Mekanisme Pembuatan Soal Pembelajaran dan Sistem Penilaian Berbasis KTSP

lxiv memuaskan. Ukuran keunggulan dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah atau nasional. Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga peserta didik dapat mencapai suatu tahap keunggulan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan keuletannya. Untuk mendapat data dan informasi tentang pencapaian benchmarking tertentu dapat diadakan penilaian secara nasional yang dilakukan pada ahir satuan pendidikan. Hasil penilaian tersebut dapat dipakai untuk melihat keberhasilan kurikulum dan pendidikan secara keseluruhan, dan dapat digunakan untuk memberikan peringkat kelas, tetapi tidak digunakan untuk memberi nilai ahir peserta didik. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu dasar untuk pembinaan guru dan kinerja sekolah. 5 Penilaian Program Penilaian program dilakukan oleh departemen pendidikan nasional dan dinas pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaian dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan kemajuan jaman.

c. Mekanisme Pembuatan Soal

Membuat soal berdasarkan indikator merupakan prosedur mutlak yang harus dilaksanakan, sedangkan isi bahan ajar dan butir tugas digunakan sebagai rincian. Guru harus memikirkan butir-butir soal dari indikator-indikator tersebut menjadi 3 sampai 5 butir soal. Soal-soal ini harus diacak terlebih dahulu sebelum diberikan kepada siswa. Soal ini akan menjadi alat ukur hasil belajar dari setiap materi pelajaran setelah selesai dipelajari. Pembuatan soal tidak terlepas dari tingkat tujuan pembelajaran yang telah didesain sebelumnya, maka memungkinkan formulasi perbandingan soal untuk setiap tingkat. Menurut Martinis Yamin 2008 prosentase soal disarankan sebagai berikut: Tabel 4. Persentase Pembuatan Soal 1. Soal yang menguji tingkat pengetahuan siswa 40 lxv 2. Soal yang menguji tingkat pemahaman siswa 20 3. Soal yang menguji kemampuan dalam penerapan pengetahuan 20 4. Soal yang menguji tingkat analisis siwa 10 5. Soal yang menguji tingkat sintesis siswa 5 6. Soal yang menguji kemampuan petatar dalam mengevaluasi dan seterusnya 5 Total untuk satu kali ujian 100 Popham dalam Sudrajat,2004 mengemukakan tujuh kriteria yang harus dipenuhi dalam menyusun tes yang berkualitas sebagai berikut : 1 Generability, apakah kompetensi peserta tes dalam tugas yang diberikan dapat digeneralisasikan, dalam arti dibandingkan dengan tugas-tugas lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Semakin mudah tugas tersebut digeneralisasukan maka semakin baik kualitas tugas tersebut, 2 Autentik, apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan hal yang sering dihadapinya dalam praktik kehidupan sehari-hari, 3 Multiple fact, apakah tugas yang diberikan kepada peserta tes sudah mengukur dari satu kemampuan yang diinginkan, 4 Tachability, apakah tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru dikelas, artinya tugas yang diberikan harus relevan dengan materi yang diajarkan oleh guru, 5 Fairnes, apakah tugas yang diberikan sudah adil fair untuk semua peserta tes. Jadi tugas yang diberikan harus dipikirkan agar tidak bias untuk semua jenis kelamin, suku bangsa, agama, atau status sosial ekonomi, 6 Feasibility, apakah tugas-tugas yang diberikan dalam penilaiaan keterampilan memang relevan untuk dilaksanakan, mengingat faktor-faktor seperti biaya, ruangan tempat, waktu dan peralatan- peralatannya, 7 Scorability, apakah tugas yang diberikan nantinya dapat diskor dengan akurat dan reliable. Namun demikian guru harus menilai kemampuan siswa dalam tiga aspek dan tidak terfokus pada tataran kognitif saja, Moekijat 1992 mengemukakan teknik evaluasi belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai berikut: 1 Evaluasi belajar pengetahuan dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan dan daftar isi pertanyaan, 2 Evaluasi belajar keterampilan dapat dilaksanakan melalui ujian praktik, analisis keterampilan, analisis tugas dan evaluasi peserta didik sendiri, 3 Evaluasi belajar sikap dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala diferensial sistematik SDS. lxvi

d. Pola Pengukuran Dalam Penilaian KTSP