Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

28 lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative Learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas kebersamaaan di antara sesame anggota kelompok. Etin Solihatin dan Raharjo: 4 Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja bersama-sama di antara anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan hasil belajar. Model pembelajaran kooperatif mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai masalah yang ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat bekerjasama dengan siswa lain dalam menentukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap materi pelajaran yang dihadapi. Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang di dalam pelaksanaan peserta didik dibentuk dalam kelompok-kelompok yang mempunyai latar belakang yang berbeda atau heterogen serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan suatu masalah melalui kegiatan yang bersifat aktif yaitu, mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, dan membuat keputusan secara bersama.

c. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif di dalam kelas, ada beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan dan diupayakan oleh guru. Adapun prinsip-prinsip dasar tersebut menurut Stahl dalam Etin Solihatin dan Rahardjo 2007:7, meliputi sebagai berikut : 1. Perumusan Tujuan Belajar Siswa Harus Jelas Sebelum menggunakan strategi pembelajaran, guru merumuskan tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan tersebut menyangkut apa yang diinginkan guru untuk dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya. Perumusan tujuan disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran . 2. Penerimaan yang Menyeluruh oleh Siswa tentang Tujuan Belajar. 29 Siswa dikondisikan untuk mengetahui dan menerima kenyataan bahwa setiap orang dalam kelompoknya menerima dirinya untuk bekerjasama dalam mempelajari seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan untuk dipelajari. 3. Ketergantungan yang Bersifat Positif Guru merancang struktur kelompok dan tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa belajar dan mengevaluasi dirinya dan teman sekelompok dalam penguasaan dan kemampuan memahami materi pelajaran. Kondisi ini memungkinkan siswa merasa tergantung secara positif pada anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. 4. Interaksi yang Bersifat Terbuka Dalam kelompok belajar, interaksi yang terjadi bersifat langsung dan terbuka dalam mendiskusikan materi dan tugas-tugas yang diberikan guru. 5. Tanggung Jawab Individu Salah satu dasar penggunaan Cooperative Learning dalam pembelajaran adalah bahwa keberhasilan belajar akan lebih dicapai secara lebih baik apabila dilakukan dengan bersama-sama. 6. Kelompok Bersifat Heterogen. Dalam pembentukan kelompok belajar, keanggotaan kelompok harus bersifat heterogen sehingga interaksi kerjasama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai karakteristik mahasiswa yang berbeda. 7. Interaksi Sikap dan Perilaku Sosial yang Positif Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif mengerjakan tugas kelompok, siswa bekerja dalam kelompok sebagai suatu kelompok kerja siswa. Dalam interaksi dengan siswa dan pendiriannya pada anggota kelompok lainnya. Pada kegiatan bekerja dalam kelompok siswa harus belajar bagaimana meningkatkan kemampuan interaksinya dalam memimpin, diskusi, bernegosiasi dan mengklarifikasi berbagai masalah dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. 30 8. Tindak Lanjut Follow Up Setelah masing-masing kelompok belajar menyelesaikan tugas dan pekerjaannya, selanjutnya perlu dianalisis bagaimana penampilan dan hasil kerja siswa dalam kelompok belajarnya, termasuk juga : a hasil kerja yang dihasilkan b siswa membantu anggota kelompoknya dalam mengerti dan memahami materi dan masalah yang di bahas. c sikap dan perilaku siswa dalam berinteraksi dalam kelompok untuk keberhasilan kelompoknya. d kebutuhan siswa untuk keberhasilan kelompoknya di kemudian hari. 9. Kepuasaan dalam Belajar Setiap siswa dan kelompok harus memperoleh waktu yang cukup untuk belajar dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.

d. Model-model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP PENDA TAWANGMANGU PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN AJARAN 2009 2010

0 5 79

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas V SDN Kledokan.

0 0 253

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 9 245

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260

Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD di Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 0 16