Nilai-Nilai Budaya Landasan Teori

13

2.2.3 Nilai-Nilai Budaya

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia KUBI, nilai berarti harga, angka, kepandaian, kadar atau mutu banyak sedikitnya isi dan sifat-sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Sedangkan nilai budaya adalah tingkat pertama kebudayaan ideal atau adat. Nilai budaya adalah lapisan abstrak dan luas ruang lingkupnya. Tingkat ini adalah ide-ide yang mengkonsepkan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat. Sistem nilai terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam alam pikiran. Berdasarkan pengertian diatas, maka nilai budaya adalah angka kepandaian kelompok masyarakat dan konsep-konsep berpikirnya hidup dan bertumbuh sehingga sistem nilai budayanya menjadi pedoman bagi tingkah laku kelompok manusia tersebut Titus, 2013:149. Pendapat lain yang menyangkut manusia itu sendiri sebagai subjek dikemukakan oleh Perry dalam Djayasudarma, 1997:12 yang menyatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek. Pandangan ini menegaskan bahwa manusia itu sendirilah menentukan nilai dan manusia sebagai pelaku penilai dari kebudayaan yang berlaku pada zamannya. Setiap individu mempunyai konsepsi dan persepsi tentang nilai. Ada masyarakat tanpa sistem nilai yang berlaku. Menganggap sepi peran nilai berarti mempunyai gambaran yang keliru mengenai manusia dan alam. Banyak orang suka melihat dan mencari nilai kesopanan, keadilan, cinta, kejujuran, tanggung jawab, pengabdian dalam upaya memperoleh kebenaran atau mengurangi kekejaman, kezaliman, kebencian, keburukan, dan kepalsuan. Nilai budaya dalam penelitian ini dipahami sebagai nilai yang mengacu kepada berbagai hal dengan pemahaman seluruh tingkah laku manusia sebagai hasil budaya, antara lain nilai dapat mengacu pada minat, kesukaan, pilihan, tugas, kewajiban 14 beragama, kebutuhan, keamanan, hasrat, keengganan, daya tarik, dan hal lain yang berhubungan dengan perasaan Papper dalam Djayasudarma, 1997:10. Nilai itu sendiri dapat dipahami sebagai penelitian yang diperoleh individu dalam kehidupan bermasyarakat pada saat menanggapi berbagai rangsangan tertentu mengenai mana yang diinginkan dan mana yang tidak diinginkan. Nilai menumbuhkan sikap individu, yaitu secara kecenderungan yang dipelajari individu untuk menjawab atau menanggapi rangsangan yang hadir di sekitarnya Mintaroga, 2000 :18 Pepper dalam Djayasudarma, 1997:11 mengatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu tentang yang baik dan buruk. Rumusan luasnya adalah seluruh perkembangan dan kemungkinan unsur nilai, rumusan nilai secara sempit diperoleh dari bidang tertentu. Pendapat tersebut menyatakan bahwa di dalam nilai tersimpul yang baik dan buruk. Oleh karena itu, segala sesuatu yang baik dan buruk disebut nilai.

2.2.4 Orientasi Nilai Budaya