lix 5
Kompetensi 6
Cek kemampuan g
Pembelajaran 1
Rencana belajar peserta diklat 2
Kegiatan belajar 3
Kegiatan belajar h
Tujuan kegiatan pembelajaran i
Uraian materi j
Rangkuman k
Tugas l
Tes formatif m
Kunci jawaban formatif n
Lembar kerja o
Kegiatan belajar
p Penutup
q Daftar pustaka
8. Pembelajaran dan Sistem Penilaian Berbasis KTSP
a. Tahap Pembelajaran KTSP
Menurut E Mulyasa 2008, “Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik”. Sedangkan menurut L. Pasaribu yang dikutip dalam buku Pegangan Kuliah Belajar dan Pembelajaran 1993,
“Pembelajaran menurut aliran psikologi behavioristik adalah selalu memberikan stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita
inginkan”. Menurut Bambang Sudibyo 2005 mengemukakan bahwa,
lx “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada satu lingkungan belajar”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengaktifkan indra siswanya agar menimbulkan respon sesuai dengan apa yang diingingkan dengan jalan
menggunakan alatmedia dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Dalam interaksi tersebut terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhinya,
baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.
Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi
peserta didik. Menurut E Mulyasa 2008, “Umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup tiga tahapan, yaitu pre test, pembentukan kompetensi
dan post test”.
1 Pre Tes
Fungsi pre test dalam pembelajaran antara lain dikemukakan sebagai berikut :
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan
diadakannya pre tes pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang akan mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses
pembelajran yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara hasil pre tes dan post tes.
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki oleh peserta didik
mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran.
d Untuk mengetahui darimana proses pembelajaran akan dimulai, kompetensi
mana yang telah dikuasai peserta didik, serta kompetensi dasar mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.
lxi Untuk mencapai fungsi yang ketiga dan keempat maka hasil pre tes
harus segera diperiksa, sebelum proses pelaksanaan pembelajaran inti dilaksanakan.
2 Pembentukan Kompetensi
Pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari proses pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta
didik dan bagaimana tujuan-tujuan belajar di realisasikan. Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif,
baik mental, fisik maupun sosialnya. Kualitas pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan segi
hasil. Dari segi proses pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak tidaknya sebesar 75 peserta didik
terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial. Dari segi hasil proses pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan
perilaku yang positif dari diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya 75 sesuai dengan kompetensi dasar. Lebih lanjut proses pembentukan kompetensi
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila proses tersebut dapat menghasilkan output dalam jumlah banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan masyarakat dan pembangunan.
3 Post Tes
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diahiri dengan post tes. Sama halnya dengan pre tes, post tes juga memiliki banyak kegunaan, terutama dalam
melihat keberhasilan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Fungsi post tes antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang
telah ditentukan, baik secara individu ataupun kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingakn hasil pre test dan post tes.
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh
peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum dikuasainya.
lxii Sehubungan dengan kompetensi dan tujuan yang belum dikuasai, apabila
sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan pembelajaran kembali remedial teaching.
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan remedial, dan
yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar yang dihadapi.
d Sebagai bahan acuan untuk melaksanakan perbaikan terhadap kegiatan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang telah dilaksanakan, baik terhadap perencanaan maupun evaluasi.
b. Penilaian Hasil Belajar