cinta. Data 4 Dangka ni arirang ranting dari pohon nira peak ni tonga ni onan yang terletak ditengah-tengah pasar badan muna naso jadi sirang pernikahan yang tidak bisa diceraikan tondimu tong-tong masigomgoman. hati dan jiwa yang saling merangkul Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Dangka yang artinya ranting, cabang, dan dahan dari suatu pohon Arirang adalah pohon nira yang dibuat irisan untuk mendapatkan tuak Peak adalah terletak, terbaring, dan tertidur Onan adalah pasar pusat perbelanjaan. badan muna naso jadi sirang, tondimu tong-tong masigomgoman adalah bagian dari isi umpasa pantun yang maknanya pengantin harus berjanji untuk tidak bercerai kecuali di pisahkan oleh kematian. Pengantin juga harus saling melengkapi satu sama lain agar terjalin hubungan yang harmonis. Data 5 Jumpang na niluluan menemukan sesuatu yang dicari Dapot na jinalahan mendapatkan apa yang dijalani I ma dongan sahaholongan satu cinta yang abadi Dohot dongan sapanghilalaan satu perasaan dan satu pemikiran Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Jumpang yang artinya jumpa atau menemukan sesuatu 28 Niluluan berarti sesuatu yang dicari Jinalahan adalah kehidupan yang sedang dijalani Sahaholongan berasal dari kata holong, yang artinya cinta atau kasih sayang Sapanghilalaan berasal dari kata hilala, yang artinya rasa atau perasaan. I ma dongan sahaholongan, Dohot dongan sapanghilalaan adalah bagian dari isi umpasa pantun yang maknanya menggambarkan seseorang yang harus saling memahami, saling pengertian satu sama lain agar seia-sekata dalam suka dan duka, dan menjadi pasangan yang satu perasaan dan satu pemikiran.

3. Makna Mengharapkan Sesuatu

Data 6 Rumah ijuk di jolo ni sopo gorga Rumah beratap ijuk di depan lumbung yang berukir Asi ni roha ni Amanta Debata kasih dari Tuhan yang Maha Esa Sai dilehon ma dihamu Semoga diberi kepada kalian Anak na bisuk dohot boru namarroha Putera yang cerdik dan puteri yang bijaksana Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Sopo yang berarti lumbung padi atau berupa ruangan terbuka untuk menyimpan sesuatu atau tempat berkumpul untuk menerima tamu Gorga artinya ukiran atau lukisan berupa pahatan Bisuk berarti Pandai, cerdik dan cerdas, serta punya banyak akal. Sai dilehon ma dihamu , Anak na bisuk dohot boru namarroha adalah bagian dari isi umpasa pantun yang maknanya sebuah harapan bagi pengantin agar setelah menikah segera mendapatkan momongan, putera-puteri yang berbudi baik, cerdas dan bijaksana. Data 7 habinsaran hapoltakan ni matani ari matahari terbit dari timur Hasundutan hapoltakan ni bulan 29 bulan terbit dari barat Sai tubu ma anak na malo mansari semoga lahir anak yang giat bekerja mencari nafkah Dohot boru na boi paulaean dan anak perempuan yang murah hati Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Habinsaran adalah tempat matahari terbit yaitu arah timur Hapoltakan adalah tempat terbitnya matahari dan bulan Hasundutan adalah tempat bulan terbit yaitu terbit di arah barat Tubu yang artinya lahir Mansari yang artinya pintar mencari nafka Paulaean yang artinya sikap sesorang yang murah hati dan pengasih. Sai tubu ma anak na malo mansari, Dohot boru na boi paulaean adalah bagian dari isi umpasa pantun yang maknanya sebuah kalimat harapan yang berharap agar pengantin kelah melahirkan anak laki-laki yang pandai mencari nafkah, menjadi pemimpin rumah tangga yag bijaksana, dan anak perempuan yang murah hati dan pengasih, menjadi anak perempuan yang penyayang dan dapat di andalkan. Data 8 Mandurung di aek Sihoru-horu menjala ikan di sungai yang deras manjala di aek Sigura-gura menjala di sungai Sigura-gura Udur ma hamu jala leleng mangolu berkumpul dalan kehidupan yang panjang umur hipas matua sonang sora mahua sehat sentosa hingga beranak cucu Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Mandurung artinya menangkap ikan menggunakan sebuah alat yang terbuat dari kain ataupun jala. Aek artinya air Manjala berarti menangkap ikan menggunakan jala Sigura-gura adalah nama suatu tempat atau lokasi Udur berarti berkumpul, bersama-sama dan beriringan Hipas artinya sehat walafiat lahir dan batin. 30 Udur ma hamu jala leleng mangolu, hipas matua sonang sora mahua adalah bagian dari isi umpasa pantun yang bermakna sebuah harapan agar kelak pengantin membina keluarga yang selalu panjang umur, terberkati dan berkumpul dalam suatu ikatan kekeluargaan yang baik dan hidup damai hingga beranak cucu. Data 9 Bintang na rumiris bintang dilangit yang berlimpah ruah Ombun nasumorop embun pagi yang sejuk Anak pe riris melahirkan banyak anak laki-laki Boru pe torop dan melahirkan anak perempuan yang banyak juga Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Rumiris berasal dari kata riris yang artinya banyak, berlimpah-ruah, dan berjejer Ombun artinya embun, atau awan Torop artinya banyak atau ramai. Anak pe riris, Boru pe torop adalah bagian dari isi umpasa pantun yang bermakna sebuah harapan agar kelak pengantin mendapatkan anugerah dan melahirkan banyak anak laki-laki dan banyak anak perempuan yang membawa rejeki bagi mereka, dan menjadi keluarga yang besar dan terpandang. Data 10 Harbangan dalan tu huta Pintu masuk kesuatu kampung Balatuk dalan tu jabu tangga jalan menuju kerumah Sai hatop ma hamu mangabing-abing semoga cepat dikaruniai anak Jala anak buha baju dan anak pertama yang lahir adalah laki-laki pembawa marga Dalam umpasa pantun di atas, makna dari kata-kata dalam umpasa pantun tersebut: Harbangan artinya pintu gerbang atau pintu masuk 31 Balatuk artinya anak tangga rumah adat batak Toba Dalan berarti jalan Hatop artinya cepat atau segera Mangabing-abing artinya menggendong atau menimang Jala, dalam kalimat diatas merupakan sebuah kata penghubung, yang artinya Serta atau Dan Buha baju artinya anak pertama atau anak sulung Sai hatop ma hamu mangabing-abing, Jala anak buha baju adalah bagian dari isi umpasa pantun yang bermakna sebuah harapan agar pengantin segera mendapatkan anak, dan melahirkan anak sulung yang berjenis kelamin laki-laki sebagai pembawa nama, marga dan garis keturunan dalam keluarga suku batak Toba.

4.2 Nilai-nilai Budaya yang terdapat pada upacara Tintin Marakkup dalam